
Kegiatan Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan menjadi komitmen bersama dalam memastikan setiap guru memiliki integritas, karakter kuat, dan pemahaman yang mendalam tentang Keislaman dan Kemuhammadiyahan.
Tagar.co – Majelis Dikdasmen dan PNF Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Mojopetung menggelar Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan di Musala Baitul Makmur, Dukun, Gresik, Jawa Timur, Rabu (1/10/2025). Temanya, Pendalaman Al-Islam dan Kemuhammadiyahan.
Kegiatan ini mendatangkan Ketua PRM Mojopetung, Muhammad Sholihan dan Ketua PCM Dukun, Afifuddin Aminin, S.Ag., M.Pd.I sebagai narasumber. “Baru pertama kali ini perguruan Muhammadiyah Mojopetung mendatangkan ketua PRM dan ketua PCM,” tutur Drs. Zakariya, guru MTs. Muhammadiyah 10 Mojopetung.
Saat membuka acara, Zakariya menyampaikan, dua tokoh sentral PCM Dukun tersebut merupakan pendobrak menuju generasi berkemajuan dalam menciptakan pendidikan karakter dan keislaman serta kemuhammadiyahan.
Kegiatan yang bermula pada pukul 12.30 WIB ini tidak menjadi penghalang bagi para peserta untuk tetap fokus pada materi.
Baca Juga: Bangun Sinergi, MI Islamiyah Mojopetung Gelar Pelatihan Pembelajaran Mendalam
Aspek Batiniah dan Lahiriah Guru
Sambil duduk, Muhammad Sholihan, menyampaikan materi tentang pendidikan karakter. “Guru sosok yang berperan penting dalam membentuk karakter dan masa depan anak didik. Oleh karena itu, guru harus memperhatikan dua aspek penting,” kata Sholihan mengawali materinya.
Sholihan menjelaskan, aspek pertama adalah batiniah, yaitu ikhlas karena Allah dan sabar dalam mendidik. “Menjadi guru harus ikhlas demi Rida Allah,” ujarnya.
Dalam proses mendidik, memerlukan kesabaran, karena guru menghadapi berbagai karakter anak didik yang berbeda, lanjutnya. Selanjutnya, menurut Sholihan, adalah lahiriah. Dia menjelaskan, menjadi pendidik merupakan salah satu profesi terbaik, karena guru berperan mencerdaskan kehidupan bangsa sekaligus mendidik akhlak.
“Guru itu teladan, bukan hanya menyampaikan ilmu, tetapi juga harus menjadi teladan dalam sikap, akhlak, dan perilaku bagi para peserta didik,” ungkapnya.
“Dengan menggabungkan kedua aspek ini, profesi guru tidak hanya mulia di mata manusia, tetapi bernilai ibadah di sisi Allah Swt,” tutupnya.

Tiga Hal Utama bagi Guru
Mengenakan batik coklat dan berpeci hitam, ketua PCM Dukun, Afifuddin Aminin, S.Ag., M.Pd.I menyampaikan materi kedua, yaitu Pendalaman Al-Islam dan Kemuhammadiyahan.
Dia menjelaskan, ada tiga hal utama bagi seorang guru yaitu niat, ikhlas, dan istikamah. “Seorang guru harus memiliki niat yang benar, yakni mengajar karena Allah Swt, bukan karena gaji, jabatan, atau popularitas,” tegasnya. Niat yang lurus menjadikan tugas mengajar bernilai ibadah.
Dia juga menegaskan, guru yang ikhlas tidak mencari pujian murid ataupun penghargaan duniawi. Segala pengabdian semata-mata untuk mengharap rida Allah.
“Guru juga harus istikamah, tidak mudah goyah dalam mendidik, tetap sabar menghadapi murid dan terus memberi teladan walau sulit,” tuturnya.
Mengakhiri materinya, Afifuddin memberikan penguatan dengan mengulik pesan KH. Ahmad Dahlan tentang pentingnya menjaga niat, Ikhlas serta Istikamah dalam setiap amal, khususnya dalam mendidik dan mengajar.
Kurikulum Berbasis Cinta
Di akhir kegiatan, Pimpinan Majelis Dikdasmen dan PNF PRM Mojopetung, Saiful Arif, M.Pd.I mengungkapkan, guru adalah lentera ilmu yang tak hanya menerangi ruang kelas, tetapi juga hati para murid.
“Guru perlu membekali diri dengan materi ini agar tidak sekadar menyampaikan materi, namun memberikan bimbingan untuk menumbuhkan kecintaan pada ilmu,” pesannya.
Kurikulum Berbasis Cinta (KBC), lanjutnya, tidak hanya mencetak generasi cerdas, tetapi juga generasi yang berakhlak mulia, berempati, dan mampu menghadirkan kasih sayang dalam setiap interaksi.
Melalui kegiatan ini, para pendidik dan tenaga kependidikan semakin memahami pentingnya membangun niat ikhlas, kesabaran, dan istikamah dalam mendidik.
Guru juga berusaha menjadi teladan yang baik bagi peserta didik, baik secara batiniah maupun lahiriah, sehingga profesi guru benar-benar menjadi ladang ibadah dan kemuliaan di sisi Allah Swt. (#)
Jurnalis Salimatu Zuhdiyyah Penyunting Sayyidah Nuriyah/NM