Feature

Gelar Karya P5 Smamsatu ibarat Ujian Terbuka

1043
×

Gelar Karya P5 Smamsatu ibarat Ujian Terbuka

Sebarkan artikel ini
Kepala Smamsatu Nurul Ilmiyah (kiri) saat mengunjungi salah satu stan pameran Gelar Karya P5 Kelas XI Sainstek, di Smamsatu, Sabtu (21/12/24) (Tagar.co/Mohammad Nurfatoni)

Gelar Karya P5 digelar Smamsatu bersaman dengan pengambilan rapor. Orang tua disuguhi berbagai karya inovatif siswa seperti slogan Smamsatu sebagai Sekolah Inovatif.

Tagar.co – 17 meja belajar yang disulap menjadi stan pameran berbentuk huruf  U memenuhi ruang lobi SMA Muhammadiyah 1 (Smamsatu) Gresik, Sabtu (21/12/24).

Berbagai alat teknologi serbaguna berbasis arduino karya siswa Kelas XI Saintek sedang dipamerkan.

Arduino adalah platform pengembangan elektronik terbuka yang memungkinkan pengguna membuat berbagai proyek elektronik, seperti robot, sensor, sistem otomasi, dan lain-lain.

Baca juga: Coding di Smamsatu Bukan Lagi Wacana, Alat-Alat Otomatis Karya para Siswa Ini Buktinya

Tampak beberapa wali siswa mendekati stan-stan yang dibuka sejak pukul 07.30 WIB. Hari ini Smamsatu memang mengundang wali siswa untuk mengambil rapor atau hasil belajar siswa semester ganjil tahun pelajaran 2024-2025.

Acara tersebut dijadwalkan pada pukul 09.00 di masing-masing kelas. Sebelum mengambil rapor para wali siswa bisa melihat-lihat hasil kerja siswa dalam Gelar Karya Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dan Karya Tematik.

Selain di lobi, gelar karya juga diadakan di Ruang Teater di lantai 1. Di situ siswa kelas X memamerkan karya sinematografi berupa video pendek tentang iklan layanan masyarakat bertema Gaya Hidup Berkelanjutan dan Bangunlah Jiwa Raganya.

Sementara di Aula Mentari yang berada di lantai 2, siswa kelas XII menggelar karya P5 bertema Suara Demokrasi dan Berkebinekan Global. “Untuk kelas Soshum membuat proyek drama kolosal dan sudah dipentaskan,” ungkap Kepala Smamsatu Nurul Ilmiyah.

Baca Juga:  Semarak Kartini di Smamsatu: Warna-warni Kebaya, Suara Perempuan, dan Pena Perubahan
Kepala Smamsatu Nurul Ilmiyah (kiri) saat mengunjungi salah satu stan pameran Gelar Karya P5 Kelas X, di Smamsatu, Sabtu (21/12/24) (Tagar.co/Mohammad Nurfatoni)

Gantinya Ujian

Dia menjelaskan Gelar Karya P5 ini sekaligus sebagai ujian sumatif akhir semester. Jadi, siswa tidak perlu mengikuti ujian tertulis melainkan membuat karya seperti yang dipamerkan itu.

“Proyek ini dimulai sejak Agustus 2024,” ujar Nurul Ilmiyah yang pagi ini meluangkan waktu untuk mendatangi secara langsung satu per satu stan sambil sesekali bertanya pada siswa penjaga stan.

Dia menerangkan, untuk proyek ini ada fasilitator yang disiapkan di setiap kelas. Para siswa juga mengkonsultasikan materi-materi yang berkaitan dengan proyeknya kepada guru mata pelajaran yang terkait.

Baca juga: Pimpinan Baru Smamsatu Dilantik: Ini Janji Mereka

Setiap proyek yang dibuat siswa berhubungan lebih dari satu mata pelajaran. Misalnya Proyek Drone Arduino karya Kelompok 1 Kelas XI Sainstek 4, yang melibatkan Matematika, Fisika, Kimia, Informatika, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris.

Setelah proyek selesai dikerjakan per kelompok siswa dalam waktu sekitar empat bulan, mereka lalu melakukan presentasi di depan gabungan guru mata pelajaran. Di situ mereka diuji dengan berbagai pertanyaan, layaknya ujian tertutup promosi doktor.

Baca Juga:  Aroma Kreativitas di Gelar Karya Mugeb School

‘Lolos’ dari ujian ‘tertutup’ itu, kelompok-kelompok siswa itu kemudian mengikuti ‘ujian terbuka’ dengan Galar Karya P5 ini. Para pengunjung bisa bertanya hal-hal yang berkaitan dengan karya. Mulai dari munculnya ide, waktu pengerjaan, anggaran, hingga bagaimana mengaplikasikan sebagai alat yang diproduksi massal. Beberapa pengunjung bertanya sangat detail dan mendalam.

Usai ‘menguji’ pengunjung bisa memberi penilaian dengan mengisi kartu Vote Gelar Karya P5 dan Karya Tematik.

Kepada Tagar.co, Nurul Ilmiah mengaku ingin mempertahankan kegiatan ini, meskipun, misalnya, terjadi pergantian kurikulum oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah yang dinakhodai Abdul Mu’ti.

Seperti diketahui, P5 adalah bagian dari Kurikulum Merdeka yang dilahirkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, dan Ristek di bawah Menteri Nadiem Anwar Makarim

Menurut Nurul Ilmiyah, salah satu alasan di ingin mempertahan kegiatan ini karena bisa mengeksplorasi ilmu dan keterampilan siswa sampai tahap aplikasi nyata. “Anak-anak juga lebih suka ujian dengan P5,” kata dia.

Hal itu diakui pula oleh Jihan Mutiara Tsani dari Kelompok 1 Kelas XI Sainstek 4. “Saya suka untuk ngerakit-ngerakit gini,” ujarnya. Di proyek ini dia juga punya pengalaman untuk mempelajari karakter orang lain yakni anggota kelompok.

Baca Juga:  Naik 15 Angkot, Ratusan Siswa Smamsatu Ujian Haji

“Soalnya karakter orang kan beda-beda ya,” ujarnya sambil mengungkapkan salah satu dukanya, yakni ketika tangannya lka kecil ole baling-baling drone.

Dia juga senang kaena dalam mengerjakan proyek ini semua angota kelompok ikut mengerjakan dengan cara berbagi bagi tugas.

Nurul Ilmiyah menambahkan dia ingin agar karya-karya siswa ini lebih banyak diketahui oleh masyarakat, misalnya dengan menggelar pameran terbuka untuk umum.

Dia juga berharap agar kualitas karya para siswa semakin baik dan bisa diaplikasikan di masyarakat. (#)

Jurnalis Mohammad Nurfatoni