
Sahur adalah makanan berkah, maka jangan kalian tinggalkan walaupun hanya seteguk air.
Tagar.co – Makan sahur adalah makan di waktu sahar yang dianjurkan Nabi Muhammad Saw bagi orang berpuasa.
Selama berpuasa Ramadan, sarapan diganti waktunya menjadi makan sahur sebelum Subuh. Ini bersifat sunnah karena ada berkahnya. Sebagaimana hadis ini
عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِي السُّحُورِ بَرَكَةً
Dari Anas bin Malik radhiyallahu anhu, dia berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam telah berkata, ”Bersahurlah kalian karena dalam sahur ada keberkahan.” (HR Bukhari Muslim)
Hadis dari Abu Sa‘id Al-Khudry radhiyallahu anhu berkata bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam berkata
السُّحُورُ أَكْلَةٌ بَرَكَةٌ فَلَا تَدَعُوهُ وَلَوْ أَنْ يَجْرَعَ أَحَدُكُمْ جَرْعَةً مِنْ مَاءٍ فَإِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى الْمُتَسَحِّرِينَ
Sahur adalah makanan berkah, maka jangan kalian tinggalkan walaupun salah seorang dari kalian hanya seteguk air, karena Allah Azza wa Jalla dan para malaikat bersalawat atas orang-orang yang bersahur. (HR Ahmad)
Waktu Sahur
Makan sahur itu di waktu sahar. Sekitar 20 menit sebelum fajar atau Subuh.
Dalam surah Al-Baqarah (2): 187 dijelaskan batas waktu sahur yaitu fajar.
وَكُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّىٰ يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الْأَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الْأَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِ
Dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar.
Dalam hadis dijelaskan waktu sahar itu jarak antara azan Bilal dengan azan Ibnu Ummi Maktum. Di zaman Nabi Muhammad diperdengarkan dua azan.
Azan bilal untuk membangunkan orang untuk salat malam dan makan sahur. Kemudian Azan Ibnu Ummi Maktum sebagai tanda waktu salat Subuh.
وَعَنْ اِبْنِ عُمَرَ, وَعَائِشَةَ قَالَا: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – – إِنَّ بِلَالاً يُؤَذِّنُ بِلَيْلٍ, فَكُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّى يُنَادِيَ اِبْنُ أُمِّ مَكْتُومٍ”, وَكَانَ رَجُلاً أَعْمَى لَا يُنَادِي, حَتَّى يُقَالَ لَهُ: أَصْبَحْتَ, أَصْبَحْتَ – مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
Dari Ibnu Umar dan Aisyah radhiyallahu anhum berkata, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, ”Sesungguhnya Bilal akan berazan pada malam hari, maka makan dan minumlah sampai Ibnu Ummi Maktum berazan.” (HR Bukhari dan Muslim)
Hadis lainnya
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ أَنَّ نَبِيَّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَزَيْدَ بْنَ ثَابِتٍ تَسَحَّرَا فَلَمَّا فَرَغَا مِنْ سَحُورِهِمَا قَامَ نَبِيُّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَى الصَّلَاةِ فَصَلَّى قُلْنَا لِأَنَسٍ كَمْ كَاانَ بَيْنَ فَرَاغِهِمَا مِنْ سَحُورِهِمَا وَدُخُولِهِمَا فِي الصَّلَاةِ قَالَ قَدْرُ مَا يَقْرَأُ الرَّجُلُ خَمْسِينَ آيَةً
Dari Anas bin Malik, bahwa Nabi ﷺ dan Zaid bin Tsabit makan sahur bersama. Setelah keduanya selesai makan sahur, Nabi lalu bangkit melaksanakan salat. Kami bertanya kepada Anas,”Berapa rentang waktu antara selesainya makan sahur hingga keduanya melaksanakan salat?” Anas bin Malik menjawab, ”Kira-kira waktu seseorang membaca lima puluh ayat.” (HR Bukhari)
Hadis Ibnu Abbas radhiyallahu anhu dari Zaid bin Tsabit radhiyallahu anhu, dia bercerita
تَسَحَّرْنَا مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ قَامَ إِلَى الصَّلَاةِ قُلْتُ كَمْ كَانَ بَيْنَ الْأَذَانِ وَالسَّحُورِ قَالَ قَدْرُ خَمْسِينَ آيَةً
Kami bersahur bersama Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, kemudian Nabi pergi untuk salat. ”Aku (Ibnu Abbas) bertanya,”Berapa lama antara azan dan sahur?” Beliau menjawab,”Sekitar 50 ayat.” (Bukhari, Muslim)
Keistimewaan Waktu Sahar
Menurut Al-Quran, waktu sahar sangat istimewa sehingga dianjurkan untuk memperbanyak doa, zikir, dan amalan saleh.
Surah Ali Imran ayat 17 mengatakan
اَلصّٰبِرِيْنَ وَالصّٰدِقِيْنَ وَالْقٰنِتِيْنَ وَالْمُنْفِقِيْنَ وَالْمُسْتَغْفِرِيْنَ بِالْاَسْحَارِ
Orang yang sabar, orang yang benar, orang yang taat, orang yang menginfakkan hartanya, dan orang yang memohon ampunan pada waktu sahar.
Surah Az-Zariyat: 15-18 juga menjelaskan
اِنَّ الْمُتَّقِيْنَ فِيْ جَنّٰتٍ وَّعُيُوْنٍۙاٰخِذِيْنَ مَآ اٰتٰىهُمْ رَبُّهُمْ ۗ اِنَّهُمْ كَانُوْا قَبْلَ ذٰلِكَ مُحْسِنِيْنَۗكَانُوْا قَلِيْلًا مِّنَ الَّيْلِ مَا يَهْجَعُوْنَوَبِالْاَسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُوْنَ
Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada di dalam taman-taman (surga) dan mata air, mereka mengambil apa yang diberikan Tuhan kepada mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu adalah orang-orang yang berbuat baik, mereka sedikit sekali tidur pada waktu malam, dan pada waktu sahar mereka memohon ampunan.
Penyunting Sugeng Purwanto