Feature

Lewat TikTok, Mahasiswa KKN Kenalkan Abon Ikan Tongkol Warga Desa

1621
×

Lewat TikTok, Mahasiswa KKN Kenalkan Abon Ikan Tongkol Warga Desa

Sebarkan artikel ini
Tik-Tok menjadi platfom media sosial yang dipilih mahasiswa KKN UM Surabaya untuk membantu mengenalkan produk abon ikan tongkol buatan warga Desa Bulumeduro, Bancar, Tuban. Solusi nutrisi untuk anak-anak di desa tersebut.
Mahasiswa KKN UM Surabaya sedang memamerkanm produk abon ikan tongkol lewat TikTok (Tagar.co/Vanessa Nurman Hakim)

Lewat TikTok mahasiswa KKN UM Surabaya membantu mengenalkan produk abon ikan tongkol buatan warga Desa Bulumeduro, Bancar, Tuban. Solusi nutrisi untuk anak-anak di desa tersebut.

Tagar.co – Di dapur yang berdinding tembok dengan cat kuning dan lantai berkeramik putih itu, Kholifah bersama M. Anwar Uddin dan Nunung memproduksi abon, Ahad 28 Juli 2024. Mula-mula mereka memilih bahan utama dari ikan tongkol yang masih segar. Kemudian ikan itu direbus bersama bumbu rahasia hingga dagingnya empuk dan mudah dipisahkan dari tulang.

Aroma bawang merah, bawang putih, cabai, dan bumbu lainnya yang diolah dengan teknik tradisional membuat dapur di pagi hari itu penuh aroma gurih. Selanjutnya, daging ikan yang telah disuwir-suwir halus, dimasak kembali dengan bumbu hingga kering dan renyah. Setiap langkah dilakukan dengan detail untuk memastikan kualitas dan rasa abon tetap terjaga.

Baca juga: Santri Ponpes Salimul Ummah Menjual Singkong Hasil Panen Sendiri

Proses pembuatan abon ikan tongkol di Desa Bulumeduro, Kecamatan Bancar, Kabupaten Tuban, itu diabadikan oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya. Dengan menggunakan platform TikTok, mereka melakukan live streaming untuk memperkenalkan produk abon ikan tongkol pada audiens yang lebih luas. 

Live lewat TikTok tidak hanya menunjukkan proses pembuatan abon tetapi saat mereka berinteraksi langsung dengan para calon pembeli. Untuk yang terkahir ini live dilakukan Jumat (23/8/2024).

Tak hanya menyiarkan, 20 anggota KKN iktu terlibat dalam proses pembuatan abon ikan tongkol yang dalam pemasarannya sudah menggunakan kemasan modern itu.

Baca Juga:  Lakukan Ini! Orang Sesat Tidak akan Menyesatkanmu
Mahasiswa KKN UM Surabaya terlibat dalam proses pembuatan abon ikan tongkol. (Tagar.co/Vanessa Nurman Hakim)

Abon Berkualitas

Ketua Kelompok KKN UM Surabaya di Desa Bulumeduro Anis Hermawan mengatakan, kegiatan ini tidak hanya membantu memperkenalkan abon ikan tongkol kepada konsumen di luar desa, tetapi juga memberikan pendidikan mengenai manfaat kesehatan produk tersebut. 

“Kami mengajarkan cara pemesanan online, menjelaskan nilai gizi, serta membagikan resep kreatif yang bisa dipadukan dengan abon ikan tongkol,” ujarnya, Sabtu (24/8/24).

Baca juga: Siswa SD Membuat dan Menjual Tempe Karakter

Menurutnya, abon ikan tongkol khas Bulumeduro menawarkan lebih dari sekadar rasa. Dengan tekstur yang renyah namun lembut. Serta rasa yang kaya berkat campuran rempah yang seimbang, produk ini mencerminkan dedikasi pengrajin lokal dalam menjaga resep tradisional. 

“Setiap kemasan abon ikan tongkol tidak hanya menggugah selera tetapi juga membawa manfaat kesehatan, terutama dalam konteks pencegahan stunting,” terang dia.

Solusi Nutrisi

Dia menambahkan, abon ikan tongkol Bulumeduro menjadi solusi nutrisi yang berharga untuk anak-anak di desa tersebut. Ikan tongkol merupakan sumber protein dan omega 3 yang penting bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. 

“Mengingat pentingnya asupan gizi dalam mencegah stunting, produk ini menyediakan nutrisi yang diperlukan dengan cara yang lezat dan mudah diterima. Dalam upaya meningkatkan pola makan sehat, abon ikan tongkol diharapkan dapat membantu memastikan anak-anak mendapatkan asupan gizi yang memadai,” jelas dia.

Baca Juga:  Evaluasi Belajar PAUD KB Dinar Nasyiah Lumajang Bonus Parenting

Desa Bulumeduro tidak hanya mempertahankan warisan kuliner mereka tetapi juga berkontribusi pada kesehatan dan kesejahteraan generasi mendatang. “Abon ikan tongkol ini, dengan cita rasa dan nilai gizi yang ditawarkan, merupakan contoh nyata dari sinergi antara tradisi dan kesehatan masyarakat,” ungkap Anis Hermawan. (#)

Jurnalis Vanessa Nurman Hakim Penyunting Mohammad Nurfatoni