Feature

Kemendikdasmen Rilis Panduan dan Buku Hasil Kurasi Pembelajaran STEM

139
×

Kemendikdasmen Rilis Panduan dan Buku Hasil Kurasi Pembelajaran STEM

Sebarkan artikel ini
Mendikdasmen Abdul Mu’ti dalam peluncuran Panduan Pembelajaran STEM dan Buku-Buku Interaktif Bermuatan STEM, di Bandung Selasa (23/9/25).

Kemendikdasmen meluncurkan Panduan Pembelajaran STEM dan 109 buku hasil kurasi untuk memperkuat literasi sains, teknologi, rekayasa, dan matematika. Semua buku dapat diakses gratis secara digital, mendukung guru dan siswa menghadapi tantangan abad ke-21.

Tagar.co – Dalam era perkembangan teknologi digital saat ini, maka penguasaan sains, teknologi, rekayasa, dan matematika menjadi kunci penting untuk mencetak generasi yang adaptif, inovatif, dan berdaya saing global.

Science, Technology, Engineering, Mathematics (STEM) adalah pendekatan belajar yang menggabungkan sains, teknologi, rekayasa, dan matematika untuk memecahkan masalah nyata dalam kehidupan sehari-hari. Melalui STEM, murid diajak berpikir kritis, berkreasi, dan berkolaborasi lintas disiplin ilmu dan semuanya dilakukan secara kontekstual.

Menyikapi kebutuhan dan perkembangan zaman, Kemendikdasmen meluncurkan Panduan Pembelajaran STEM dan Buku-Buku Interaktif Bermuatan STEM dalam sebuah acara bertajuk “STEM: Cermati Panduan, Jelajahi Buku melalui SIBI”.

Baca juga: Abdul Mu’ti: Kepala Sekolah Harus Visioner, Tangguh, dan Melayani

Peluncuran ini merupakan bagian dari implementasi Peraturan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Permendikdasmen) Nomor 13 Tahun 2025 untuk menjawab tantangan pengimplementasian pendidikan STEM dengan menyediakan sumber daya yang relevan dan mudah diakses oleh pendidik maupun pelajar.

Baca Juga:  Meneguhkan Kejayaan Sastra melalui Majalah Sastra

Salah satu upaya konkret Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) dalam mendukung implementasi STEM adalah dengan menyusun Panduan Pembelajaran STEM serta melakukan kurasi 109 judul Buku Bermuatan STEM yang mencakup Buku Teks Utama (BTU) dan Buku Nonteks (BNT).

Semua buku tersebut tersedia dalam format digital dan dapat diakses secara terbuka melalui laman https://buku.kemendikdasmen.go.id/buku-stem.

Mendikdasmen Abdul Mu’ti bersama pejabat lain saat meluncurkan Panduan Pembelajaran STEM dan Buku-Buku Interaktif Bermuatan STEM, di Bandung Selasa (23/9/25).

Masyaralat Teknokratis

Dalam sambutannya, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, menjelaskan bahwa masyarakat teknokratis merupakan sebuah realitas yang harus mulai disiapkan sejak sekarang, dimulai dari pembangunan masyarakat ilmu (knowledge-based society), serta penguatan kemampuan-kemampuan yang mendorong generasi muda dalam pengembangan sains, teknologi, rekayasa (engineering), dan matematika maka dari itu STEM perlu dikenalkan sejak dini.

“Sains adalah satu hal yang sangat penting, karena kalau kita melihat arah masyarakat ke depan adalah masyarakat yang teknokratis, masyarakat yang tidak hanya semakin terkoneksi dan melek teknologi, tapi masyarakat yang masa depannya sangat ditentukan oleh kemampuan mereka dalam bidang-bidang teknologi adalah satu hal yang sangat penting, karena kalau kita melihat arah masyarakat ke depan adalah masyarakat yang teknokratis, masyarakat yang tidak hanya semakin terkoneksi dan melek teknologi, tapi masyarakat yang masa depannya sangat ditentukan oleh kemampuan mereka dalam bidang-bidang teknologi,” ujarnya di Bandung, Selasa (23/9/25).

Baca Juga:  Kado HUT RI untuk Guru: Pemerintah Salurkan Tiga Program Strategis Peningkatan Kesejahteraan

Mendikdasmen juga menyampaikan bahwa sains adalah bagian dari program prioritas Presiden dalam rangka mewujudkan Asta Cita Presiden yang keempat, yaitu membangun sumber daya manusia yang kuat dengan pendidikan, sains dan teknologi, serta program-program lain yang mendukung sumber daya manusia.

“Belajar sains itu bukan sekadar mempelajari teori dan mempelajari berbagai konsep tapi juga mendekatkan murid kita ini dengan kesadaran transendental, dengan pembentukan karakter dan juga proses-proses lain yang membawa mereka (siswa) pada kehidupan yang sederhana, kehidupan yang menjadikan mereka sebagai saintis itu tidak hanya baik secara pribadi tapi juga menimbulkan kebaikan dalam kehidupan di masyarakat di mana mereka berada,” jelas Mu’ti.

Mendikdasmen Abdul Mu’ti bersama pejabat lain melihat panduan pembelajaran STEM dan buku-buku interaktif bermuatan STEM, di Bandung Selasa (23/9/25).

Dukungan DPR

Anggota Komisi X DPR RI, Ferdiansyah, menyampaikan tantangan dari STEM yakni menumbuhkan minat berhitung yang berguna dalam kehidupan bermasyarakat. Ia juga menyatakan dukungannya dan mengajak semua pihak untuk bersama-sama mendukung STEM sebagai jawaban atas tantangan bangsa.

“Konteks STEM yang pertama adalah menimbulkan hasrat untuk melakukan penghitungan terutama nanti setelah berbaur dengan masyarakat. Kami sebagai rakyat Indonesia pasti mendukung apalagi ini untuk kepentingan masyarakat dalam konteks menjawab tantangan Masyarakat,” tutup Ferdiansyah seraya mengimbau untuk mendukung kemajuan pembelajaran melalui STEM.

Baca Juga:  Universitas Al-Azhar Kairo Resmi Buka Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia

Kepala BSKAP, Toni Toharudin, menyatakan bahwa panduan dan buku kurasi Pendukung Pembelajaran STEM diharapkan memperkuat implementasi STEM di pendidikan. Ini juga mencerminkan dukungan pemerintah dalam meningkatkan literasi guru, murid, dan masyarakat melalui SIBI sebagai sumber belajar yang edukatif dan inspiratif, sesuai dengan tuntutan pembelajaran saat ini.

“Rilisnya panduan dan buku hasil kurasi pendukung pembelajaran STEM diharapkan juga menjadi langkah yang signifikan di dalam memperkuat implementasi pembelajaran STEM di seluruh satuan pendidikan. Kegiatan ini sekaligus merupakan wujud dari dukungan pemerintah pusat melalui peningkatan literasi guru, murid, dan masyarakat luas melalui pemanfaatan SIBI sebagai sumber belajar dan bacaan yang edukatif, inspiratif serta menyenangkan sesuai dengan tuntutan pembelajaran abad 21,” ujarnya. (#)

Penyunting Mohammad Nurfatoni