Feature

Juara Robotika Internasional, Siswa SDMM Study Tour ke Singapura 

262
×

Juara Robotika Internasional, Siswa SDMM Study Tour ke Singapura 

Sebarkan artikel ini
Juara robotika tingkat international, siswa SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) mendapat hadiah study tour ke berbagai tempat terkenal Singapura.
Para juara robotika dari kontingen Indonesia untuk ajang WRCC 2025 (Tagar.co/Fira Nur Alifia)

Juara robotika tingkat international, siswa SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) mendapat hadiah study tour ke berbagai tempat terkenal Singapura.

Tagar.co – Momen yang para juara World Robotic Center Competition (WRCC) dari SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) nantikan akhirnya tiba. Study tour ke Singapura, sebagai bentuk hadiah, momen yang bakal jadi kenangan indah bagi peserta WRCC 2025 dari kontingen Indonesia, Senin (13/1/2025).

Sebelumnya 5 siswa Kontingen SDMM Gresik, Jawa Timur, berhasil meraih juara robotika tingkat internasional. Mulai dari kategori Sumo, Transporter, dan Wifi Car Adventure. Mereka meraih 4 medali emas, 6 perak, dan 2 perunggu.

Perlombaan berlangsung di Kampus Malaysia Multimedia University (MMU) Selangor Malaysia. Lombanya selama dua hari, Sabtu dan Ahad (11-12/1/2025).

Kontingen bersiap-siap memasuki gedung pemeriksaan imigrasi di Singapura. Mereka telah menempuh perjalanan darat naik bus selama 45 menit dari Kota Johor Bahru melewati jembatan berbatasan, Johor Csway.

Bermodalkan kartu Singapore Arrival Card (SAC) yang harus para peserta lomba miliki sebagai syarat masuk Singapura, semua peserta, 44 orang, menunjukkan passport dan SAC yang telah terbubuhi QR Code agar dapat melewati pemeriksaan.

Baca Juga:  Pendidikan Seks Dimulai, Anak-Anak Jadi Heboh

Peserta kagum karena sudah tidak lagi petugas yang memeriksa imigrasi, melainkan hanya alat canggih yang dapat scan passport dan QR Code serta kamera pemindai wajah. Secara otomatis, pintu terbuka untuk lewat dari pemeriksaan imigrasi. Dengan tanda lampu hijau menyala, maka pengunjung terverifikasi.

Peserta dari Indonesia tidak hanya melewati imigrasi untuk dapat masuk Singapura. Tapi juga ketika ingin melewati perbatasan Malaysia untuk berpindah negara harus melalui pemeriksaan. Hanya saja di Malaysia belum menggunakan perangkat canggih seperti di Singapura.

Juara robotika tingkat international, siswa SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) mendapat hadiah study tour ke berbagai tempat terkenal Singapura.
Sesi foto Bersama kontingen Indonesia untuk ajang WRCC 2025 di Garden Bay Singapore.
(Tagar.co/Fira Nur Alifia)

Taat Aturan

Di dalam bus, para juara robotika itu mendapat informasi Singapura negara penuh peraturan. Tidak boleh sembarangan membuang sampah meskipun seukuran korek api. Jika ingin menyebrang jalan, maka harus di zebra cross dan melihat lampu lalu lintas yang terkadang berubah-ubah peraturannya. Seperti tidak boleh menyebrang zebra cross di jam-jam tertentu.

Di Singapura, kami berkunjung dan berswafoto di berbagai tempat terkenal di Singapore. Seperti Universal Studio, Merlion, dan Garden Bay.

Garden Bay fenomenal dengan beberapa pohon raksasa yang konon dapat menampung air hujan. Lalu mereka olah untuk kemudian disiram ke tanaman yang ada di sekeliling hutan dalam kota tersebut.

Baca Juga:  Cara MI Mutwo Merayakan Milad Muhammadiyah

Para peserta WRCC juga berkunjung ke Singapore Science Center. Di mana salah satu siswa Muhammadi Abrisam dari SDMM kagum dengan robot pembuat minuman Kopi Boba. “Keren, satu gelas kopi boba yang membuat robot dengan satu lengan pula!” ujarnya takjub.

Dengan otomatis, robot tersebut membuat hidangan minumannya mulai dari menyeduh susu, kopi, dan gula serta bobanya secara otomatis. pembayarannya juga tidak menggunakan kertas namun dengan kartu debit.

Canggih

Kecanggihan-kecanggihan kedua negara Malaysia dan Singapore tidak luput dari catatan peserta lomba. Mulai dari belanja di Mall Twin Tower memakai sistem pemindai belanjaan tanpa kasir sama sekali. Di mana semua produk belanjaan diletakkan saja dalam kotak. Secara canggih, alat itu dapat mendeteksi apa saja belanjaan yang dibeli serta harga sudah tertera secara otomatis tanpa perlu scan barcode per produk satu-satu.

Jalan tol berbasis Radio Frequency Identification (RFID) ada di sana. Yakni melibatkan teknologi yang menggunakan gelombang radio untuk mengidentifikasi objek atau orang. RFID bekerja tanpa kabel atau kontak fisik. Saat mobil memasuki pintu tol, mobil hanya perlu berhenti 3 detik. Otomatis pengemudi akan berkurang biaya tol di rekeningnya.

Baca Juga:  Parenting KB Dinar Nasyiah Lumajang Ajak Ortu Cegah Stunting

Kemudian, ada self service mini market yang ada di setiap Hotel Transit di Kuala Lumpur. Seperti kantin tanpa kasir dan penunggu.

Untuk memasuki tempat tersebut, perlu memindai wajah di pemindai. Jika dikenali maka pintu kantin akan terbuka. Kita dapat berbelanja keperluan dan ketika jajan atau minuman kita ambil dari tempatnya, akan ada angka harga yang perlu kita bayar dengan kartu debit. Kita dapat keluar tanpa alarm saat pembayaran lunas dan terverifikasi pembayarannya. (#)

Jurnalis Zaki Abdul Wahid Penyunting Sayyidah Nuriyah