Telaah

Alasan Membuat Terbelenggu, Solusi Membuka Jalan

220
×

Alasan Membuat Terbelenggu, Solusi Membuka Jalan

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi Mohammad Nurfatoni/AI

Alasan hanya membuat langkah terhenti, sementara solusi membuka jalan menuju kemudahan yang Allah janjikan.

Oleh Muhammad Hidayatulloh Kepala Pesantren Kader Ulama Pondok Pesantren Islamic Center (PPIC) Elkisi Mojosari, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur; Penulis buku Geprek! Anti Galau Rahasisa Resep Hidup Enjoy

Tagar.co – Hidup adalah perjalanan panjang yang penuh persimpangan. Setiap manusia, tanpa terkecuali, akan menjumpai masalah—besar ataupun kecil. Masalah itu ibarat gelombang di lautan: kita tidak bisa menghentikannya, tetapi kita bisa memilih untuk mengarunginya dengan perahu solusi atau justru tenggelam karena alasan.

Solusi adalah cahaya, sedangkan alasan adalah kegelapan. Solusi adalah pintu, alasan adalah tembok. Solusi mendewasakan jiwa, sementara alasan melemahkan langkah. Karena itu, orang bijak selalu memilih mencari jalan keluar, bukan mencari kambing hitam.

Baca juga: Husnul Khatimah: Saat Kematian Menjadi Pintu Indah Menuju Allah

Allah mengingatkan bahwa kehidupan memang sarat dengan tantangan, tetapi setiap tantangan pasti ada jalan keluarnya:

فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا (٥) إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا (٦)

Baca Juga:  Faiza Faragta Fansab: Letih yang Bernilai, Harap yang Menyala

“Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.”  (Al-Insyirah: 5–6)

Ayat ini menegaskan: jangan sibuk meratap dengan alasan, karena di balik setiap kesulitan, ada solusi yang Allah sudah siapkan. Orang yang berhenti di “alasan” hanya melihat temboknya, sementara orang yang mencari “solusi” akan menemukan pintunya.

Rasulullah ﷺ pun bersabda:

احْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ، وَاسْتَعِنْ بِاللَّهِ وَلَا تَعْجَزْ

“Bersungguh-sungguhlah terhadap apa yang bermanfaat bagimu, mintalah pertolongan kepada Allah, dan janganlah lemah.” (H.R. Muslim)

Hadis ini adalah seruan agung: jangan mencari alasan untuk pasrah dalam arti malas, tetapi jadilah pencari solusi dengan kerja keras dan doa.

Imam Syafi’i رحمه الله berkata:

مَا نَالَ مَن نَالَ إِلَّا بِطُولِ السَّهَرِ وَجِدِّ الِاجْتِهَادِ

“Tidaklah seseorang memperoleh apa yang ia peroleh kecuali dengan begadang panjang dan kesungguhan dalam berjuang.”

Pesan ini mengingatkan bahwa orang besar lahir bukan dari alasan, melainkan dari solusi yang terus dikejar. Malas hanyalah penyakit yang menutup jalan.

Refleksi

Hidup ini bukan ruang sidang untuk menumpuk dalih dan alasan, melainkan medan tempur untuk menemukan jalan keluar. Orang yang sibuk mencari alasan ibarat penumpang yang menyalahkan ombak, padahal ia enggan mengayuh perahunya.

Baca Juga:  Tanah Boleh Dimanfaatkan, Hak Tak Boleh Dirampas

Sedangkan orang yang mencari solusi ibarat nahkoda yang menantang badai—ia tidak menunggu gelombang reda, tetapi berlayar dengan ilmu, doa, dan usaha.

Maka, setoplah membuat alasan. Karena alasan tidak akan menambal luka, tidak akan membayar utang, tidak akan mengobati kegagalan. Hanya solusi yang mampu melakukannya.

Penutup

Ingatlah, alasan itu candu, solusi itu obat. Alasan membuat terkurung, solusi membuat terbang.

Allah sudah menjanjikan:

وَمَن يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَل لَّهُ مَخْرَجًا (٢) وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ

“Barang siapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan menjadikan baginya jalan keluar, dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka.” (At-Talaq: 2–3)

Karena itu, setop mencari alasan, dan mulailah mencari solusi. Sebab alasan hanya akan membuatmu tertinggal, sedangkan solusi akan membawamu menuju kemenangan. (#)

Penyunting Mohammad Nurfatoni