
Kebakaran Kota Los Angeles menjadi bencana besar di awal tahun 2025. Gemerlap kota bisnis dan hiburan itu menyisakan abu.
Tagar.co – Kebakaran LA (Los Angeles), California, AS telah menghancurkan kota terbesar kedua di AS setelah New York itu.
Hanya dalam waktu enam hari, Senin-Sabtu (6-11 Januari 2025), kota berjuluk para malaikat itu menjadi puing dan abu.
Menurut saksi mata, diduga api berasal dari gelandangan yang membakar bekas pohon natal di hutan Keneth.
Cuaca panas dan angin kencang Santa Ana menjadikan api kecil itu merembet membakar semak belukar di atas bukit. Api makin membesar lalu menjalar ke permukiman mewah Pacific Palisades.
Kebakaran meluas hingga ke permukiman Eaton Pasadena, Hurts, San Gabriel, Calabasa, sampai Hollywood Hills di sekitar Sunset
Rumah-rumah mewah artis Hollywood seperti Paris Hilton, Mandy Moore, James Wood, Jamie Lee Curtis, Billy Crystal, dan Cameron Mathison dan lainnya hancur. Dilaporkan California Fire luas kebakaran LA mencapai 16 ribu hektare dan 24 orang tewas. Kerugian sekitar 135 miliar dolar AS atau Rp 2.200 triliun.
Sekarang penduduk LA berdoa dalam cuaca panas dan angin kencang ini berharap Tuhan menurunkan hujan untuk memadamkan api yang berkobar.
Setiap ada musibah seperti ini muncul pertanyaan: peristiwa ini semata bencana alam ataukah azab dari Tuhan?
Kisah Quran
Al-Quran menceritakan azab yang ditimpahkan kepada satu kaum dengan bencana alam. Misal, kaum Nabi Nuh dengan banjir besar. Kaum Luth di Kota Sodom dihancurkan dengan semburan lava dan batu-batu gunung berapi. Firaun di zaman Nabi Musa ditenggelamkan di Laut Merah. Kaum Tsamud umat Nabi Saleh musnah dengan petir, gempa bumi, dan hujan batu.
Kalau kebakaran LA peristiwanya mirip azab yang menimpah kaum Aad umat Nabi Hud yang permukimannya hancur dengan angin topan selama sepekan.
Juga mirip dengan azab pada kaum Madyan umat Nabi Syuaib yang hancur karena badai petir dan hawa panas.
Serupa juga dengan bencana pasukan Ahzab (Sekutu) yang mengepung Kota Madinah waktu perang Khandaq di zaman Nabi Muhammad yang hancur karena badai angin dingin.
Bedanya peristiwa kaum Aad, Madyan, dan Ahzab tidak ada api. Hanya badai angin.
Kisah hancurnya pasukan Sekutu kafir diceritakan dalam surat Al-Ahzab: 9.
يَـٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱذْكُرُوا۟ نِعْمَةَ ٱللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ جَآءَتْكُمْ جُنُودٌۭ فَأَرْسَلْنَا عَلَيْهِمْ رِيحًۭا وَجُنُودًۭا لَّمْ تَرَوْهَا ۚ وَكَانَ ٱللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرًا ٩
Wahai orang-orang yang beriman! Ingatlah akan nikmat Allah (yang telah dikaruniakan) kepadamu ketika pasukan tentara datang kepadamu, lalu Kami kirimkan kepada mereka angin topan dan bala tentara yang tidak dapat terlihat olehmu. Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.
Sementara azab kaum Aad diceritakan dalam beberapa surat seperti surat Al-Haqqah ayat 6 dan 7.
وَأَمَّا عَادٌ فَأُهْلِكُوا۟ بِرِيحٍ صَرْصَرٍ عَاتِيَةٍ
Adapun kaum Aad maka mereka telah dibinasakan dengan angin yang sangat dingin lagi amat kencang
سَخَّرَهَا عَلَيْهِمْ سَبْعَ لَيَالٍ وَثَمَٰنِيَةَ أَيَّامٍ حُسُومًا فَتَرَى ٱلْقَوْمَ فِيهَا صَرْعَىٰ كَأَنَّهُمْ أَعْجَازُ نَخْلٍ خَاوِيَةٍ
yang Allah menimpakan angin itu kepada mereka selama tujuh malam dan delapan hari terus menerus; maka kamu lihat kaum Aad pada waktu itu mati bergelimpangan seakan-akan mereka tunggul pohon kurma yang telah kosong (lapuk).
Juga dikisahkan dalam surat Ahqaf: 24-25.
فَلَمَّا رَأَوْهُ عَارِضًۭا مُّسْتَقْبِلَ أَوْدِيَتِهِمْ قَالُوا۟ هَـٰذَا عَارِضٌۭ مُّمْطِرُنَا ۚ بَلْ هُوَ مَا ٱسْتَعْجَلْتُم بِهِۦ ۖ رِيحٌۭ فِيهَا عَذَابٌ أَلِيمٌۭ ٢٤
Maka ketika mereka melihat azab itu berupa awan yang menuju ke lembah-lembah, mereka berkata, “Inilah awan yang akan menurunkan hujan kepada kita.” Tetapi itulah azab yang kamu minta agar disegerakan datangnya, (yaitu) angin yang mengandung azab yang pedih,
تُدَمِّرُ كُلَّ شَىْءٍۭ بِأَمْرِ رَبِّهَا فَأَصْبَحُوا۟ لَا يُرَىٰٓ إِلَّا مَسَـٰكِنُهُمْ ۚ كَذَٰلِكَ نَجْزِى ٱلْقَوْمَ ٱلْمُجْرِمِينَ ٢٥
yang menghancurkan segala sesuatu dengan perintah Tuhannya, sehingga mereka (kaum ‘Ād) menjadi tidak tampak lagi kecuali hanya (bekas-bekas) tempat tinggal mereka. Demikianlah Kami memberi balasan kepada kaum yang berdosa.
Kisah Medsos
Di media sosial beredar narasi dan video bencana kebakaran LA dikaitkan dengan azab untuk menjawab peristiwa yang terjadi sebelumnya.
Pertama, ada video pidato Presiden AS Donald Trump yang akan membuat Timur Tengah menjadi neraka kalau sandera warga Israel tidak dibebaskan oleh Hamas. Narasi itu lalu mengungkap Tuhan telah menjadikan LA sebagai neraka untuk menjawab ancaman Presiden Trump itu.
Kedua, sebelum kebakaran di LA ada gelaran Golden Globe di The Beverly Hilton, Los Angeles, pada Ahad, 5 Januari 2025.
Pembawa acara Nikki Glaser bergurau dengan membacakan hasil polling dengan topik kepada siapakah berterima kasih? Jawaban terbanyak pertama, kepada orang tua. Kedua, kepada kru film. Terima kasih kepada Tuhan nol.
Pembaca acara berkomentar,”Ini memang Kota tanpa Tuhan.” Dua hari kemudian terjadilah bencana kebakaran LA yang dahsyat itu.
Ketiga, ada konten yang membandingkan luas area Gaza yang dihancurkan Isreal atas dukungan AS dengan luas area kebakaran Kota Los Angeles. Hasilnya sama 360 Km persegi. Entah kebetulan, otak-otik gathuk, ataukah fakta. (#)
Penyunting Sugeng Purwanto