Feature

PDNA Gresik Sosialisasi Apar dan Vorlina, Jaga Bumi di Kajian Ahad Pagi 

65
×

PDNA Gresik Sosialisasi Apar dan Vorlina, Jaga Bumi di Kajian Ahad Pagi 

Sebarkan artikel ini
Departemen LHPB PDNA Gresik menggelar sosialisasi Apar dan Vorlina. Mereka mengajak kader Nasyiah menjadi penjaga bumi melalui aksi nyata, bukan sekadar wacana.
Sebagian peserta sosialisasi Apar dan Vorlina. (Tagar.co/Rahmi Maulidiyah)

Departemen LHPB PDNA Gresik menggelar sosialisasi Apar dan Vorlina. Mereka mengajak kader Nasyiah menjadi penjaga bumi melalui aksi nyata, bukan sekadar wacana.

Tagar.co – “Karena bumi tak butuh banyak bicara, ia butuh lebih banyak penjaga. Luangkan waktumu, kuatkan barisan, dan mari mulai jaga bumi dari Kajian Ahad Pagi!”

Seruan melalui pesan undangan di Grup WhatsApp itu mendorong para kader Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah (PDNA) Gresik maupun perwakilan PCNA se-Kabupaten Gresik menghadiri Sosialisasi Ahad Pagi Resik (Apar) dan Volunteer Lingkungan Nasyiatul Aisyiyah (Vorlina). Departemen Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (LHPB) PDNA Gresik menggelarnya Jumat malam, 3 Oktober 2025, melalui Zoom.

Kegiatan ini mengajak kader Nasyiatul Aisyiyah untuk melangkah bersama menjaga lingkungan. Ketua PDNA Kabupaten Gresik, Fatma Hajar Islamiyah, M.Pd, menyampaikan apresiasinya terhadap program baru yang digawangi oleh Departemen LHPB PDNA Gresik itu.

“Ini bukti bahwa kita memperluas kesempatan teman-teman cabang untuk mengambil peran. Kemaslahatan juga ada di PDNA,” ujar perempuan muda yang akrab dengan sapaan Fatma itu.

Baca Juga:  Membangun Generasi Saleh: Sinergi dan Kasih Sayang ala Ibrahim

Ia menegaskan, peran cabang sangat penting sebagai regenerasi penggerak Nasyiatul Aisyiyah di tingkat daerah. “Semoga Apar berjalan istikamah. Teman-teman di cabang adalah masa depan PDNA yang membawa keberlanjutan gerakan ini,” tuturnya penuh harap.

Vorlina: Relawan Lingkungan Nasyiah

Wakil Ketua PDNA Gresik yang membidangi Departemen LHPB dan Kesehatan, Maftuchatus Saidah, S.Pd, atau akrab dengan sapaan Iid, menjelaskan, Vorlina merupakan komunitas relawan lingkungan di bawah naungan Nasyiatul Aisyiyah (NA).

“Vorlina diisi perempuan muda, kader tangguh NA Gresik yang memiliki kepedulian tinggi terhadap lingkungan,” ungkap Iid di hadapan 28 peserta yang hadir.

“Komunitas ini awalnya kami deklarasikan bersamaan dengan kegiatan pelatihan pembuatan lilin aromaterapi di Gedung Dakwah Muhammadiyah Gresik,” imbuh ibu dua anak itu.

Menurutnya, Vorlina terdiri atas dua komponen utama: kader lingkungan yang fokus pada isu pelestarian alam dan tim khusus kebencanaan bagi kader berpengalaman di lapangan bencana.

“Kami ingin mengembangkan kader relawan yang aktif, tapi tidak memaksa. Siapa yang berkenan di cabang masing-masing bisa bergabung melalui grup WhatsApp,” ujarnya.

Baca Juga:  Rumah Zakat Kediri Tebar Kebahagiaan untuk Anak Yatim Muhammadiyah Children Center Gurah

Semangat kebersamaan ini menjadi cermin gerakan hijau PDNA Gresik yang semakin terarah dan terorganisir.

Jadwal petugas Apar dan Vorlina. (Tagar.co/Dokumen PDNA Gresik)

Ahad Pagi Resik, Dari Edukasi ke Aksi

Sementara itu, Ketua Departemen LHPB PDNA Gresik, Esti Darmawati, S.Ant, menceritakan, beberapa bulan terakhir pihaknya telah berdiskusi dengan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Gresik mengenai cara menjaga kebersihan setelah Kajian Ahad Pagi.

“Sekarang sudah ada tempat sampah terpilah di lokasi kajian. Tapi kalau tidak terpantau, jemaah kadang masih membuang sampah sembarangan,” kata Esti.

Karena itu, timnya mulai rutin memberikan edukasi sebelum kegiatan dimulai. Kemudian Esti menjelaskan, tugas mereka, memastikan tempat sampah tersedia serta mengingatkan peserta membawa tumbler pribadi.

“Kami membuat program ‘Isi Tumblemu, Dapat Lilin Aromaterapi’. Tujuannya agar kader dan jemaah terbiasa membawa botol isi ulang dan tidak bergantung pada air kemasan,” paparnya.

Kini, GDM sudah menyediakan water refill besar di area kajian sebagai contoh nyata. “Kami ingin menunjukkan pentingnya fasilitas refill di setiap kegiatan,” tambahnya.

Ia juga mengajak para kader yang sudah terjadwalkan bertugas bergantian di setiap Kajian Ahad Pagi, bisa mengingatkan pembawa acara (MC) Kajian Ahad Pagi untuk menyampaikan ajakan membuang sampah pada tempatnya.

Baca Juga:  Muhammadiyah Merdeka Fest Jilid 2 Merajut Persaudaraan Warga di Bondowoso

Ia juga mengungkap, program ini terinspirasi dari kiprah PDNA Gresik yang aktif dalam kegiatan hari Ahad tanpa motor/mobil alias Car Free Day (CFD). Di mana mereka mendapat jadwal khusus dari Dinas Lingkungan Hidup Gresik untuk terlibat langsung bergantian dengan organisasi lainnya.

Esti meyakinkan, cabang tidak bergerak sendirian di Kajian Ahad Pagi. “Selalu ada penanggung jawab dari PDNA yang mendampingi di hari H,” ujar Esti.

Kemudian, ia membagikan jadwal bertugas setiap Cabang dengan masing-masing tiga orang pendamping dari PDNA Gresik di setiap Ahadnya. Dengan semangat kolaborasi lintas bidang, PDNA Gresik menegaskan komitmennya: menjaga bumi bukan tugas segelintir orang, melainkan gerakan bersama—dimulai dari Ahad pagi yang bersih dan penuh makna. (#)

Jurnalis Sayyidah Nuriyah Penyunting Mohammad Nurfatoni