
Lazismu didorong memiliki AUM Hotel seperti Rayz UMM sehingga bisa memberikan manfaat yang lebih banyak dan lebih luas.
Tagar.co – Sabtu pagi (11/1/2025), mendung tipis menyelimuti langit Malang Raya. Udara dingin khas pegunungan menusuk kulit, namun tak sedikitpun menyurutkan semangat para punggawa Lazismu se-Jawa Timur untuk menghadiri Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) Lazismu 2025 di Hall Lantai 2 Rayz UMM Hotel, Kota Batu, Jawa Timur.
Pukul 08.00 WIB, satu per satu peserta memasuki ruangan, beberapa di antaranya menenteng cangkir kopi atau teh hangat yang disediakan panitia, mencari kehangatan di tengah hawa dingin yang menyergap.
Rakerwil dibuka dengan lantunan merdu ayat suci Al-Qur’an Surat Ali Imran 103 dan Al Hasyr 18 oleh qari Imam Besar Masjid At Taqwa Kota Batu, Baharudin Sya’ban. Suara Ustadz Baharudin yang syahdu, mengingatkan pada lantunan para imam di Masjidilharam, menciptakan suasana hening dan khidmat.
Sambutan Hangat dan Harapan Besar untuk Lazismu
Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Batu, Tsalis Rifai, S.T., M.T., dalam sambutan selamat datangnya, menyampaikan rasa terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepada Kota Batu sebagai tuan rumah Rakerwil Lazismu Jatim 2025.
Sebelumnya, para peserta disambut dengan Tari Topeng yang dibawakan oleh siswa-siswi SMP Muhammadiyah 8 Kota Batu. Souvenir yang dibagikan pun tak kalah unik, yaitu Odeng khas Batu.
“Tadi adik-adik dari SMP Muhammadiyah 8 Kota Batu telah menyambut para tamu dengan Tari Topeng. Suvenir kali ini juga Odeng khas Batu. Yang ujungnya tinggi ditaruh di bagian belakang, ini menyimpulkan Gunung Panderman. Ujung yang pendek ditaruh di depan, merupakan simbol Kota Wisata Batu. Monggo bapak ibu bisa dipakai semuanya,” ujar Tsalis ramah.
Baca juga: Lazismu Dukung Visi Pemerataan Ekonomi Dimulai dari Desa
Lebih dari sekadar sambutan, Tsalis Rifai menyampaikan harapan besar dan pemikirannya untuk kemajuan Lazismu. Ia mendorong Lazismu untuk tidak hanya berkutat pada aktivitas filantropi, tetapi juga mulai merambah sektor ekonomi produktif, layaknya memiliki amal usaha Muhammadiyah (AUM).
“Bagaimana diupayakan Lazismu bisa memiliki AUM hotel seperti Rayz UMM ini, sehingga bisa memberikan manfaat yang lebih banyak dan lebih luas,” ungkapnya, mencontohkan Rayz UMM Hotel, tempat berlangsungnya Rakerwil, yang merupakan AUM milik Universitas Muhammadiyah Malang.
Gerakan Ekonomi: Solusi Kesejahteraan Amil dan Kemandirian Lazismu
Tsalis Rifai menyoroti masalah kesejahteraan amil Lazismu yang selama ini masih bergantung pada dana operasional dari perolehan zakat, infak, dan sedekah (ZIS). “Dengan gerakan ekonomi dari Lazismu, maka nantinya honor amil tidak tergantung operasional, tetapi bisa di-support dari hasil gerakan ekonomi tersebut,” tegasnya.
Ia meyakini bahwa Lazismu mampu menjalankan gerakan ekonomi produktif, sebagaimana yang telah berhasil dilakukan oleh gerakan politik. “Kalau di gerakan politik sudah bisa, maka saya yakin gerakan ekonomi juga bisa dilakukan,” tandasnya penuh optimisme, memotivasi para peserta Rakerwil untuk mulai memikirkan dan merumuskan langkah-langkah strategis dalam membangkitkan ekonomi umat melalui Lazismu.
Rakerwil Lazismu Jatim 2025 di Kota Batu ini bukan sekadar pertemuan rutin, tetapi menjadi momentum penting untuk merumuskan langkah strategis dalam mewujudkan kemandirian Lazismu dan meningkatkan kesejahteraan umat, khususnya para amil yang menjadi ujung tombak gerakan Lazismu. Dinginnya udara Kota Batu seolah menjadi penyemangat untuk menghangatkan ekonomi umat melalui gerakan Lazismu yang lebih produktif dan inovatif. (#)
Jurnalis Sugiran Penyunting Mohammad Nurfatoni