Feature

Baitul Arqam Uhamka: Menyatukan Spirit Keilmuan dan Nilai-Nilai Islam

240
×

Baitul Arqam Uhamka: Menyatukan Spirit Keilmuan dan Nilai-Nilai Islam

Sebarkan artikel ini
Narasumber dan peserta Baitul Arqam Uhamka (Tagar.co/Hendra)

Baitul Arqam Uhamka bukan sekadar pelatihan, tapi ruang tumbuh bersama bagi dosen dan tenaga kependidikan dalam menghidupi nilai Islam dan semangat keilmuan kampus profetik.

Tagar.co — Di tengah dinamika dunia pendidikan tinggi, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA (Uhamka) mengambil langkah reflektif dengan menyelenggarakan Baitul Arqam bagi dosen dan tenaga kependidikan (tendik). Tak sekadar pelatihan, kegiatan ini menjadi ruang bertumbuh bersama dalam menghidupi spirit Al-Islam dan Kemuhammadiyahan sebagai fondasi kampus profetik.

Selama tiga hari, 19–21 Maret 2025, Aula Rusunawa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Uhamka menjadi saksi proses transformasi yang diikuti 49 peserta dari berbagai fakultas dan unit. Kegiatan ini mengusung tema Mengenal, Mengabdi, Meneguhkan, dan Memajukan Uhamka sebagai Prophetic University.

Baca juga: Tadarus Daring Uhamka, Menghidupkan Ramadan di Era Digital

Lebih dari sekadar penguatan wawasan keislaman, Baitul Arqam ini hadir sebagai ajang mempererat jejaring dan memperkuat identitas keilmuan yang berakar pada nilai-nilai Islam.

“Kegiatan ini penting agar para dosen dan tendik Uhamka semakin memahami dan mengenal Muhammadiyah dengan baik, sehingga tidak ada lagi kesalahpahaman mengenai perserikatan ini,” ujar Dr. Muhammad Dwifajri, M.Pd.I, Wakil Rektor IV Uhamka. Ia menegaskan bahwa Baitul Arqam merupakan dasar pembentukan karakter dosen Uhamka dalam konteks Persyarikatan Muhammadiyah.

Baca Juga:  Ramadan Usai, Tugas Sosial Dimulai

Tak hanya menyentuh sisi konseptual, kegiatan ini juga membumi lewat praktik langsung. Setiap peserta dibagi dalam kelompok kecil dan diberi tantangan: berdiskusi, menyampaikan kultum, menjadi imam salat, membaca ayat suci Al-Qur’an, dan melafalkan doa-doa salat sesuai tuntunan Rasulullah.

Dr. Tohirin Sanmiharja, M.Pd.I, yang bertindak sebagai master of training, menyebut kegiatan ini sebagai medium kolaborasi antarpeserta. “Kegiatan ini dirancang agar peserta dapat saling mengenal dan berbagi ilmu,” tuturnya. Dalam dinamika kelompok, tidak hanya nilai-nilai spiritual yang dibangun, tetapi juga empati, kepemimpinan, dan profesionalisme.

Beragam materi disampaikan oleh narasumber yang juga merupakan tokoh-tokoh penting di lingkungan Uhamka dan Muhammadiyah. Mulai dari “Mengenal Muhammadiyah dan Tata Aturan Organisasinya” oleh Dr. Emaridial Ulza, SE., MA, hingga “Service Excellent sebagai Ibadah” oleh Dr. Heni Ani Nuraini, M.Pd., seluruh rangkaian materi disusun untuk memperkaya perspektif dan mengokohkan integritas insan akademik Uhamka.

Muhib Rosyidi, Ketua LPP AIK Uhamka, menekankan pentingnya dampak berkelanjutan dari kegiatan ini. “Baitul Arqam ini bukan hanya memberikan ilmu dan pengalaman, tetapi juga memperluas relasi karena peserta dapat berinteraksi dengan sesama dosen dan tendik Uhamka. Selain itu, kegiatan ini memperkuat pemahaman tentang Al-Islam dan Kemuhammadiyahan,” ungkapnya.

Baca Juga:  SMK Muhammadiyah Buka Jalan Global lewat Kerja Sama dengan Kampus Jepang

Sebagai penutup, peserta mengikuti post-test untuk mengukur capaian mereka, sekaligus menyusun rencana tindak lanjut. Salah satu rekomendasinya adalah mendorong dosen dan tendik untuk lebih aktif di cabang dan ranting Muhammadiyah di wilayahnya masing-masing. Dosen juga diimbau melakukan pengabdian dan riset yang mengangkat tema-tema Al-Islam dan Kemuhammadiyahan.

Dengan semangat profetik, Baitul Arqam ini menjadi lebih dari sekadar agenda rutin. Ia adalah ruang penyemaian nilai dan pembentukan ekosistem akademik yang selaras dengan misi luhur Muhammadiyah: mencerdaskan kehidupan bangsa melalui ilmu yang mencerahkan dan membebaskan. (#)

Jurnalis Hendra Apriyadi Penyunting Mohammad Nurfatoni