Film

Kontroversi Serial Drama Malaysia, Ustaz Dayak: Film “Bidaah” Tampar Kesadaran Tokoh Agama

759
×

Kontroversi Serial Drama Malaysia, Ustaz Dayak: Film “Bidaah” Tampar Kesadaran Tokoh Agama

Sebarkan artikel ini
Poster film Bidaah di Viu

Ustaz Dayak menanggapi serial Bidaah yang viral. Ia menyoroti bahaya penyimpangan agama dan pentingnya integritas ulama dalam menjaga kemurnian dakwah dan spiritualitas umat.

Tagar.co — Suasana santai di meja kantor KUA Pontianak Tenggara siang itu mendadak berubah menjadi ruang refleksi dan diskusi mendalam. Di tengah obrolan santai seputar lomba Penyuluh Award, Muhammad Damanhuri, seorang penyuluh agama yang juga dikenal sebagai Ustaz Dayak, tergerak untuk menonton film “Bidaah”, sebuah serial Malaysia yang tengah ramai diperbincangkan karena mengangkat tema sekte keagamaan menyimpang.

Usai menonton, Damanhuri langsung mencatat refleksinya terhadap film yang dianggap kontroversial namun sarat pelajaran itu. Film tersebut menyoroti praktik-praktik menyimpang yang dilakukan oleh tokoh fiktif bernama Walid Muhammad, pemimpin sebuah kelompok bernama Jihad Ummah, yang mengaku sebagai Imam Mahdi dan melakukan “nikah batin” terhadap para pengikut perempuan.

Baca juga: Pengepungan di Bukit Duri: Horor Sosial dalam Ruang Kelas

“Film Bidaah mengajak kita merenung tentang makna ibadah, keikhlasan, dan cara masyarakat memahami ajaran agama. Ini bukan sekadar tontonan, tapi cermin untuk pembelajaran spiritual dan sosial,” ungkap Ketua Yayasan Kejayaan Mualaf Indonesia itu.

Baca Juga:  Bersedekah selagi Muda

Menurutnya, spiritualitas bukan sekadar ritual lahiriah, tetapi proses pencarian makna batin yang terus-menerus. Film ini, meski penuh kontroversi, justru memperlihatkan pentingnya ketelitian dalam menjalankan nilai-nilai agama.

Salah satu aspek paling memantik kritik adalah praktik “nikah batin” dalam film tersebut, yang dilakukan oleh sang pemimpin sekte kepada pengikutnya. Ustaz Damanhuri menegaskan bahwa istilah tersebut tidak dikenal dalam hukum Islam yang sahih.

“Tidak ada dalam Islam istilah ‘nikah batin’. Itu praktik yang menyesatkan. Pernikahan dalam Islam harus memenuhi syarat dan rukun yang ditentukan agama. Kita para tokoh agama harus tegas dalam soal ini,” jelas Ketua Umum Lembaga Majelis Taklim Mualaf Kalimantan Barat.

Respon Masyarakat dan Peluang Dialog

Reaksi publik terhadap film ini pun beragam. Ada yang menyerukan pelarangan dan boikot, namun tak sedikit pula yang melihatnya sebagai peluang membangun refleksi kolektif tentang kehidupan beragama dan integritas para tokoh agama.

“Reaksi masyarakat memang banyak yang emosional. Tapi film ini juga bisa menjadi pelajaran bersama. Kita para ustaz dan ulama seharusnya menjadikannya bahan introspeksi,” tambahnya.

Baca Juga:  Ketika Hati Ikut Berhaji, Catatan Ustaz Dayak

Menurut Damanhuri, film Bidaah menjadi pengingat bahwa tidak sedikit tokoh agama yang diuji bukan hanya dari segi ilmu, tapi juga integritas saat berhadapan dengan godaan kekuasaan dan hawa nafsu.

“Kita ini manusia biasa juga. Maka harus betul-betul menjaga amanah dakwah. Jangan sampai tergoda hanya karena melihat wajah atau tubuh wanita. Film ini menampar kesadaran kita,” ujarnya menutup refleksi.

Sinopsis Serial Bidaah

Serial drama Malaysia “Bidaah” (judul internasional: Broken Heaven) merupakan tayangan kontroversial yang mengangkat isu penyimpangan ajaran agama dalam sebuah sekte fiktif. Disutradarai oleh Pali Yahya dan diproduksi oleh Erma Fatima melalui Rumah Karya Citra Sdn. Bhd., serial ini tayang perdana di platform streaming Viu pada 6 Maret 2025.

Bidaah mengisahkan perjalanan Baiduri (Riena Diana), seorang perempuan muda yang tumbuh dalam keluarga yang menjunjung tinggi nilai-nilai agama. Ketika ibunya, Kalsum (Fazlina Ahmad Daud), memintanya untuk bergabung dengan Jihad Ummah—sebuah kelompok keagamaan yang dipimpin oleh tokoh karismatik bernama Walid Muhammad (Faizal Hussein)—Baiduri semula berusaha taat dan mematuhi permintaan tersebut.

Walid bukan pemimpin biasa. Ia mengklaim dirinya sebagai Imam Mahdi, sosok juru selamat dalam kepercayaan umat Muslim di akhir zaman. Dengan pesona religius dan pengaruh spiritual yang kuat, Walid menarik banyak pengikut, termasuk keluarga Baiduri.

Baca Juga:  Menyembunyikan Sedekah: Keutamaan dan Hikmahnya

Namun tak lama setelah bergabung, Baiduri mulai merasakan kejanggalan. Ia menyaksikan praktik-praktik yang mencurigakan: pernikahan paksa, ketaatan mutlak kepada pemimpin, dan ritual-ritual yang menyimpang dari ajaran Islam yang ia kenal sejak kecil. Keraguan tumbuh menjadi keberanian saat Baiduri perlahan menelusuri sisi gelap sekte tersebut.

Konflik memuncak ketika Hambali (Fattah Amin), putra dari tangan kanan Walid, kembali dari Yaman. Setelah menimba ilmu agama di Timur Tengah, ia menyadari bahwa ajaran dalam Jihad Ummah telah jauh melenceng. Bersama Baiduri, Hambali mencoba menggali kebenaran, menguji iman, dan menentang praktik-praktik manipulatif yang dibungkus jubah kesalehan.

Keduanya bertekad untuk menyelamatkan keluarga mereka dan membuka kedok Walid beserta sektenya. Di tengah ancaman, intimidasi, dan bahaya, Bidaah menghadirkan kisah perjuangan dua anak muda dalam menghadapi penindasan spiritual yang dikemas dalam narasi keagamaan. (#)

Penyunting Mohammad Nurfatoni