
Setelah libur Lebaran, SD Sakri mengawali hari pertama sekolah dengan halal bihalal. Suasana hangat, penuh tawa, dan saling memaafkan menyambut semangat belajar yang baru.
Tagar.co – Setelah libur panjang Idulfitri 1446 H, halaman SD Muhammadiyah 1 Krian, Sidoarjo—yang akrab disebut SD Sakri—dipenuhi kehangatan dan canda tawa pada Rabu pagi, 9 April 2024. Hari pertama masuk sekolah itu dibuka dengan tradisi tahunan yang sudah menjadi ciri khas: halalbihalal antara siswa dan guru.
Sejak pagi, suasana kekeluargaan sudah terasa. Siswa datang dengan pakaian rapi dan wajah ceria, menyambut hari baru dengan semangat baru. Sementara para guru berdiri menyambut mereka, senyum mengembang dan tangan siap menjabat. Suasana haru dan hangat menyelimuti halaman sekolah yang menjadi tempat berlangsungnya acara syawalan.
Baca juga:
Kepala SD Muhammadiyah 1 Krian, Arum Ndalu, M.Pd., membuka acara dengan sambutan yang menekankan pentingnya menjalin silaturahmi dan saling memaafkan.
“Silaturahmi adalah menjaga hubungan kasih sayang dan persaudaraan dengan sesama, baik dengan keluarga, kerabat, guru, maupun teman. Islam sangat menekankan hal ini, baik dalam Al-Qur’an maupun hadis Nabi Muhammad Saw.,” tuturnya di hadapan seluruh siswa dan guru.
Ia juga mengingatkan pentingnya menjaga semangat belajar setelah masa libur Lebaran. “Mari kita jalani semester dua yang tinggal dua bulan lagi ini dengan lebih disiplin, aktif, dan produktif. Jangan sampai semangat belajar kita menjadi kendor setelah libur panjang,” imbuhnya penuh semangat.

Usai sambutan, momen yang paling dinanti pun tiba. Siswa-siswi dari kelas 1 hingga kelas 6 dengan tertib bergantian bersalaman dan meminta maaf kepada seluruh guru. Jabat tangan diselingi tawa ringan, pelukan, dan sesekali celetukan lucu khas anak-anak yang membuat suasana makin hangat.
Tradisi syawalan ini bukan sekadar seremoni, melainkan bagian dari pembelajaran nilai-nilai moral dan spiritual. Melalui momen ini, siswa diajak untuk mempraktikkan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari, sekaligus mempererat rasa kebersamaan dan kekeluargaan di lingkungan sekolah.
Tepat pukul 08.00 WIB, rangkaian acara selesai. Siswa pun kembali ke kelas masing-masing untuk melanjutkan kegiatan belajar, dengan hati yang lebih ringan dan semangat yang terbarukan. (#)
Jurnalis Yanuarti Pangestuningtyas Penyunting Mohammad Nurfatoni