
Zada Kanza Makfiyah Mohammad, siswi Smamsatu Gresik, dianugerahi sebagai Kartini Modern karena semangat menulisnya yang tak biasa. Ia membuktikan bahwa jurnalistik bisa jadi medan perjuangan perempuan masa kini. Dan itu dilakukaanya saat masih remaja.
Tagar.co – Senin pagi (21/4/2025) itu, langit Gresik cerah. Di halaman SMA Muhammadiyah 1 Gresik (Smamsatu), suasana semarak tampak mewarnai peringatan Hari Kartini. Para guru dan siswa tampil anggun dalam balutan kebaya dan batik berwarna-warni, menghadirkan nuansa tradisional yang berpadu dengan semangat kekinian.
Apel pagi berlangsung khidmat. Namun kejutan datang ketika Efa Kustiana, M.Pd., Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, melangkah menuju mikrofon. Dengan senyum bangga, ia mengumumkan penganugerahan penghargaan spesial “Kartini Modern” kepada salah satu siswi kelas X-2, Zada Kanza Makhfiya Mohammad.
Riuh tepuk tangan langsung memenuhi udara. Suasana berubah haru ketika Zada yang mengenakan kebaya dan jilbab berwarna merah marun melangkah maju ke depan, masih diliputi rasa tak percaya.
Kepala SMA Muhammadiyah 1 Gresik Nurul Ilmiyah S.Pd. pun menyerahkan langsung piagam penghargaan, buket bunga, dan bingkisan dalam paper bag kepadanya. Kepada Zada dia mengucapkan selamat dan memberi dukungan semangat agar tidak bosan untuk menulis berita atau informasi yang berkaitan dengan kegiatan sekolah.
“Zada adalah contoh siswa yang bagus menggunakan waktunya untuk berkegiatan beliterasi yang bijak,” tuturnya.
Tidak Menyangka
Kepada Tagar.co yang mewawancarainya usai acara, Zada mengungkapkan: “Nggak nyangka banget. Tiba-tiba dapat penghargaan menulis,” ujarnya dengan mata berbinar. “Selama ini nggak tahu kalau ada apresiasi seperti ini. Alhamdulillah, ternyata karya menulis masih sangat dihargai di Smamsatu. Jadi bangga juga sama sekolah.”
Siswi yang juga aktif di Pimpinnan Ranting Ikatan Pelajar Muhammadiyah Smamsatu dan MBS Madinatul Ilmi ketika menulis berita di Tagar.co, mengangkat cerita-cerita seputar Smamsatu Gresik dalam gaya naratif yang khas. Bagi Zada, menulis bukan sekadar hobi, tetapi cara menyampaikan suara dan memperkenalkan sekolahnya kepada dunia luar.
Klik dan Baca Karya-Karya Jurnalistik Zada Kanza Makhfiya Mohammad
“Harapannya, saya bisa makin rajin menulis. Biar makin banyak karya saya yang bisa menginspirasi teman-teman,” ungkap santri MBS Madinatul Ilmi yang suka membaca novel dan buku motivasi ini. “Siapa tahu Smamsatu makin dikenal lewat tulisan-tulisan saya di Tagar.co.”
Dia juga berharap penghargaan ini menjadi pintu pembuka bagi teman-temannya untuk ikut menulis dan menyuarakan semangat Kartini dalam versi mereka sendiri.

Pentingnya Minat Membaca dan Menulis
Penghargaan ini, menurut Efa Kustiana, bukan hanya soal prestasi individual. Lebih dari itu, ia menjadi simbol pentingnya literasi di kalangan remaja yang kini semakin minim minat membaca dan menulis.
“Zada adalah contoh nyata Kartini era modern yang mampu menyuarakan pemikiran melalui tulisan. Ia menjadi inspirasi bahwa remaja pun bisa berkontribusi lewat literasi,” ujarnya.
Efa juga menegaskan bahwa pihak sekolah akan terus mendorong semangat literasi di kalangan siswa, tidak hanya dalam momen Hari Kartini, tetapi juga pada berbagai peringatan hari besar lainnya.
“Kami ingin siswa Smamsatu punya keberanian menulis dan menyebarkan gagasan positif melalui berbagai platform. Ini adalah bagian dari pendidikan karakter yang kami tanamkan.”
Hari itu, bukan hanya peringatan Kartini yang dikenang, tapi juga lahirnya inspirasi baru dari seorang Zada—Kartini modern Smamsatu Gresik yang menyalakan obor perubahan lewat pena dan semangat jurnalistik. (#)
Jurnalis Dwi Ayu Kurniawati Penyunting Mohammad Nurfatoni