
Melalui diseminasi Pembelajaran Mendalam, Koding, dan Penguatan Pendidikan Karakter, Majelis PAUD Dasmen ‘Aisyiyah Kota Probolinggo mendorong guru PAUD beradaptasi dengan era digital tanpa meninggalkan nilai-nilai kemanusiaan dan keislaman.
Tagar.co – Suasana hangat menyelimuti Gedung Nyai Walidah, Sekretariat Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Kota Probolinggo, Jumat–Sabtu (31/10–1/11/2025).
Lebih dari seratus guru PAUD—mulai dari TPA, kelompok bermain, hingga TK Aisyiyah—memenuhi ruangan dengan antusias. Mereka datang bukan sekadar untuk pelatihan rutin, tetapi untuk menjemput masa depan pendidikan yang kini bersanding dengan teknologi: koding dan kecerdasan artifisial.
Baca juga: AI, Koding, dan Tantangan Mencetak Generasi Berakhlak
Kegiatan bertajuk Diseminasi Pembelajaran Mendalam (PM), Koding dan Kecerdasan Artifisial (KKA), serta Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) ini menjadi langkah nyata Majelis PAUD Dasmen Aisyiyah Kota Probolinggo dalam meningkatkan mutu pendidikan.
Program ini merupakan tindak lanjut dari instruksi Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang mendorong seluruh AUM pendidikan menyiapkan generasi Emas Indonesia 2045 melalui transformasi pembelajaran dan penguatan karakter.
Dari Surabaya ke Probolinggo: Gelombang Transformasi Pendidikan
Sebelumnya, Bimbingan Teknis nasional tentang PM, KKA, dan PPK telah digelar oleh Majelis Dikdasmen Pimpinan Pusat Muhammadiyah bersama Ditjen PAUD Dikdasmen Kemendikdasmen RI.
Untuk region 2 Jawa Timur, kegiatan itu dilaksanakan pada 1–5 Oktober 2025 di BBPMP Surabaya dan diikuti oleh 201 guru dari berbagai jenjang—mulai PAUD hingga SMK.
“Untuk meningkatkan mutu pendidikan, guru perlu melakukan journey atau rihlah ilmiah minimal 50 jam setiap tahun. Bisa lewat workshop, seminar, atau bimtek seperti ini,” pesan Prof. Dr. H. Khozin, M.Si., Ketua Majelis Dikdasmen dan PNF PWM Jawa Timur.
Ia mengingatkan, “Guru jangan berhenti belajar. Kalau ilmu mandek, ibarat air keran yang mampet—mengajar pun tidak lagi mengalir deras. Setelah pelatihan, lakukan pengimbasan di daerah masing-masing,” ujarnya penuh semangat.

Diseminasi di Kota Probolinggo: Dari Teori ke Aksi Nyata
Merespons program nasional tersebut, Majelis PAUD Dasmen Pimpiban Daerah Aisyiyah Kota Probolinggo mengutus saya sebagai peserta bimtek sekaligus narasumber pengimbasan.
Hari pertama diseminasi difokuskan pada Pembelajaran Mendalam serta Koding dan Kecerdasan Artifisial. Hari kedua membahas Penguatan Pendidikan Karakter, termasuk topik sukses P2DB, Bimbingan Konseling, dan Gerakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat.
“Terima kasih kepada para guru yang hadir meski siang begitu terik. Setelah seharian mengajar, mereka masih semangat belajar,” ujar Dra. Tri Gumienarti, Ketua Majelis PAUD Dasmen PDA Kota Probolinggo.
“Kali ini tidak hanya Pembelajaran Mendalam, tapi juga ada tambahan Koding, AI, dan Penguatan Karakter. Semoga guru-guru kita mampu mengimbas ke sekolah masing-masing,” tambahnya.
Saat AI Masuk Ruang Kelas TK
Ketika saya mempraktikkan cara membuat lembar kerja interaktif dengan Canva AI dan Code.org, suasana kelas mendadak riuh penuh tanya. Para guru mencoba langsung di laptop dan ponsel mereka.
Tawa kecil, ekspresi bingung, dan senyum bangga mewarnai ruangan setiap kali hasil koding sederhana mereka berhasil dijalankan.
Mata para guru itu berbinar. Mereka seperti menemukan permainan baru yang bisa dibawa ke ruang kelas.

Guru-Guru yang Haus Ilmu
Aryzana Maharanny, M.Pd., Ketua IGABA Kota Probolinggo, menilai diseminasi ini sangat bermanfaat. “Terutama koding, banyak yang baru bagi kami. Saya berharap para guru bisa mengaplikasikannya di lembaga masing-masing. Anak-anak nanti bisa belajar lebih bermakna, berkesadaran, dan menggembirakan,” katanya.
Senada, Tanti Rahmayani, S.P., Kepala TK ‘Aisyiyah 3, mengaku mendapat pencerahan besar. “Alhamdulillah, kami memahami implementasi PM, koding, dan karakter yang selaras dengan nilai keaisyiyahan dan kemuhammadiyahan. Tapi kuncinya tetap growth mindset—guru harus mau berubah,” ungkapnya.
Sementara itu, Sulistyowati, S.Pd. dari TK ‘Aisyiyah 7, tersenyum malu-malu saat mengakui bahwa ia selama ini belum maksimal dalam membuat permainan edukatif. “Ilmu baru ini membuat saya terdorong untuk lebih kreatif dan inovatif. Kami ingin menciptakan suasana belajar yang bermakna dan menggembirakan,” katanya dengan nada penuh semangat.
Menggenggam Masa Depan dengan Tangan Guru
Dari ruangan yang penuh laptop dan tawa itu, satu pesan besar mengalun: guru adalah poros perubahan. Mereka bukan sekadar pengajar, tapi pembelajar sejati yang menyalakan api semangat belajar anak-anak bangsa.
Dengan koding, kecerdasan artifisial, dan karakter, guru PAUD ‘Aisyiyah Kota Probolinggo kini sedang menulis babak baru dalam sejarah pendidikan dini—sebuah babak yang lebih cerdas, humanis, dan berkemajuan. (#)
Jurnalis Izza El Mila Penyunting Mohammad Nurfatoni












