Opini

Pariwisata Thailand Lebih Menarik dari Indonesia, Ini Sebabnya

2408
×

Pariwisata Thailand Lebih Menarik dari Indonesia, Ini Sebabnya

Sebarkan artikel ini
Pariwisata Thailand lebih populer dibandingkan Indonesia. Walaupun sama-sama indah pemandangannya. Bahkan urusan kuliner, tomyam lebih terkenal daripada sayur asam.
Wat Arun atau Candi Fajar di Bangkok.

Pariwisata Thailand lebih populer dibandingkan Indonesia. Walaupun sama-sama indah pemandangannya. Bahkan urusan kuliner, tomyam lebih terkenal daripada sayur asam.

Oleh M. Rohanudin, praktisi penyiaran

Tagar.co – Kunjungan wisatawan asing ke Thailand tahun 2025 menurun sebesar 2,87 persen. Data pada 8 Juni 2025 jumlah wisatawan 15 juta orang.

‎Menurut laporan lain, penurunan itu mencapai 7,1 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

‎Penyebabnya beberapa faktor. Seperti masalah keamanan setelah insiden penculikan aktor Xing Xing pada Januari 2025 yang memperburuk citra keamanan Thailand.

‎Aktor Tiongkok, Wang Xing, diculik di Thailand pada 4 Januari 2025 saat syuting acara TV. Ia dibawa ke kamp penipuan di Myanmar dan dipaksa melakukan penipuan dan kekerasan.

‎Wang Xing diselamatkan pada 7 Januari 2025 dan diserahkan kepada pemerintah Thailand. Kasus ini terkait jaringan penipuan internasional di perbatasan Thailand-Myanmar.

‎Diculiknya Xing Xing membuat Tiongkok menyerukan travel warning kepada warganya yang ingin berkunjung ke Thailand. Insiden ini berdampak besar pada industri pariwisata Negeri Gajah Putih itu.

‎Jumlah kunjungan wisatawan Tiongkok ke negeri itu menurun drastis. Diproyeksikan 5 juta orang tahun ini, telah turun 25 persen dibanding tahun 2024. Target kunjungan wisatawan asing lainnya juga direvisi menjadi 37,5 juta orang.

Baca Juga:  Cina makin Humanis Dekati Uighur

‎Malaysia menjadi pemasok turis terbesar dengan 2,66 juta kunjungan ke Thailand. Diikuti Tiongkok dengan 2,69 juta kunjungan. India menempati posisi ketiga dengan 1,37 juta kunjungan.

‎Meski demikian, pendapatan pariwisata Thailand masih menunjukkan kenaikan sebesar 5,24 persen menjadi 576,85 miliar baht antara Januari-April.

‎Kementerian Pariwisata Thailand kini berupaya meningkatkan keselamatan dan menangani masalah harga untuk memperbaiki situasi pariwisata.

Faktor Menarik

‎Thailand menjadi destinasi wisata paling populer di dunia. Salah satu alasan utama adalah biaya yang relatif murah. Thailand menawarkan harga yang terjangkau untuk akomodasi, makanan, dan aktivitas wisata.

Selain itu, Thailand juga memiliki budaya yang kaya dan beragam. Negara ini memiliki banyak kuil Buddha, festival, dan tradisi unik yang menarik bagi wisatawan.

Masakan Thailand juga terkenal dengan rasa yang lezat dan pedas dengan banyak pilihan hidangan populer seperti tom yum dan pad thai.

Thailand memiliki banyak pantai yang indah dan populer, seperti Phuket, Koh Samui, dan Krabi. Cuaca yang hangat dan tropis sepanjang tahun juga membuatnya menjadi destinasi yang ideal untuk liburan.

Baca Juga:  Kunjungan Prabowo ke Cina Bikin Trump Ngambek

‎Infrastruktur pariwisata yang baik juga menjadi salah satu faktor yang membuatnya menjadi destinasi wisata populer. Negara ini memiliki banyak pilihan akomodasi, transportasi, dan aktivitas wisata yang memanjakan wisatawan.

Perbandingan dengan Indonesia

‎Indonesia memiliki potensi pariwisata besar, tetapi beberapa faktor membuatnya tidak seterkenal Thailand. Destinasi paling populer Bali.

‎Infrastruktur pariwisata Indonesia masih perlu ditingkatkan, terutama di luar Bali. ‎‎Promosi pariwisata Indonesia kurang gencar dan efektif dibandingkan, sehingga membuat Indonesia kesulitan meningkatkan kesadaran dan minat wisatawan internasional.

‎Keterbatasan aksesibilitas dan masalah keamanan di beberapa wilayah juga mempengaruhi pariwisata, membuat wisatawan ragu untuk mengunjungi Indonesia.

‎Jumlah wisatawan asing ke Indonesia masih tertinggal dibandingkan dengan Thailand.

‎Data terbaru, Thailand menerima 21,045 juta wisatawan asing dalam tujuh bulan pertama tahun ini dengan peningkatan 33 persen year-over-year.

‎Indonesia hanya mencapai 6,4 juta kunjungan wisatawan mancanegara per Juni 2024. Perbandingan ini menunjukkan bahwa Thailand masih menjadi destinasi wisata populer di Asia Tenggara.

‎Meskipun demikian, Indonesia telah menunjukkan kemajuan besar dalam pengembangan pariwisata.  Menempati peringkat ke-22 dunia dalam Indeks Pembangunan Pariwisata 2024.

Baca Juga:  Sri Mulyani Dicopot, IHSG Disorot

‎Indonesia berhasil mengungguli negara-negara Selandia Baru, Irlandia, dan Belgia. Namun, masih ada tantangan yang perlu diatasi, seperti infrastruktur dan keterampilan tenaga kerja di sektor pariwisata.

‎Solusi terbaik untuk meningkatkan wisatawan Indonesia tampaknya sudah jelas: strategi pembangunan, perbaiki infrastruktur, promosi yang lebih kreatif, keamanan yang lebih terjamin, pelayanan yang lebih ramah, dan kerja sama dengan industri pariwisata.

Ada yang perlu dicontoh dari Thailand. Pemerintah Thailand mendorong promo wisata melalui kuliner, yaitu dukungan kebijakan untuk membuka restoran Thailand di negara yang warganya banyak

mengunjungi berkunjung. Membuka restoran sembari promosi wisata.

Di Indonesia, pembangunan kuliner di luar negeri kebanyakan dilakukan pengusaha. Karena belum ada skema modal atau sertifikasi nasional terpadu untuk restoran Indonesia di luar negeri.

Meningkatkan wisatawan bukan hanya tentang angka, tapi kualitas pengalaman untuk belajar melihat kisi-kisi lain yang mendorong majunya wisata. Bahkan toilet bersih bisa mengundang wisatawan. (#)

Penyunting Sugeng Purwanto

Opini

Metode valuasi Scrapped Approach dipakai di ruang sidang…