
Dalam momen halalbihalal IGABA Gresik, para pendidik PAUD diajak untuk tetap setia pada panggilan jiwa: menjadi guru. Karena mengajar kebaikan, pahalanya mengalir tanpa henti.
Tagar.co – Gedung Dakwah Muhammadiyah (GDM) Gresik dipenuhi wajah-wajah hangat penuh semangat, Sabtu pagi, 12 April 2025. Sekitar lima ratus guru KB, TK, dan TPQ Aisyiyah se-Kabupaten Gresik berkumpul dalam suasana Halalbihalal Ikatan Guru Aisyiyah (IGABA).
Di tengah riuh syukur dan suasana syawal yang menggembirakan, satu suara menyentuh hati para hadirin: suara Musyrifah, S.Pd., Ketua Majelis PAUD Dasmen Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Gresik.
Membuka sambutannya, Musyrifah menyampaikan kekagumannya pada tema kegiatan yang menurutnya begitu kuat maknanya: Tingkatkan Ketakwaan dengan Membangun Sinergi, Saling Menguatkan, dan Memaafkan.
“Ternyata untuk mencapai ketakwaan itu tidak bisa sendiri. Kita harus membangun sinergi di semua lini, saling menguatkan, dan saling memaafkan. Dari situlah kita menuju takwa,” tuturnya lirih namun tegas.
Baca juga: Tips Mendidik yang Menyentuh Hati dari Wakil Ketua PWM untuk Guru PAUD
Musyrifah juga mengajak para guru untuk meneruskan amalan baik setelah Ramadan dengan menjalankan puasa Syawal. “Semoga puasa yang kita jalani sebulan penuh diterima oleh Allah. Dan semoga ikhtiar itu menambah keimanan serta ketakwaan, menjadi janji untuk menjadi pribadi yang lebih baik setahun ke depan,” ucapnya dengan harap.
Di tengah suasana hangat itu, ia menyempatkan diri menyampaikan belasungkawa atas wafatnya beberapa anggota keluarga guru yang hadir. “Saya belum sempat berkunjung satu per satu, tapi di momen ini izinkan saya mendoakan agar segala amal baik mereka diterima dan kesalahan diampuni oleh Allah,” katanya, menundukkan kepala sejenak.
Rasa bangga dan terima kasih pun mengalir dari Musyrifah kepada seluruh guru yang telah dengan sepenuh hati mendidik dan membesarkan lembaga pendidikan Aisyiyah. Baginya, membesarkan sekolah bukan perkara mudah. Maka ia menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas dedikasi para guru.

Tak hanya itu, ia juga menyebut pentingnya memanfaatkan media sosial sebagai alat dakwah pendidikan. “Silakan berlomba-lomba dalam kebaikan. Gunakan semua platform digital untuk menyebarkan kabar baik sekolah masing-masing,” serunya.
Dengan semangat tiga kata: “PAUD Aisyiyah Mendunia”, Musyrifah mendorong setiap sekolah untuk terus menyampaikan kabar positif, inspiratif, dan membangun. “Yang penting, gunakan untuk kebaikan dan menginspirasi lembaga lain,” imbuhnya.
Namun puncak dari sambutannya datang di akhir, dengan pesan yang menyentuh dan meneguhkan panggilan hati: “Tetaplah menjadi guru.”
Menurutnya, seorang guru sejati akan terus mengajarkan kebaikan, walau dalam bentuk yang paling kecil sekalipun. Kebaikan itu akan tercatat sebagai amal jariyah yang tak akan pernah putus, bahkan setelah ajal menjemput.
“Berdamailah dengan pekerjaan kita. Tetaplah menjadi guru yang mengajarkan kebaikan, walau Anda juga berjualan, berdagang, membuka katering, atau usaha lainnya. Jangan tinggalkan peran sebagai guru,” pungkasnya, mengakhiri sambutannya dengan senyum dan air mata haru dari sebagian peserta. (#)