Feature

IPM Bawean Menyemai Iman dan Ilmu di Pengujung Ramadan

154
×

IPM Bawean Menyemai Iman dan Ilmu di Pengujung Ramadan

Sebarkan artikel ini
Eklis Dinika (kiri) saat menyampaikan kajian (Tagar.co/Ihwa Nina)

Di pengujung Ramadan, IPM Bawean hadirkan kegiatan bermakna: kajian interaktif, pelatihan dakwah, buka bersama ramah lingkungan, hingga tarawih berjemaah. Sebuah kebersamaan yang menumbuhkan iman dan aksi.

Tagar.co – Menjelang akhir Ramadan, semangat kebersamaan justru semakin terasa di kalangan pelajar Muhammadiyah Bawean. Rabu (27/3/2025), Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Bawean menggelar serangkaian kegiatan penuh makna bertajuk IPMDHAN—singkatan dari “Aku, IPM, dan Ramadan”—dengan tema “Manifestasi Kebersamaan: Tingkatkan Iman, Ilmu, dan Amal”.

Kegiatan ini berlangsung sejak siang hingga malam di Aula SMK Muhammadiyah 4 Sangkapura, Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Hadir dalam kegiatan ini seluruh personalia PC IPM Bawean dan para pimpinan ranting IPM dari berbagai wilayah di Pulau Bawean.

Baca juga: Langkah Kecil, Dampak Besar: IPM Bawean Ajak Pelajar Mengelola Sampah dengan Cerdas

Acara diawali dengan kajian islami yang dikemas secara interaktif. Bertindak sebagai pemateri adalah Eklis Dinika, S.Pd.I., M.Pd.I., Sekretaris Pimpinan Cabang Aisyiyah Sangkapura sekaligus pembina IPM Bawean. Tidak seperti kajian biasa yang satu arah, sesi ini mendorong peserta untuk aktif berdiskusi, menjawab pertanyaan, bahkan mengemukakan pendapat.

Baca Juga:  Peserta Tobacco Control IPM Tour 2025 Tulis Surat untuk Presiden

“Dalam kajian ini, kita tidak hanya mendengarkan dan bertanya, tetapi benar-benar berdiskusi dua arah. Pemateri juga melempar pertanyaan dan meminta tanggapan peserta, jadi kami bukan hanya mendapat ilmu, tapi juga dilatih berpikir kritis dan berani berbicara,” ujar Saylul Asasi, salah satu peserta kajian.

Buka bersama (Tagar.co/Ihwa Nina)

Ketua Bidang Kajian Dakwah Islam (KDI), Safitri Aisiyah, menambahkan bahwa rangkaian kegiatan hari itu dirancang untuk membangun suasana kebersamaan sekaligus penguatan spiritual dan intelektual. Mulai dari kajian, salat berjemaah, tadarus Al-Qur’an, kultum dari anggota, permainan edukatif, hingga berbuka bersama dan tarawih.

“Bukan hanya mendengarkan ceramah, tapi juga ada kultum dari peserta. Ini jadi momen untuk melatih keberanian tampil di depan. Kami juga membina bacaan Al-Qur’an dan latihan menjadi imam. Semua diarahkan agar pelajar IPM punya bekal dakwah ke depan,” jelasnya.

Green Ramadan IPM Bawean

Ada yang istimewa dalam momen berbuka bersama kali ini. IPM Bawean berinisiatif mengusung konsep Green Ramadan, sebuah langkah kecil tapi berdampak besar: mengganti seluruh peralatan makan berbahan plastik sekali pakai dengan wadah yang bisa digunakan berulang kali.

Baca Juga:  Lepas Penat, IPM Bawean Mancing Bareng di Jembatan Apung Pamona

Piring, gelas, sendok—semuanya disiapkan dalam bentuk reusable. Tak hanya itu, menu berbuka pun disajikan secukupnya, mengamalkan ajaran Nabi Muhammad Saw. tentang kesederhanaan dan menghindari pemborosan.

Berfoto bersama (Tagar.co/Ihwa Nina)

“Memang terasa lebih repot karena harus mencuci setelahnya. Tapi inilah upaya kecil yang bisa kami lakukan untuk meminimalisasi sampah plastik,” tutur Alfiqa Syiatur Rahma, Bendahara Umum PC IPM Bawean.

Menurut Alfiqa, langkah ini bukan tanpa tantangan. Dalam budaya berbuka bersama di tempat umum, penggunaan plastik sekali pakai sudah dianggap praktis. Namun, justru karena itulah IPM ingin memulai perubahan dari diri sendiri.

Di akhir kegiatan, Ketua Umum PC IPM Bawean, Ilham Novian Ramadani, menyampaikan harapan agar semangat kebersamaan yang terbangun bisa terus terjaga, bahkan setelah Ramadan usai.

“Bukan hanya solidaritasnya, tapi juga nilai yang terkandung di dalamnya. Sesuai tema hari ini, semoga setiap kebersamaan di IPM mampu menumbuhkan iman, ilmu, dan amal yang terus bertumbuh di hati setiap personalia,” ujarnya penuh harap. (#)

Jurnalis Sony Elvianto Hermawan Penyunting Mohammad Nurfatoni