
Sultan Ahmad Ateem (7) melakukan perjalanan penuh kejutan untuk kakek-neneknya di awal Ramadan. Perjalanan panjangnya ke Ambarawa membawa kebahagiaan yang tak terlupakan. Sebuah kejutan kecil, cinta yang besar!
Tagar.co – Momen Ramadan tahun ini menjadi lebih istimewa bagi Sultan Ahmad Ateem (7), siswa kelas 1 SD Muhammadiyah 1 Menganti, Gresik. Bersama ibu dan kakaknya, ia menghabiskan libur awal puasa dengan melakukan perjalanan ke Ambarawa, Kabupaten Semarang, demi memberikan kejutan manis untuk kakek dan nenek tercinta.
Berbekal semangat dan boneka kura-kura kesayangannya, Sultan menempuh perjalanan lebih dari empat jam dengan KAI Ambarawa Ekspres. Tanpa memberi tahu sebelumnya, bocah kecil ini ingin melihat ekspresi bahagia kakek dan neneknya saat tiba-tiba muncul di depan mereka.
“Hari ini aku mau bikin kejutan buat Mbah Putri dan Mbah Kakung,” ujar Sultan penuh antusias.
Ibunya, Nadhirotul Mawaddah telah berkoordinasi dengan sang bibi yang akan menjemput mereka di Stasiun Tawang. Tepat pukul 17.45 WIB, mereka tiba, disambut hangat oleh Sri Wiyani, kakak kandung ayahnya, dan Khanza Naura Salsabila, sepupunya.
Namun, kejutan menjadi lebih menarik ketika sang nenek tiba-tiba menelepon saat mereka dalam perjalanan ke rumah bibi. Tanpa ragu, HP diarahkan ke Sultan, dan dengan penuh semangat, ia berseru, “Surprise!” Reaksi sang nenek pun penuh kejutan dan kebahagiaan.
“Kok nggak kasih kabar dulu kalau mau datang?” tanya neneknya dengan suara gemetar haru.
“Kan mau bikin kejutan buat mbah putri sama mbah kakung!” jawab Sultan polos.

Momen Ramadan yang Berkesan
Liburan di rumah kakek-nenek diisi Sultan dengan berbagai kegiatan Ramadan yang penuh makna. Meski belum diwajibkan berpuasa, ia sudah berusaha menjalankannya dengan baik. Bahkan, setiap sahur, ia menikmati masakan sang nenek tanpa banyak pilih-pilih.
“Masakan Mbah Putri paling lezat sedunia!” ungkapnya penuh kegembiraan.
Salah satu kegiatan favorit Sultan selama di Ambarawa adalah mengikuti salat Tarawih di Masjid Baitul Hidayah, satu-satunya masjid di sekitar rumah kakek-neneknya. Selain menikmati kebersamaan dalam beribadah, hal yang paling ditunggu adalah hadiah kecil dari takmir masjid setelah salat tarawih. Meskipun hanya berupa aneka snack dalam plastik sederhana, kebahagiaan yang dirasakannya begitu besar.

Hari demi hari berlalu begitu cepat. Hingga akhirnya, tiba waktunya bagi Sultan dan keluarganya untuk kembali ke Gresik. Pada pukul 11.45 WIB, mereka harus berpamitan, meninggalkan jejak kebahagiaan di rumah kakek-neneknya.
Kejutan kecil ini menjadi bukti bahwa kasih sayang tidak harus diwujudkan dalam bentuk hadiah mahal. Sebuah kunjungan sederhana, senyum tulus, dan kehangatan keluarga sudah lebih dari cukup untuk membuat hati kakek-nenek berbunga-bunga.
“Sampai jumpa lain hari, mbah!” ucap Sultan dengan lambaian tangan kecilnya, meninggalkan kenangan indah yang akan selalu mereka simpan dalam hati. (#)
Jurnalis Penyunting Mohammad Nurfatoni