Telaah

10 Penyebab Hati Gundah, Resah, dan Putus Asa

339
×

10 Penyebab Hati Gundah, Resah, dan Putus Asa

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi AI

Kenapa hati terasa berat, hidup terasa sempit, dan jiwa seperti hilang arah?” Jawabannya sering kali bukan berasal dari tekanan luar, melainkan dari dalam jiwa sendiri—terutama hubungan kita dengan Allah Swt.

Oleh Muhammad Hidayatulloh Kepala Pesantren Kader Ulama Pondok Pesantren Islamic Center (PPIC) Elkisi Mojosari, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur; Penulis buku Geprek! Anti Galau Rahasisa Resep Hidup Enjoy

Tagar.co – Setiap manusia pasti pernah merasakan resah, gelisah, atau bahkan putus asa. Namun, Islam mengajarkan bahwa kondisi batin seperti itu bukan tanpa sebab. Hati yang sakit memiliki pemicunya, dan kunci penyembuhannya terletak pada kesadaran dan kembali kepada Allah.

Baca juga: Kurban Tak Harus Lewat Panitia: Menghidupkan Makna Ibadah dengan Tangan Sendiri

Berikut 10 penyebab utama hati menjadi gundah dan resah, lengkap dengan penjelasan singkat dan ayat-ayat yang menyentuh:

1. Jauh dari Allah (Lalai dari Zikir dan Ibadah)

Hati yang tidak tersambung dengan Allah ibarat HP tanpa sinyal—gampang lowbat dan kehilangan arah.

أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

Baca Juga:  Ikhtiar Ilmiah Santri eLKISI: Bedah Buku 10 Karya Menuju Khotbatul Wada bersama Wamendikdasmen

“Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenang.” (Ar-Ra’d: 28)

2. Kehilangan Arah dan Makna Hidup

Ketika hidup hanya untuk dunia, lupa tujuan akhirat, hati pun kehilangan arah. Tidak tahu untuk apa hidup ini dijalani.

وَمَن يَعْشُ عَن ذِكْرِ ٱلرَّحْمَـٰنِ نُقَيِّضْ لَهُۥ شَيْطَـٰنًۭا فَهُوَ لَهُۥ قَرِينٌ

“Barang siapa berpaling dari peringatan Allah Yang Maha Pengasih, Kami jadikan baginya setan (yang menjadi temannya).” (Az-Zukhruf: 36)

3. Terlalu Mengandalkan Diri Sendiri, Kurang Tawakal

Berjuang sendirian tanpa sandaran kepada Allah hanya akan menambah tekanan batin. Tawakal mengangkat beban jiwa.

وَعَلَى ٱللَّهِ فَتَوَكَّلُوٓا۟ إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ

“Dan bertawakallah kepada Allah jika kamu benar-benar orang beriman.” (Al-Mā’idah: 23)

4. Dosa yang Membebani Jiwa

Dosa ibarat karat pada hati. Makin dibiarkan, makin menggelapkan dan mengeras.

كَلَّا ۖ بَلْ ۜ رَانَ عَلَىٰ قُلُوبِهِم مَّا كَانُوا۟ يَكْسِبُونَ

“Sekali-kali tidak! Bahkan apa yang mereka lakukan telah menutupi hati mereka.” (Al-Muthaffifin: 14)

Rasulullah ﷺ bersabda:

إِذَا أَذْنَبَ الْعَبْدُ نُكِتَ فِي قَلْبِهِ نُكْتَةٌ سَوْدَاءُ…

Baca Juga:  Sembilan Kalimat Tayibah: Menghidupkan Iman, Menguatkan Hati

“Jika seorang hamba berbuat dosa, maka akan ditorehkan titik hitam di hatinya…” (H.R. Tirmidzi)

5. Terjebak Dunia dan Perbandingan Sosial

Sering merasa kurang karena membandingkan hidup dengan feed orang lain.

فَلَا تُعْجِبْكَ أَمْوَٰلُهُمْ وَلَآ أَوْلَـٰدُهُمْ ۚ إِنَّمَا يُرِيدُ ٱللَّهُ لِيُعَذِّبَهُم بِهَا

“Janganlah harta dan anak-anak mereka membuatmu kagum, karena Allah hendak mengazab mereka dengan itu.” (At-Taubah: 55)

6. Kurang Syukur

Fokus pada yang tidak dimiliki, lupa pada nikmat yang ada. Hasilnya? Hati jadi sempit.

لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ

“Jika kalian bersyukur, pasti Aku akan menambah (nikmat) kepadamu.” (Ibrahim: 7)

7. Tidak Rida terhadap Takdir

Menolak takdir hanya akan menambah beban batin. Rida justru melegakan.

وَعَسَىٰٓ أَن تَكْرَهُوا۟ شَيْـًۭٔا وَهُوَ خَيْرٌۭ لَّكُمْ

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal itu baik bagimu.” (Al-Baqarah: 216)

8. Sibuk, Tapi Tidak Produktif dan Tidak Mengingat Allah

Kesibukan tanpa ruhiyah melahirkan kelelahan yang tidak berujung.

يَـٰٓأَيُّهَا ٱلْإِنسَـٰنُ إِنَّكَ كَادِحٌ إِلَىٰ رَبِّكَ كَدْحًۭا فَمُلَـٰقِيهِ

“Wahai manusia! Sesungguhnya kamu telah bekerja keras menuju Tuhanmu, maka kamu akan menemui-Nya.” (Al-Insyiqaq: 6)

Baca Juga:  Silaturahmi Akbar Dewan Dakwah Jatim di Kota Probolinggo, Disambut Hangat Wali Kota

9. Kesehatan Mental yang Tidak Dijaga

Islam memperhatikan kesehatan mental. Rasulullah ﷺ pernah bersabda:

إِنَّ لِبَدَنِكَ عَلَيْكَ حَقًّا

“Sesungguhnya tubuhmu punya hak atasmu.” (H.R. Bukhari)

Menjaga jiwa dan pikiran adalah bagian dari amanah seorang muslim.

10. Kurang Berdoa dan Tidak Curhat ke Allah

Banyak curhat ke manusia, tapi lupa curhat ke Allah. Padahal Allah itu selalu mendengar, bahkan sebelum kita berbicara.

وَقَالَ رَبُّكُمُ ٱدْعُونِىٓ أَسْتَجِبْ لَكُمْ

“Tuhanmu berfirman: Berdoalah kepada-Ku, niscaya Aku akan kabulkan.” (Ghafir: 60)

Penutup

Jika hati mulai gelisah, jangan buru-buru cari pelarian. Cari jalan pulang. Karena semua rasa sakit, kecewa, dan gelisah… cuma bisa sembuh di hadapan Allah.

فَإِنَّ مَعَ ٱلْعُسْرِ يُسْرًا • إِنَّ مَعَ ٱلْعُسْرِ يُسْرًا

“Karena sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan.” (Al-Insyirah: 5–6)