
Yesus Kristus sangat dekat dengan kekristenan. Penyembahan, ketuhanan, gambar, simbol. Namun sosok itu bukanlah Kristen.
Tagar.co – Yesus Kristus diidentikkan sebagai Kristen. Gara-garanya orang Kristen menyembah Yesus yang dianggap sebagai tuhan. Bahkan ada yang menulis pendiri agama Kristen adalah Yesus.
Padahal menurut catatan Perjanjian Baru, kata Kristen pertama kali digunakan untuk menyebut orang-orang jemaahnya Saulus di Antiokhia, Suriah, sekitar tahun 40-44 M.
Kisah Para Rasul 11: 25-26 menjelaskan sejarah itu. Lalu pergilah Barnabas ke Tarsus untuk mencari Saulus; dan setelah bertemu dengan dia, ia membawanya ke Antiokhia. Mereka tinggal bersama-sama dengan jemaat itu satu tahun lamanya, sambil mengajar banyak orang. Di Antiokhia murid-murid itu untuk pertama kalinya disebut Kristen.
Istilah Kristen berasal dari bahasa Yunani: Christos (Χριστός). Artinya pengikut Kristus. Tapi arti awalnya orang yang diurapi oleh Tuhan. Bahasa Ibraninya: Mesiah. Bahasa Arabnya Al-Masih. Makna ini kemudian bergeser menjadi sang penyelamat.
Awalnya Yesus atau Nabi Isa diramal sebagai penyelamat bangsa Yahudi dari penjajahan bangsa Rumawi. Tapi makna Mesiah itu berubah menjadi penebus dosa manusia setelah pengorbanan Yesus di kayu salib.
Jadi menurut sejarah itu, di zaman Yesus hidup belum ada agama Kristen. Di zaman Yesus hidup belum ada penyembahan dan penuhanan terhadap Yesus. Malah di zaman itu Yesus dituduh sebagai pemberontak dan ditangkap. Yesus menjadi musuh penguasa dan rabi Yahudi yang benci kepada ajarannya.
Penamaan ajaran penyembah Yesus sebagai Kristen muncul pertama kali di Antiokhia. Kejadian ini jauh setelah kematian Yesus. Sebutan itu untuk jamaah murid-murid Barnabas dan Saulus.
Barnabas bernama asli Yusuf. Seorang penginjil yang berdakwah hingga ke Siprus. Saulus lebih populer dengan sebutan Paulus. Dialah sebenarnya perumus konsep Trinitas Kristen. Tuhan Bapa, Tuhan Anak, dan Roh Kudus sebagai satu kesatuan.
Paulus semula memusuhi, menangkapi, dan menyiksa orang-orang yang disebut pengikut ajaran Yesus. Sebab dia penganut agama kafir orang Rumawi.
Dalam Perjanjian Baru Kisah Para Rasul 9: 2-10 diceritakan, suatu ketika dalam perjalanan ke Damsyik, Saulus bertemu Yesus dalam rupa cahaya. Sejak itu dia sadar. Kemudian berbalik menjadi pemuja Yesus sebagai tuhan.
Dari sejarah ini maka tidak masuk akal kalau Yesus beragama Kristen yang menganut paham Trinitas. Sebab kalau dianggap benar berarti Yesus juga menyembah dirinya sendiri.
Kalau masih dianggap benar, pertanyaan berikutnya: ibu Yesus, Maryam atau Maria, apakah menyembah anaknya?
Penganut Tauhid
Yesus seperti orang-orang Yahudi adalah penganut ajaran tauhid. Percaya kepada satu Tuhan, Allah. Sebagaimana dia diajari oleh Maryam, ibunya, putri baitullah, yang anak Imran dan murid Nabi Zakaria. Seperti juga yang diajarkan oleh pamannya, Yohanes Pembaptis atau Nabi Yahya.
Tauhid itu ajaran para nabi-nabi sebelumnya yang disampaikan turun temurun oleh Ya’kub, Ismail, Ishak, Ibrahim, Nuh, Idris, dan Adam. Seperti dijelaskan dalam surat Al-Anbiya: 25.
