
Heru Tjahyono mengajak para kepala sekolah untuk menjadi motor penggerak perubahan, mendorong guru-guru untuk berkreasi, dan melibatkan siswa dalam proses pembelajaran yang aktif dan menyenangkan.
Tagar.co – Suasana hangat dan penuh semangat menyelimuti SD Muhammadiyah 19 Rogojampi, Banyuwangi, pada 13-14 Januari 2025. Sekolah ini menjadi tuan rumah digelarnya Pra-Silaturahim Nasional (Silatnas) Sekolah Kreatif Indonesia yang dihadiri oleh para kepala sekolah dari berbagai penjuru tanah air, mulai dari Jawa Timur, Kalimantan, hingga Jawa Tengah.
Di tengah-tengah para pemimpin pendidikan tersebut, tampak sosok Heru Tjahyono, Penggagas Sekolah Kreatif dan Ketua Tim Inovasi Pengembangan Sekolah Kreatif Indonesia, berdiri tegap, menebar inspirasi dan motivasi.
Baca juga: Menerapkan Kurikulum Leader in Me Konsep Sekolah Kreatif Baratajaya Diadopsi 27 Lembaga Pendidikan
Sebagai tuan rumah, SD Muhammadiyah 19 Rogojampi yang baru saja bergabung dengan Asosiasi Sekolah Kreatif Indonesia, menyambut hangat para tamu. Kepala Sekolah, Agung Pribadi Hamid, S.Kom., S.Pd, menyampaikan rasa terima kasih dan harapannya agar acara ini menjadi awal yang baik bagi sekolahnya dan juga bagi kemajuan pendidikan kreatif di Indonesia.
“Sebagai anggota baru, kami butuh banyak dukungan. Semoga pertemuan ini semakin memantapkan kita dalam jaringan sekolah kreatif,” ungkapnya.
Semangat kolaborasi juga digaungkan oleh Ketua Asosiasi Sekolah Kreatif Indonesia, Maulana Muhammad, ST, S.Pd. Ia menekankan pentingnya sinergi antar sekolah kreatif untuk menciptakan pendidikan yang inovatif dan berdaya saing.
Bakar Semangat
Namun, sorotan utama pada acara tersebut tertuju pada sosok Heru Tjahyono. Dalam sesi penguatan, pria yang akrab disapa Babe Heru ini, dengan penuh semangat, mengingatkan para kepala sekolah tentang pentingnya inovasi yang berkelanjutan.
“Dunia pendidikan terus bertransformasi. Kita, khususnya para kepala sekolah, harus terus berinovasi, baik dalam pembelajaran maupun layanan pendidikan,” tegasnya.
Suaranya yang lantang dan penuh keyakinan seolah menjadi suntikan energi bagi para kepala sekolah yang hadir. Babe Heru menekankan bahwa sekolah kreatif harus berani keluar dari zona nyaman dan terus beradaptasi dengan perkembangan zaman.
Lebih lanjut, Babe Heru juga memaparkan berbagai strategi untuk menciptakan ekosistem belajar yang kreatif di sekolah. Ia mengajak para kepala sekolah untuk menjadi motor penggerak perubahan, mendorong guru-guru untuk berkreasi, dan melibatkan siswa dalam proses pembelajaran yang aktif dan menyenangkan.
Sesi motivasi dari Babe Heru menjadi salah satu momen paling berkesan dalam acara Pra Silatnas ini. Para kepala sekolah tampak antusias mendengarkan dan mencatat setiap butir pemikiran yang disampaikan oleh sang penggagas. Banyak dari mereka yang terinspirasi dan termotivasi untuk segera mengimplementasikan ide-ide baru di sekolah masing-masing.
Selain sesi motivasi, acara ini juga diisi dengan pembahasan agenda Silatnas yang akan dilaksanakan di SD Muhammadiyah Kota Madiun pada Oktober 2025 mendatang. Diskusi hangat terjadi seputar program bersama, penyamaan persepsi tentang konsep sekolah kreatif, pelatihan guru, dan penyusunan program internasional.
Acara yang dikemas dengan apik ini juga melibatkan siswa sebagai MC cilik bilingual dan menampilkan pertunjukan tari khas Banyuwangi. Selain itu, perwakilan sekolah diberi kesempatan untuk memperkenalkan diri dan berbagi praktik baik, termasuk dua anggota baru Asosiasi, MI Bulu Sukoharjo dan SD Muhammadiyah Solo Baru.
Pra Silatnas ini menjadi bukti nyata komitmen para penggerak pendidikan kreatif di Indonesia. Dengan semangat kolaborasi dan dorongan dari sosok inspiratif seperti Heru Tjahyono, diharapkan sekolah-sekolah kreatif di Indonesia akan semakin maju dan mampu menghasilkan generasi penerus bangsa yang inovatif dan berdaya saing global. (#)