
Ratusan siswa membentuk konfigurasi tulisan Q-U-R-A-N di halaman sekolah, mengiringi lantunan ayat suci yang menggema. Peringatan Nuzululquran ini menghadirkan momen syahdu penuh makna di Sekolah Kreatif Baratajaya.
Tagar.co – Kamis (20/3/25) pagi, halaman SD Muhammadiyah 16 Surabaya atau yang juga dikenalk dengan sebutan Sekolah Kreatif Baratajaya dipenuhi wajah-wajah ceria siswa.
Mereka berbaris rapi di halaman sekolah dan selasar kelas, bersiap mengikuti peringatan Nuzululqur’an yang telah dipersiapkan dengan matang. Matahari bersinar hangat, menambah semangat anak-anak dalam menyambut acara penuh berkah ini.
Baca juga: Menyelami Makna Spiritual: Ketika Langgam Mocopatan Menggema di Baitul Arqam PCM Ngagel
Tepat pukul 08.15 WIB, suasana menjadi lebih khidmat. Siswa kelas 1 hingga kelas 3 diarahkan menuju posisi yang telah ditentukan. Dipandu oleh Ustaz Eko Wahyudi, S.Pd, mereka berbaris di selasar depan kelas masing-masing.
Kelas 1 menempati selasar di lantai satu, kelas 2 di selasar lantai dua, sementara kelas 3 berbaris rapi di depan perpustakaan lantai dua. Dengan tertib, mereka menempati tempatnya masing-masing, mengikuti instruksi para ustaz dengan penuh perhatian.
Membuka Peringatan dengan Lantunan Ayat Suci
Pukul 08.30 WIB, acara resmi dibuka dengan penuh keceriaan oleh master of ceremony (MC) cilik, Alanna Dzakira Tiranda dari kelas 4 Jenderal Sudirman, yang berkolaborasi dengan Ustazah Sukmi Sari, S.Sos. Dengan gaya yang penuh semangat, mereka menyapa seluruh siswa dan membangun suasana yang penuh kehangatan.
Selanjutnya, Pandu Lentera Rabbani dari kelas 4 R.A. Kartini tampil membacakan ayat suci Al-Qur’an, Surah Al-Anfal ayat 1-5. Suaranya yang merdu membuat seluruh siswa terdiam, menyimak dengan penuh takzim. Suasana semakin syahdu ketika lantunan ayat suci itu menggema di seantero sekolah.

Tiga Pesan Mulia dari Al-Qur’an
Acara dilanjutkan dengan sambutan Kepala Sekolah Kreatif Baratajaya Ustaz Suyono, S.Si.. Dia menyampaikan tiga pesan mulia yang terkandung dalam Al-Qur’an. “Ada tiga hal yang bisa kita peroleh dari Al-Qur’an,” ujarnya dengan penuh semangat.
Pertama, Al-Qur’an mengandung hikmah yang begitu besar. “Membaca Al-Qur’an bisa memberikan ketenangan hati dan pikiran,” tuturnya.
Kedua, Al-Qur’an sebagai ghiroh perjuangan kemerdekaan. “Silaturahmi dan ukhuwah Islamiyah akan selalu terjaga jika kita memuliakan Al-Qur’an,” tambahnya.
Pesan terakhir yang tak kalah penting adalah meneladani akhlak Rasulullah. “Akhlak Rasulullah adalah cerminan Al-Qur’an. Oleh karena itu, kita harus menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup kita,” tutupnya.
Untaian kata-kata tersebut begitu membekas di hati para siswa yang mendengarkan dengan penuh perhatian.

Simfoni Al-Qur’an dalam Konfigurasi Tulisan
Momen paling ditunggu pun tiba. Seluruh siswa, mulai dari kelas 1 hingga kelas 6, secara berurutan membacakan surat-surat pilihan yang telah ditentukan. Ustaz Abdul Mujib, S.Ag, memandu jalannya simfoni ini.
Dengan nada Ros, siswa kelas 1 membacakan Surah Al-Ma’un, kelas 2 Surat Al-Qari’ah, kelas 3 Surah Ad-Duha, kelas 4 Surah Al-Balad, kelas 5 Surah Al-Ghasyiyah, dan kelas 6 Surah An-Naba’. Suara mereka membaur, menciptakan irama yang menenangkan hati.
Setelah lantunan surat-surat suci, Ustaz Mujib mengajak seluruh siswa melakukan murajaah Surah An-Nas secara bergiliran. Setiap kelas menyambung ayat dari ayat pertama oleh kelas 1 hingga ayat keenam oleh kelas 6.
Lalu, seluruh siswa bersama-sama melantunkan Surah Al-Qadr sebagai puncak acara, bersamaan dengan munculnya formasi konfigurasi tulisan Q-U-R-A-N berwarna hitam yang diperagakan oleh 100 lebih siswa kelas 6. Barisan di kanan-kiri yang berwarna putih membuat konfigurasi tulisan Q-U-R-A-N mencolok
Pemandangan ini menjadi momen yang luar biasa. Seluruh siswa hanyut dalam kebersamaan, melantunkan ayat suci dengan penuh kekhusyukan.
Menutup dengan Pesan Cinta Al-Qur’an
Sebagai penutup, Ustaz Iskandar, S.Psi, menyampaikan ceramah singkat yang menggugah semangat para siswa untuk lebih mencintai Al-Qur’an. Ia mengingatkan bahwa membaca, memahami, dan mengamalkan Al-Qur’an adalah bagian dari perjalanan hidup seorang Muslim.
“Jadikan Al-Qur’an sahabat kalian. Bacalah, pahamilah, dan amalkanlah,” pesannya dengan penuh ketulusan.
Di akhir acara, seluruh siswa bersama-sama membaca Surah Al-‘Alaq dengan penuh penghayatan, menegaskan pentingnya ilmu dan belajar dalam kehidupan. Suara mereka bergema, memenuhi halaman sekolah dengan lantunan suci yang begitu menggetarkan hati.
Acara pun ditutup dengan doa kafaratul majelis yang dipimpin oleh MC cilik Alanna. Seluruh siswa mengucapkan amin dengan penuh kesungguhan, menandai berakhirnya peringatan Nuzulul Qur’an yang berkesan dan penuh makna. (*)
Jurnalis Ahmad Mahmudi Penyunting Mohammad Nurfatoni