Feature

Mugeb School Bersyukur Dapat Suntikan Personel Guru Pria 

417
×

Mugeb School Bersyukur Dapat Suntikan Personel Guru Pria 

Sebarkan artikel ini
Mugeb School menyambut hangat kedatangan sepuluh santri laki-laki yang tengah menjalankan misi Pekan Dakwah Santri dan Bakti Sosial selama sepuluh hari.
Kepala Mugeb School Fony Libriastuti, M.Si (kiri) bersama Guru Pendamping MA YKUI Maskumambang Husni Mubarok memotivasi sebelas santri. (Tagar.co/Sayyidah Nuriyah)

Mugeb School menyambut hangat kedatangan sebelas santri laki-laki yang tengah menjalankan misi Pekan Dakwah Santri dan Bakti Sosial selama sepuluh hari.

Tagar.co – Sebelas santri laki-laki dengan setelan jas hitam memenuhi separuh ruang rapat SD Muhammadiyah 1 GKB Gresik (Mugeb School). Rombongan santri ini berasal dari MA YKUI Maskumambang.

Sebelas calon wali kelas pendamping juga memenuhi separuh ruangnya. Di ruang rapat lantai 2 itulah mereka bertemu, Senin (13/1/2025) pagi. Mereka akan berkolaborasi selama sepuluh hari ke depan dalam program Pekan Dakwah Santri dan Bakti Sosial.

Saat sambutan, Kepala Sekolah Fony Libriastuti, M.Si. awalnya mengungkap, guru di sekolah ramah anak itu yang berjenis kelamin laki-laki jumlahnya sedikit. Karena itulah ia sangat bersyukur atas kehadiran para santri.

“Ada 17 guru laki-laki, itu sudah termasuk di jajaran manajerial. Alhamdulillah ada tambahan 12 personel laki-laki. Itu luar biasa! Kami senang sekali,” tuturnya.

Fony pun bersyukur Allah menunjukkan jalan-Nya terkait penginapan para santri selama program ini berlangsung. Joko Nugroho, mantan pengurus Ikatan Wali Murid (Ikwam) Mugeb School, bersedia rumahnya disinggahi para santri.

Baca Juga:  Mahasiswa Umsida Kembangkan Kreativitas Siswa SD melalui Teknik Ecoprint

“Satu rumah besar bisa dimanfaatkan untuk menginap adik-adik,” ungkapnya dengan penuh syukur.

Mugeb School menyambut hangat kedatangan sepuluh santri laki-laki yang tengah menjalankan misi Pekan Dakwah Santri dan Bakti Sosial selama sepuluh hari.
Sebelas santri bersama sebagian wali kelas pendamping. (Tagar.co/Sayyidah Nuriyah)

Pemimpin para Pemimpin

Fony lantas mengenalkan branding sekolah para pemimpin itu. “Sekolah ini dikenal dengan nama Mugeb School. Sebelumnya disebut SD Mugeb,” terangnya.

Menurutnya, para santri tidak perlu resah, gelisah, apalagi minder. “Teman-teman enjoy saja! Tidak perlu tegang atau minder agar jalannya tidak tertatih-tatih,” pesannya.

Selanjutnya, ia menguatkan,” Ustad/zah juga banyak dari desa. Anggap sedang di desa juga. Kalau awal sudah semangat, Insyaallah jalan ke depan diberikan kemudahan.”

Dalam kesempatan itu, Husni Mubarrok, guru  pendamping MA YKUI Maskumambang, mengenalkan Ahmad Muflih. Ialah Ketua OSIS sekaligus ketua kelompok tersebut. Fony mendukung dan mengapresiasinya.

“Mas Muflih selamat bertugas menjadi leader of the leaders. Pimpinan dari para pemimpin terbaik!”

Mugeb School menyambut hangat kedatangan sepuluh santri laki-laki yang tengah menjalankan misi Pekan Dakwah Santri dan Bakti Sosial selama sepuluh hari.
Ahmad Muflih, ketua kelompok, memperkenalkan diri. (Tagar.co/Sayyidah Nuriyah)

Jaga Nama Baik

Fony lalu mengingatkan tanggung jawab dan menjaga nama baik sekolah Mugeb School maupun MA Maskumambang. “Feeling saya kontribusinya akan banyak di sini. Kalau punya ide silakan sampaikan ke sekolah. Keinginan atau hal baik apa yang ingin adik-adik lakukan, silakan sampaikan,” pesannya.

Baca Juga:  Juara Lomba Duta Sekolah FFU 2024

Ia juga mengajak mereka senantiasa menjaga kesehatan. “Karena kondisi cuaca seperti ini. Prediksi BMKG cuaca ekstrem sampai Januari. Siang menjelang sore hujan,” terangnya.

Kalau ada kendala atau perlu bantuan menyelesaikan, Fony mempersilakan santri menyampaikan. “Entah berhubungan dengan pribadi ataupun orang lain baik siswa maupun guru,” imbuhnya.

Ia mendoakan, “Semoga sepuluh hari ke depan berjalan lancar sesuai harapan kita bersama.”

Terakhir, ia mengucapkan terima kasih kepada santri MA Maskumambang sudah mau singgah 10 hari di Mugeb School.

Selanjutnya, memasuki sesi perkenalan satu per satu. Dari sesi ini terungkap mereka santri kelas XII dari jurusan Agama, IPA, dan IPS. Kemudian, barulah perkenalan guru pendamping. (#)

Jurnalis Sayyidah Nuriyah Penyunting Mohammad Nurfatoni