Feature

Mengungkap Kekayaan Terpendam Nusantara: Menko PMK Ajak Kelola Budaya dan Alam secara Saintifik

191
×

Mengungkap Kekayaan Terpendam Nusantara: Menko PMK Ajak Kelola Budaya dan Alam secara Saintifik

Sebarkan artikel ini
Menko PMK Pratikno

Menko PMK Pratikno mengajak bangsa Indonesia menglola budaya dan alam secara saintifik. Mengungkap kekayaan terpendam Nusantara.

Tagar.co – Di Pura Taman Ayun Mengwi, Bali,  Sabtu (14/12/2024), sebuah seruan penting bergema. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno, dalam acara peluncuran buku Niti Raja Sasana dan pementasan Wayang Wong Tantri Nandaka Harana, mengajak bangsa Indonesia untuk tidak hanya melestarikan kekayaan budaya dan alam, tetapi juga mengelolanya secara saintifik.

Indonesia, dengan keanekaragaman budayanya yang mendunia, menyimpan potensi yang luar biasa. Namun, menurut Pratikno, potensi ini belum sepenuhnya tergali dan dipahami.

“Indonesia adalah negara dengan budaya paling kaya di dunia. Tugas kita bukan hanya melestarikan, tetapi juga mengilmukan kekayaan ini agar relevan dengan perkembangan zaman,” ujarnya dengan nada penuh semangat.

Pratikno menekankan bahwa cerita rakyat, tradisi, dan kearifan lokal yang diwariskan turun-temurun bukanlah sekadar dongeng atau kebiasaan tanpa makna.

Di baliknya, terkandung pembelajaran berabad-abad yang berakar pada interaksi manusia dengan alam dan budaya. Sayangnya, banyak di antaranya masih belum terdokumentasi dan dijelaskan secara ilmiah.

Baca Juga:  Lantik Deputi, Staf Ahli, dan Staf Khusus: Pratikno Ingin Kemenko PMK Cerdas dan Produktif

“Ilmuwan modern Indonesia memiliki tugas besar untuk menjelaskan secara saintifik tradisi, cerita rakyat, obat-obatan, hingga seni budaya, menggunakan metodologi modern,” tegas Pratikno, dikutip dari siaran pers yang diterima Tagar.co, Ahad (15/12/24).

Ia mengingatkan tanpa pendekatan ilmiah, bangsa Indonesia hanya akan menjadi peniru ilmu dari peradaban lain yang belum tentu sesuai dengan konteks alam dan budayanya sendiri.

Pentingnya pendekatan saintifik ini, menurut Pratikno, akan menghindarkan bangsa dari sekadar menjadi “tukang fotokopi” peradaban lain. Dengan memahami akar budaya dan alam secara mendalam melalui penelitian dan pengkajian ilmiah, Indonesia dapat mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang relevan dengan kebutuhan dan konteksnya sendiri.

Apresiasi Menko PMK

Acara peluncuran buku dan pementasan seni di Pura Taman Ayun Mengwi ini pun diapresiasi setinggi-tingginya oleh Pratikno. Ia melihat inisiatif ini sebagai langkah konkret dan inspiratif yang dapat diteladani oleh daerah-daerah lain di Indonesia. “Terima kasih atas inisiatif yang luar biasa ini. Semoga apa yang dilakukan hari ini memberikan inspirasi bagi daerah-daerah lain untuk melakukan hal yang serupa,” ucapnya.

Baca Juga:  Mudik Lebaran 2025: Jadwal Libur Dimajukan, Mudik Gratis Disiapkan

Dia akan juga menyinggung pembentukan Kementerian Kebudayaan yang baru. Hal ini, menurutnya, merupakan bukti komitmen kuat pemerintah dalam melestarikan dan mengembangkan budaya bangsa. Kehadiran kementerian ini diharapkan dapat menjawab tantangan zaman dan menjadikan warisan budaya Indonesia semakin relevan, bermanfaat bagi masyarakat, serta diakui di kancah global.

“Dengan memahami kekayaan alam dan budaya, kita bisa memberikan manfaat tidak hanya bagi Indonesia, tetapi juga bagi umat manusia dan alam semesta,” pungkas Pratikno, menutup sambutannya dengan harapan yang universal.

Acara tersebut juga dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, di antaranya Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Wakil Kepala BKKBN Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka, Penglingsir Puri Ageng Mengwi Ida Anak Agung Gde Agung, Metua Yayasan Puri Kauhan Ubud A.A.G.N. Ari Dwipayana.

Ada juga Komisaris Pupuk Kalimantan Timur Sukardi Rinakit, Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, I Gede Arya Sugiartha, dan Direktur Utama PT Petro Kimia Gresik Dwi Satriyo Annurigo. (#)

Penyunting Mohammad Nurfatoni