
Selama tiga hari dua malam di jantung sejarah Muhammadiyah Yogyakarta, 77 kader PDM Kota Kediri mengikuti Baitul Arqam yang padat dan intensif. Di balik semangat mereka, tim medis dari RS Muhammadiyah Ahmad Dahlan setia menjaga kesehatan, memastikan dakwah tetap kuat dari tubuh yang bugar.
Tagar.co – Kesibukan tampak menyelimuti Gedung Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Yogyakarta sejak Kamis pagi (4/7/2025). Di tempat bersejarah itu, sebanyak 77 peserta dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Kediri mengikuti kegiatan Baitul Arqam Pimpinan yang digelar selama tiga hari dua malam, hingga Sabtu (6/7/2025).
Dengan jadwal yang padat, mulai pukul 03.00 hingga 22.30 WIB, stamina peserta benar-benar diuji. Demi menjaga kesehatan seluruh peserta, tim medis dari Rumah Sakit Muhammadiyah Ahmad Dahlan (RSMAD) Kota Kediri turut diterjunkan.
Baca juga: RSMAD Kota Kediri Dukung Runniversary X dengan Layanan Medis Lengkap
Mereka siaga selama kegiatan berlangsung, memberikan pemeriksaan rutin, serta menyalurkan obat-obatan dan vitamin untuk memastikan peserta tetap bugar.
Kegiatan Baitul Arqam kali ini mengangkat tema “Mewujudkan Kader Persyarikatan yang Profesional dan Mandiri”. Peserta terdiri atas unsur Pimpinan Daerah Muhammadiyah, majelis dan lembaga, organisasi otonom (ortom), serta pimpinan amal usaha Muhammadiyah se-Kota Kediri.

Ketua PDM Kota Kediri, K.H. Achmad Khoiruddin, M.Pd.I., dalam sambutannya berharap agar kegiatan ini tak sekadar menjadi rutinitas pembinaan, melainkan mampu melahirkan dampak nyata di lingkungan masing-masing.
“Seluruh peserta yang mengikuti Baitul Arqam kali ini jangan pulang dengan tangan kosong. Harus ada perubahan, harus semakin profesional dan mandiri,” tegasnya.
Ia juga menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada tim medis RSMAD yang telah mendampingi kegiatan ini dengan penuh dedikasi.
“Terima kasih banyak kepada RSMAD yang telah stand-by menjaga kesehatan peserta, melakukan pemeriksaan, dan pemberian obat. Ini bagian penting dari suksesnya kegiatan,” imbuhnya.
Dalam suasana hangat dan semangat kolektif yang terasa selama acara, kehadiran tim medis bukan sekadar pelengkap. Mereka menjadi bagian penting dari ekosistem kaderisasi yang sehat—secara jasmani dan rohani. (#)
Jurnalis Edi Usman Penyunting Mohammad Nurfatoni