Panduan

34,7 Juta Orang di Indonesia Menggunakan Layanan Kesehatan Digital

139
×

34,7 Juta Orang di Indonesia Menggunakan Layanan Kesehatan Digital

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi AI

Kesehatan digital di Indonesia berkembang pesat! Dari layanan konsultasi dokter online hingga perangkat kebugaran pintar, adopsi teknologi meningkat. Bagaimana tren ini memengaruhi masa depan kesehatan nasional?

Tagar.co – Digitalisasi dalam sektor kesehatan, kebugaran, dan kesejahteraan di Indonesia mengalami lonjakan signifikan. Berdasarkan laporan terbaru dari We Are Social dan Meltwater, penggunaan perangkat dan layanan kesehatan digital di Indonesia semakin meningkat, menandai perubahan perilaku masyarakat dalam mengakses layanan kesehatan.

Lonjakan Penggunaan Layanan Kesehatan Digital

Laporan ini mengungkapkan bahwa sebanyak 34,7 juta orang di Indonesia telah menggunakan layanan perawatan kesehatan digital. Angka ini mengalami peningkatan sebesar 7,1 persen dibanding tahun sebelumnya, dengan tambahan 2,29 juta pengguna baru.

Baca juga: Gelombang Baru E-Commerce: 58 Persen Masyarakat Indonesia Beralih ke Belanja Online

Adapun nilai pasar tahunan layanan perawatan kesehatan digital di Indonesia kini mencapai USD 1,51 miliar (Rp24,75 triliun) meningkat 6,4 persen atau sekitar USD 91 juta (Rp1,49 triliun) dibanding tahun sebelumnya. Sementara itu, rata-rata nilai tahunan per pengguna layanan kesehatan digital tercatat sebesar USD 43,36 (Rp710.757).

Baca Juga:  DeepSeek atau ChatGPT? Perebutan Tahta AI Dimulai!

 

Konsultasi Dokter Online semakin Populer

Dalam hal konsultasi dokter secara daring, Indonesia mencatat 6,77 juta pengguna layanan telemedicine. Ini menunjukkan peningkatan tahunan sebesar 5,5 persen atau bertambah 350 ribu pengguna baru.

Nilai pasar tahunan layanan konsultasi dokter online mencapai USD 131 juta (Rp2,15 triliun), dengan pertumbuhan 13,4 persen atau sekitar USD 15,5 juta (Rp254,08 miliar) dari tahun sebelumnya. Rata-rata nilai tahunan per pengguna untuk layanan ini kini berada di angka USD 19,31 (Rp316.530).

 

 

Kebangkitan Digital Fitness dan Wellbeing

Tren digitalisasi dalam kebugaran dan kesejahteraan juga mengalami lonjakan signifikan. Sebanyak 49,4 juta orang di Indonesia kini menggunakan perangkat dan layanan kebugaran digital. Angka ini meningkat 14,4 persen atau sekitar 6,2 juta pengguna baru dibanding tahun sebelumnya.

Nilai pasar digital fitness dan well-being kini mencapai USD 660 juta (Rp10,82 triliun), mengalami pertumbuhan tahunan sebesar 18,1 persen atau bertambah USD 101 juta (Rp1,66 triliun). Rata-rata nilai tahunan per pengguna tercatat sebesar USD 13,37 (Rp219.161).

Baca Juga:  YouTube Jadi Aplikasi Media Sosial Paling Banyak Digunakan Tahun 2025

*) Asumsi USD 1 = Rp16.392

 

Tren Penggunaan Perangkat Kesehatan Digital

Lebih lanjut, laporan ini juga mengungkapkan pola penggunaan berbagai perangkat dan layanan kesehatan digital di Indonesia:

  • 20,4 persen pengguna internet menggunakan aplikasi atau situs kesehatan dan kebugaran setiap bulan.
  • 17,4 persen pengguna internet secara rutin memeriksa gejala kesehatan secara online setiap minggu.
  • 92,9 persen pengguna internet mencari informasi online untuk mengidentifikasi pengobatan terhadap penyakit sehari-hari.
  • 18,1 persen masyarakat telah memiliki smartwatch seperti Apple Watch untuk memantau kesehatan mereka.
  • 6,1 persen pengguna menggunakan smart wristband seperti Fitbit.

Masa Depan Cerah untuk Kesehatan Digital di Indonesia

Peningkatan signifikan dalam adopsi teknologi kesehatan digital ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia semakin mengandalkan solusi berbasis teknologi untuk memenuhi kebutuhan kesehatan dan kebugaran mereka.

Dengan penetrasi internet yang semakin luas dan inovasi digital yang terus berkembang, industri kesehatan digital di Indonesia diprediksi akan terus tumbuh pesat di tahun-tahun mendatang.

Pemerintah dan sektor swasta diharapkan dapat terus berinovasi untuk meningkatkan aksesibilitas layanan kesehatan digital, memastikan bahwa transformasi ini tidak hanya meningkatkan kualitas hidup masyarakat tetapi juga memperkuat ekosistem kesehatan nasional. (#)

Baca Juga:  Pengguna Internet Indonesia Tembus 212 Juta Orang pada Tahun 2025

Penyunting Mohammad Nurfatoni