
Anak pondok ini berasal dari desa. Selalu meraih prestasi bagus mulai sekolah hingga kuliah. Di program magister IPK-nya sempurna.
Tagar.co – Namanya unik. Lensa Rosdiana Safitri. Gadis kelahiran Desa Sendangagung Paciran, Lamongan, 28 tahun yang lalu.
Dia baru saja diwisuda S2 atau magister Universitas Airlangga jurusan Matematika Peminatan Statistikam Surabaya Jawa Timur pada 28 September 2024. IPK-nya sempurna 4.00.
Berasal dari keluarga sederhana. Putri kedua dari tiga bersaudara anak pasutri Imam Kurnan dan Elya Hasanah, asli Sendangagung.
Ayahnya tidak tamat SD. Punya keahlian utak-atik elektronika yang menjadi mata pencahariannya. Penghasilannya pas-pasan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Ibunya, Elya Hasanah, ibu rumah tangga.
Ayahnya bersyukur anak-anaknya bisa kuliah di perguruan tinggi karena beasiswa.
Baca Juga Griya Statistika, Masalah Rumit Jadi Mudah
Nama Lensa itu pemberian ayahnya. Melambangkan kejujuran. ”Seperti fungsi lensa pada kamera yang menampilkan realitas, tanpa rekayasa. Lensa juga bermanfaat bagi semua manusia untuk melihat dengan jelas,” kata Lensa Rosdiana Safitri dihubungi Kamis (10/10/2024).
Dia anak pondok. Bersekolah di Muhammadiyah. TK ABA, MI Muhammadiyah 13, SMP Muhammadiyah 12. Kemudian MA Al-Ishlah sembari mondok kalong di pesantren ini. Mondok kalong itu artinya jadi anak pondok di malam hari saja.
Mulai madrasah ibtidaiyah hingga MA nilai akademiknya selalu terbaik di kelasnya. Lulus MA dia masuk Prodi Statistika Unair tahun 2014 dengan beasiswa Bidikmisi. Lulus pada 2018 dengan IPK 3,49.
”Kuliah sempat oleng di semester 7 sebab beasiswa tidak cukup memenuhi kebutuhan sehari-hari. Minta uang ke ayah juga tidak mungkin, karena saat itu ayahnya sudah tidak bekerja,” cerita dia.
Bersyukur bertemu teman yang selalu mengingatkan berbuat kebaikan dan lebih dekat kepada Allah dan menghadapi cobaan hidup dengan optimistis. Dia aktif di kajian rutin, meluaskan silaturahim, dan jaringan.
”Akhirnya Allah membukan jalan. Bisa bekerja di Badan Pusat Statistik Provinsi Jatim. Posisi Intern pada Juli-Desember 2016. Saya bisa kuliah sambil bekerja. Jarak kantor cuma terpaut 5 rumah dari kos,” ujarnya.
Uang gaji yang diterima bisa untuk kuliah dan membantu keluarga di desa. Setelah lulus, dia bekerja di Perusahaan House of Research sebagai staf analisis data pada Januari 2018 – Juni 2021.
Baca Juga Sampah Menggunung, Warga Campurejo Berharap Solusi
Dari pengalaman hidup itu dia punya motto: Kita tidak ada artinya tanpa Allah. Terus menebar makna sekecil apapun.
Saat kuliah dia mendirikan Griya Statistika. Memberikan layanan pelatihan, analisis dan pengolahan data perorangan maupun lembaga. Ternyata lembaga ini bisa bertahan dan berkembang hingga kini. Dia menjadi CEO. Lokasinya di Gedung Inkubator Bisnis Unair Jln Darmawangsa Surabaya.
Dia pernah bekerja sebagai Research Assistant di RSUD Soetomo pada 2022-2023. Kemudian menempati posisi Lecturer Assistant pada Program Stud S1 Statistika (2022-2024). Sekarang menjadi dosen tidak tetap di STIQSI Lamongan. Juga konsultan dan mentor statistika di Laboratorium Bionas.

Aktif Organisasi
Lensa Rosdiana Safitri aktif berorganisasi sejak di Madrasah Aliyah. Masuk Badan Eksekutif Siswa MA Al- Ishlah (BESMA) sebagai staf Bidang Keterampilan. Juga aktif di Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) bidang PIP.
Saat kuliah ikut Himpunan Mahasiswa Matematika di bagian keilmuan (2015). Juga aktif di Bidang Sosial dan Hikmah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM).
Tahun 2016 aktif di Himpunan Mahasiswa Statistika sebagai ketua Divisi Akademik. Lalu ikut Jamaah Intelektual Mahasiswa Muslim di Departemen Kemuslimahan.
Sederet prestasi yang diraih seperti finalis lima besar National Scientific Writing Contest Universitas Pajajaran (2017).
Semifinalist of Statistics Olimpyad Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (2017), dan Top 12 Best Paper Halal Literacy Festival Universitas Airlangga(2020). Juara favorit Five Minutes Thesis Competition Universitas Airlangga(2023). Lolos pendanaan hibah BIMA DiKTI penelitian tesis Magister pada 2024. (#)
Jurnalis Sri Asian Penyunting Sugeng Purwanto