وَمَآ أَرْسَلْنَا مِن قَبْلِكَ مِن رَّسُولٍ إِلَّا نُوحِىٓ إِلَيْهِ أَنَّهُۥ لَآ إِلَـٰهَ إِلَّآ أَنَا۠ فَٱعْبُدُونِ
Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum engkau (Muhammad), melainkan Kami wahyukan kepadanya, bahwa tidak ada tuhan selain Aku, maka sembahlah Aku.
Yesus Kristus mewarisi tradisi ajaran tauhid dalam ritual peribadatan dan perilaku harian. Jadi Yesus mengajarkan paham tauhid kepada murid-muridnya dan masyarakat Yerusalem. Bukan paham Trinitas.
Sejak kasus penggerebekan di Taman Getsemani yang kemudian diisukan Yesus ditangkap dan disalib, ajaran Yesus menjadi terlarang oleh pemerintah. Akibatnya pengikut Yesus yang masih berani berdakwah ditangkapi.
Akhirnya murid Yesus berdakwah dengan sembunyi-sembunyi supaya lolos dari pengawasan penguasa. Mereka menyingkir menjauhi kota. Demikianlah paham tauhid masih menyebar dengan rahasia.
Kemungkinan sejak Paulus mengaku bertemu Yesus kemudian bergabung dengan pengikut Yesus, ajaran Yesus yang tauhid berubah menjadi menuhankannya.
Yesus yang lahir tanpa ayah dipahamkan dengan ajaran agama pagan Rumawi yang percaya Zeus adalah tuhan yang bisa menghamili dewi-dewi sehingga punya anak.
Akibatnya sebutan anak tuhan semula bermakna anak-anak saleh yang dekat dengan tuhan akhirnya dipahami secara harfiah bahwa Yesus benar-benar anak Tuhan dalam penafsiran Paulus. Ini untuk menjawab teka-teki tentang siapakah bapak Yesus. Sebab selama ini Maryam melahirkan Yesus tanpa diketahui siapa laki-lakinya.
Tradisi Kenabian
Ajaran tauhid merupakan tradisi kenabian. Dalam Bible masih tersisa beberapa ayat yang menjelaskan tauhid sebagaimana ajaran Yesus. Seperti Yohanes 17:3: Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus.
Ajaran tauhid para nabi ini masih terpelihara dalam Islam. Begitu juga cara beribadah dan menyembah Tuhan dengan rukuk (membungkuk) dan sujud masih menjadi tradisi yang terpelihara dalam Islam.
Orang-orang Kristen tidak lagi mempraktikkan. Padahal Yesus mengajarkan cara beribadah dengan rukuk dan sujud.
Seperti disebut dalam Matius 26:39. Maka Yesus maju sedikit, lalu sujud dan berdoa. Juga di Efesus 3:14. Itulah sebabnya aku sujud kepada Bapa.
Yesus juga mengajarkan berpuasa sebulan. Seperti disebut di Injil Matius 4:1-2. Maka Yesus dibawa oleh Roh ke padang gurun untuk dicobai Iblis. Dan setelah berpuasa empat puluh hari dan empat puluh malam, akhirnya laparlah Yesus.
Tradisi berpuasa sebulan masih dijaga dalam ajaran Islam meskipun lebih ringan hanya berpuasa sejak fajar hingga Magrib.
Tradisi sunat itu ajaran nabi yang masih diteruskan di Islam. Karena orang Yahudi yang mewarisi ajaran para nabi, maka Yesus pun sunat. Seperti dikisahkan dalam Lukas 2:21. Ketika sudah genap delapan hari dan ia harus disunatkan, ia diberi nama Yesus, yaitu nama yang disebut oleh malaikat sebelum ia dikandung ibunya.
Mati dibungkus kain kafan itu tradisi para nabi yang diteruskan dari generasi ke generasi. Orang-orang Yahudi di zaman Yesus memakai tradisi itu.
Matius 27:59 menjelaskan mayat Yesus Kristus dikafani ketika mati. Dan Yusufpun mengambil mayat itu, mengafaninya dengan kain lenan yang putih bersih.
Orang Kristen sekarang membuang tradisi itu. Mereka mengikuti kebiasaan orang Eropa mendandani mayat dengan pakaian terbaik dan mengawetkan dengan formalin. (#)
Penyunting Sugeng Purwanto