Delapan tipe orang tua dalam pengasuhan anak menjadi salah satu materi menarik dalam kajian rutin Pimpinan Cabang Nasyiatul Aisyiyah (PCNA) Ujungpangkah, Gresik.
Tagar.co – Di sebuah aula di TK Aisyiyah atau Aisyiyah Bustanul Athfal Cangaan, Unjungpangkah, Gresik, Jawa Timur, Senin (16/9/2024), suasana hangat tercipta saat Pimpinan Cabang Nasyiatul Aisyiyah (PCNA) Ujungpangkah mengadakan pertemuan rutin.
Di sini, para kader muda Nasyiatul Aisyiyah berkumpul untuk mendengar cerita dan pembelajaran tentang pengasuhan anak dari Fadly Yulianto, S.ST., M.A., Direktur Indonesia Safe House dan anggota Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur.
Baca juga: Setiap Perjalanan Nasyiah Adalah Belajar dan Ibadah
Fadly, yang tampil dengan batik hitam bercorak merah dan cokelat, langsung menarik perhatian dengan materi tentang Mengenal Minat dan Bakat Anak.
Dia memaparkan empat kunci untuk mengenal bakat anak. Pertama pola pengasuhan. Menurutnya, kepribadian anak tergantung bagaimana gaya orang tua mengasuh. Kedua, memahami cara meningkatkan prestasi anak, menciptakan pengalaman, mengajari anak mengalahkan virus malas.
Ketiga, memahami gaya belajar anak, apakah dengan visual, audio dan kinestetik. Keempat, optimalkan minat dan bakat anak dengan memahami apa yang membuat anak jadi mau tidak mau untuk belajar.
Delapan Tipe Orang Tua
Namun, yang paling menarik perhatian adalah pemaparan tentang delapan tipe orang tua yang ia sebutkan. Dengan setiap tipe orang tua, Fadly menggambarkan sebuah cerita hidup yang berbeda, dari orang tua borju yang selalu memberi anak fasilitas barang bermerk hingga orang tua instan yang menginginkan kesuksesan cepat bagi anak-anaknya.
- Orang tua gaya borju. Yakni orang tua yang memfasilitasi anak dengan barang branded.
- Orang tua intelektual yakni orang tua berpendidikan tinggi dan pengasuhannya memprioritaskan pada pendidikan anak.
- Orang tua selebriti, berusaha agar anaknya menjadikan bintang, kebanyakan hasil dari didikan ini anak memiliki gangguan psikis karena banyak tekanan.
- Orang tua bersifat alami, yakni menyesuaikan dengan keuangan keluarga.
- Orang tua paranoid, mudah panik dan ketakutan anaknya di luar rumah, tapi memprioritaskan keselamatan dan kenyamanan anak.
- Orang tua ngerumpi, yaitu orang tua yang suka berkumpul dengan sesama mereka yang memiliki pemikiran sama.
- Orang tua instan, berharap anaknya cepat sukses dalam berkarir, lebih mementingkan kesuksesan dalam berbisnis dari pada pendidikan.
- Orang tua ideal, yakni selalu hadir untuk kepentingan anak, menyediakan kebutuhan anak sebaik mungkin.
Di akhir pemaparan, Fadly menekankan, anak itu terbentuk dari 20 persen genetik dan 80 persen lingkungan. “Jadi mari kita sama-sama menjaga dan membuat lingkungan di sekitar anak selalu ramah untuk pertumbuhan anak,” ajaknya. (#)
Jurnalis Ana Shofiah Penyunting Nely Izzatul
