ICMI Jawa Timur menyerukan agar aspirasi publik didengar pemerintah tanpa mengedepankan kekerasan. Ulul Albab menekankan pentingnya dialog demokratis dan menyampaikan belasungkawa atas wafatnya Affan Kurniawan dalam aksi demonstrasi di Jakarta.
Tagar.co – Ikatan Cendekiawan Muslim Se-Indonesia Organisasi Wilayah Jawa Timur (ICMI Orwil Jatim) menyampaikan keprihatinan mendalam atas dinamika aspirasi publik yang marak melalui aksi demonstrasi belakangan ini.
Menurut ICMI, aspirasi rakyat adalah bagian sah dari demokrasi yang harus dihargai dan direspons dengan bijak.
Ketua ICMI Orwil Jawa Timur, Ulul Albab, menegaskan bahwa ruang dialog adalah jalan terbaik agar suara masyarakat tersampaikan dengan jernih.
Baca juga: Pernyataan Sikap Muhammadiyah: Saatnya Elite Politik Mawas Diri
“Aspirasi publik adalah napas demokrasi. Pemerintah dan DPR harus membuka telinga dan hati, bukan sekadar menjaga formalitas. Jika suara rakyat diabaikan, jurang ketidakpercayaan akan semakin lebar dan berbahaya bagi perjalanan bangsa,” ujarnya, dalam keterangan tertulis yang diterima Tagar.co, Sabtu 30 Agustus 2025.
Meski demikian, ICMI Orwil Jawa Timur juga mengingatkan agar aksi demonstrasi tetap berada dalam koridor damai, konstitusional, dan menjauhi tindakan anarkis.
“Suara yang disampaikan secara damai akan lebih nyaring dan jelas, bebas dari kemungkinan penumpang gelap. Jangan biarkan kekerasan merusak tujuan mulia perjuangan,” tambah Ulul Albab.
Belasungkawa atas Wafatnya Affan Kurniawan
Dalam kesempatan yang sama, ICMI Jawa Timur menyampaikan belasungkawa atas wafatnya Affan Kurniawan, pengemudi ojek online yang menjadi korban dalam peristiwa demonstrasi di Jakarta.
“Kami turut berduka dan mendoakan semoga almarhum mendapat tempat terbaik di sisi Allah Swt. Semoga keluarganya diberi kesabaran dan ketabahan. Nyawa yang melayang jangan sampai sia-sia, harus menjadi pengingat betapa pentingnya menjaga kemanusiaan di atas segala perbedaan politik,” tegas Ulul Albab.
Ajak Bangsa Jaga Kondusivitas
ICMI Jawa Timur juga menyerukan kepada seluruh elemen bangsa untuk menjaga suasana tetap kondusif, mengedepankan akal sehat, dan mencari solusi berkeadaban dalam menghadapi perbedaan pandangan.
“Bangsa besar ini hanya bisa kokoh jika kita menjadikan dialog, kesabaran, dan kearifan sebagai jalan utama. Jangan biarkan api emosi memadamkan cahaya kebersamaan,” tutup Ulul Albab. (#)
Penyunting Mohammad Nurfatoni
