Telaah

Hukum Meminta Didoakan oleh Orang yang Baru Pulang Haji

1163
×

Hukum Meminta Didoakan oleh Orang yang Baru Pulang Haji

Sebarkan artikel ini
Kebiasaan masyarakat meminta doa dari orang yang baru pulang haji sangat umum dijumpai. Namun, benarkah ini dianjurkan dalam Islam? Artikel ini menelusuri validitas hadis yang sering dijadikan dalilnya.
Ridwan Ma’ruf

Kebiasaan masyarakat meminta doa dari orang yang baru pulang haji sangat umum dijumpai. Namun, benarkah ini dianjurkan dalam Islam? Artikel ini menelusuri validitas hadis yang sering dijadikan dalilnya.

Oleh Ridwan Ma’ruf; Anggota Majelis Pemberdayaan Wakaf Pimpinan Daerah Muhammadiyah  (PDM) Kabupaten Sidoarjo, Pendiri Tahfiz Quran Islamic School Al-Fatih Sidoarjo, dan Praktisi Spiritual Parenting Sidoarjo.

Tagar.co – Di tengah masyarakat berkembang pemahaman bahwa dianjurkan untuk meminta doa dari orang yang baru saja pulang dari ibadah haji. Setidaknya ada dua hadis yang sering dijadikan dasar pemahaman tersebut:

Hadis Pertama

خَمْسُ دَعَوَاتٍ يُسْتَجَابُ لَهُنَّ: دَعْوَةُ الْمَظْلُومِ حَتَّى يَنْتَصِرَ، وَدَعْوَةُ الْحَاجِّ حَتَّى يَصْدُرَ، وَدَعْوَةُ الْمُجَاهِدِ حَتَّى يَقْفِلَ، وَدَعْوَةُ الْمَرِيضِ حَتَّى يَبْرَأَ، وَدَعْوَةُ الْأَخِ لِأَخِيهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ، وَأَسْرَعُ هَذِهِ الدَّعَوَاتِ إِجَابَةً دَعْوَةُ الْأَخِ لِأَخِيهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ

“Ada lima doa yang pasti dikabulkan: doa orang yang teraniaya hingga ia dibela, doa seorang haji hingga ia kembali, doa pejuang di jalan Allah hingga ia pulang, doa orang yang sakit hingga ia sembuh, dan doa seseorang kepada saudaranya tanpa sepengetahuannya. Doa yang paling cepat dikabulkan adalah doa kepada saudara secara diam-diam.”

Baca Juga:  Spirit Hijrah: Menjemput Peluang di Tengah Perubahan Zaman

Hadis ini dinilai maudu’ (palsu) karena di dalam sanadnya terdapat perawi bernama Abdurrahim bin Zaid Al-‘Ammi, yang oleh para ulama hadis seperti Ibnu Ma’in dinyatakan sebagai pendusta. Imam Al-Bukhari bahkan menyebut, “Riwayatnya ditinggalkan oleh para muhaddisin.” (Sumber: Silsilah al-Ahadits ad-Dha’ifah wal-Maudhu’ah, Jilid 3, Hal. 764, oleh Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani)

Hadis Kedua

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ: إِذَا لَقِيتَ الْحَاجَّ فَسَلِّمْ عَلَيْهِ وَصَافِحْهُ، وَمُرْهُ أَنْ يَسْتَغْفِرَ لَكَ قَبْلَ أَنْ يَدْخُلَ بَيْتَهُ، فَإِنَّهُ مَغْفُورٌ لَهُ

Dari Abdullah bin Umar, ia berkata bahwa Rasulullah ﷺ bersabda: “Jika engkau menjumpai orang yang baru pulang haji, berilah salam, jabat tangannya, dan mintalah agar ia memohonkan ampunan untukmu sebelum ia masuk ke rumahnya. Sebab, ia telah diampuni dosa-dosanya.” (H.R. Imam Ahmad)

Hadis ini memiliki kelemahan pada sanadnya karena mengandung perawi bernama ‘Abd al-Rahmān al-Bailamānī, yang oleh Imam Ibnu Hajar dinilai sebagai perawi dhaif (lemah). (Sumber: Taqrib At-Tahdzib, Juz 1/572, No. 3843)

Baca Juga:  Sengketa Waris Berujung Konflik Keluarga, Ini Solusinya

Kesimpulan

Dari kedua hadis di atas, dapat disimpulkan bahwa kebiasaan meminta doa dari orang yang baru pulang haji tidak bisa dijadikan amalan karena hadis-hadis tersebut tergolong lemah bahkan palsu.

Namun demikian, terdapat riwayat lain yang menunjukkan bahwa meminta doa dari orang yang sedang atau akan beribadah di tempat yang mulia (seperti Makkah dan Madinah) adalah sesuatu yang memiliki dasar, meskipun hadisnya masih diperselisihkan keabsahannya.

Hadis Lain Terkait

عَنِ ابْنِ عُمَرَ، عَنْ عُمَرَ، أَنَّهُ اسْتَأْذَنَ النَّبِيَّ ﷺ فِي الْعُمْرَةِ، فَقَالَ: يَا أَخِي، أَشْرِكْنَا فِي دُعَائِكَ، وَلَا تَنْسَنَا

Dari Ibnu Umar, dari Umar, bahwa Umar meminta izin kepada Nabi ﷺ untuk menunaikan umrah, maka beliau bersabda, “Wahai saudaraku, sertakan kami dalam doamu dan jangan lupakan kami.” (H.R. Abu Dawud dan At-Tirmidzi)

Hadis ini dinilai hasan sahih oleh sebagian ulama, namun didaifkan oleh Syaikh Al-Albani dalam catatan kaki Riyadhus Shalihin serta dibahas pula oleh Imam An-Nawawi (hal. 287). Wallahualambisawab. (#)

Penyunting Mohammad Nurfatoni