Feature

Kemah Akhir Tahun HW Latih Kemandirian Siswa

151
×

Kemah Akhir Tahun HW Latih Kemandirian Siswa

Sebarkan artikel ini
Kemah Akhir Tahun Hizbul Wathan (HW) kembali digelar MTSM 2 Gandusari Trenggalek. Pada agenda inilah kemandirian siswa terlatih. Mereka menghidupkan kompor sendiri di kemahnya.
Wasis Tri Wahyudi membuka Kemah Akhir Tahun HW. (Tagar.co/Andri Broto Susilo)

Kemah Akhir Tahun Hizbul Wathan (HW) kembali digelar MTSM 2 Gandusari Trenggalek. Pada agenda inilah kemandirian siswa terlatih. Mereka menghidupkan kompor sendiri di kemahnya.

Tagar.co — Para siswa berseragam Hizbul Wathan (HW) memenuhi kawasan lembah Kepuh, Desa Sukorejo, Gandusari, Trenggalek. Di sekeliling mereka telah berdiri tenda-tenda.

Usai menerima rapor hasil belajar selama satu semester, siswa MTSM 2 Gandusari Trenggalek melatih kemandirian dalam agenda Kemah Akhir Tahun Hizbul Wathan (HW). Temanya, “Eratkan Tangan, Satukan Persaudaraan, Bergerak Aktif untuk Gerakan Berkemajuan.”

Kegiatan berlangsung sejak Ahad (22/12/2024) pukul tiga sore. Para peserta berbaris ketika upacara pembukaan oleh Kepala MTSM 2 Gandusari, Wasis Tri Wahyudi.

Wasis bersama Tri Santoso, Mohammad Zainuddin, Andri Broto Susilo, dan guru-guru lain turut membersamai peserta dengan setia. Mulai pembukaan hingga penutupan pada Selasa (24/12/2024) pukul 09.00 pagi.

Wasis, sapaan akrab Kepala MTSM 2 Gandusari, menguraikan mimpinya. “Agenda kemah akhir tahun ini harapannya mampu memperbaiki karakter siswa. Terutama melatih kemandirian siswa,” ujarnya.

Menurutnya, latihan kemandirian dengan cara memasak sendiri keperluan makanan sehari-hari. “Lihat, mereka menghidupkan kompor dan lampu-lampu sendiri di kemahnya. Selama bertahun-tahun, belum pernah ada acara kemah HW di akhir tahun. Alhamdulillah, ini perkembangan yang sangat bagus,” ucapnya.

Baca Juga:  Rumah Pendidikan: Langkah Kemendikdasmen Gandeng Swasta Wujudkan Pembelajaran Digital Impian
Kemah Akhir Tahun Hizbul Wathan (HW) kembali digelar MTSM 2 Gandusari Trenggalek. Pada agenda inilah kemandirian siswa terlatih. Mereka menghidupkan kompor sendiri di kemahnya.
Peserta menyusun bendera HW berjajar dengan bendera persyarikatan Muhammadiyah dan bendera sekolah. Ketiga bendera ini disatukan dengan bendera Indonesia. (Tagar.co/Kamas Tontowi)

Dalam kaderisasi, lanjutnya, perlu melakukan inisiatif sendiri. Tidak harus menunggu instruksi dari pimpinan.

“Wajah kader kita saat ini adalah cerminan dari Muhammadiyah yang akan datang. Karena itu kita harus menguatkan mental mereka,” imbuhnya.

Sementara Ketua PCM Gandusari, Anang Wirawan, datang ke lembah Kepuh Sukorejo pada hari kedua, Senin (23/12/2024). Ia tampak sumringah, bangga melihat kader kader persyarikatan terus tumbuh.

Ia hadir bersama Iman Santoso, tokoh senior Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Trenggalek. Mereka tampak menikmati kegiatan. Sesekali sambil minum kopi dan makan jajan di warung sebelah lokasi perkemahan. (#)

Jurnalis Kamas Tontowi Penyunting Sayyidah Nuriyah