
10 hari terakhir Ramadan adalah kesempatan emas untuk meraih ampunan, keberkahan, dan Lailatulqadar. Jangan lewatkan malam-malam istimewa ini dengan ibadah maksimal dan raih pahala berlipat ganda!
Oleh Dwi Taufan Hidayat, Ketua Lembaga Dakwah Komunitas Pimpinan Cabang Muhammadiyah Bergas, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
Tagar.co – Bulan Ramadan adalah bulan penuh berkah, rahmat, dan magfirah. Namun, dari keseluruhan bulan ini, sepuluh hari terakhir memiliki keutamaan yang jauh lebih besar. Rasulullah Salallahualaihiwasalam tidak menyia-nyiakan waktu-waktu ini, melainkan semakin meningkatkan ibadah dan kesungguhannya dalam mendekatkan diri kepada Allah.
Keutamaan 10 Hari Terakhir Ramadan
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Aisyah Radiyallahuanha, beliau berkata:
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ: – كَانَ رَسُولُ اَللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – إِذَا دَخَلَ اَلْعَشْرُ -أَيْ: اَلْعَشْرُ اَلْأَخِيرُ مِنْ رَمَضَانَ- شَدَّ مِئْزَرَهُ, وَأَحْيَا لَيْلَهُ, وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ – مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
“Rasulullah Salallahualaihiwasalam, ketika memasuki sepuluh hari terakhir Ramadan, beliau bersungguh-sungguh dalam ibadah (dengan meninggalkan istri-istrinya), menghidupkan malam-malam tersebut dengan ibadah, dan membangunkan istri-istrinya untuk beribadah.” (H.R. Bukhari No. 2024 dan Muslim No. 1174).
Hadis ini menunjukkan bagaimana keseriusan Rasulullah dalam beribadah pada malam-malam terakhir Ramadan. Beliau mengencangkan kainnya, yang berarti beliau bersungguh-sungguh dan meninggalkan hal-hal yang dapat mengurangi fokus ibadah. Beliau menghidupkan malamnya, yaitu mengisinya dengan salat malam, zikir, dan doa. Selain itu, beliau juga membangunkan keluarganya agar turut meraih keutamaan tersebut.
Malam Lailatulqadar: Malam yang Lebih Baik dari Seribu Bulan
Salah satu rahasia besar dalam sepuluh hari terakhir Ramadan adalah keberadaan Lailatulqadar, malam yang lebih baik daripada seribu bulan. Allah Subhanahuwataala berfirman:
لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْرٍ
“Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan.” (Al-Qadr 3)
Bayangkan, beribadah satu malam saja pada Lailatulqadar sama dengan beribadah selama lebih dari 83 tahun! Maka, sungguh merugi jika kita melewatkan kesempatan ini tanpa amal ibadah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَن قَامَ لَيْلَةَ القَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا، غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barang siapa yang menghidupkan Lailatulqadar dengan iman dan mengharapkan pahala dari Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (H.R. Bukhari No. 1901 dan Muslim No. 760)
Malam Lailatulqadar tidak diketahui secara pasti kapan datangnya, tetapi Rasulullah menganjurkan untuk mencarinya pada malam-malam ganjil di sepuluh hari terakhir Ramadan, seperti malam ke-21, 23, 25, 27, dan 29.
Bagaimana Menghidupkan 10 Hari Terakhir Ramadan?
1. Meningkatkan Salat Malam (Qiyamulail)
Rasulullah Salallahualaihiwasalam biasa menghidupkan malam-malam ini dengan salat malam. Kita pun dianjurkan memperbanyak salat tahajud dan witir, karena doa-doa di malam ini sangat mustajab.
2. Memperbanyak Zikir dan Doa
Salah satu doa yang dianjurkan oleh Rasulullah ketika memasuki sepuluh malam terakhir adalah:
اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
“Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf, Engkau mencintai pemaafan, maka maafkanlah aku.” (H.R. Tirmizi No. 3513)
3. Memperbanyak Membaca Al-Qur’an
Bulan Ramadan adalah bulan diturunkannya Al-Qur’an, maka memperbanyak membacanya, memahami maknanya, dan mengamalkannya sangat dianjurkan.
4. Melakukan Iktikaf
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam setiap tahun melakukan iktikaf di sepuluh hari terakhir Ramadan, yaitu berdiam diri di masjid untuk mendekatkan diri kepada Allah dengan ibadah, tafakur, dan muhasabah.
5. Bersedekah
Selain ibadah personal, memperbanyak sedekah juga menjadi amalan utama di sepuluh hari terakhir Ramadan. Rasulullah Salallahualaihiwasalam adalah orang yang paling dermawan, terutama di bulan Ramadan.
Jangan Sia-siakan Waktu Emas Ini
Sepuluh hari terakhir Ramadan adalah kesempatan emas untuk meraih ampunan, rahmat, dan keberkahan luar biasa dari Allah Subhanahuwataala. Rasulullah Salallahualaihiwasalam telah memberikan contoh bagaimana seharusnya kita mengisi hari-hari ini dengan ibadah yang maksimal. Jangan sampai kita menyesal setelah Ramadan berlalu sementara kita belum bersungguh-sungguh memanfaatkannya.
Semoga Allah memberikan kita kekuatan, keikhlasan, dan taufik untuk menghidupkan malam-malam ini dengan amal yang diterima. Amin Yarabbalalamin. (#)
Penyunting Mohammad Nurfatoni