
Buku ini panduan mendidik anak yang lengkap. Hal ini karena merangkum ajaran Islam dari Al-Qur’an, hadis sahih, dan pendapat-pendapat ulama terkemuka.
Cara Mendidi Anak agar Nanti; Resensi buku oleh M. Anwar Djaelani, peminat masalah pendidikan dan penulis buku Menulislah, Engkau Akan Dikenang
Tagar.co – Ini buku, tentang mendidik anak. Kita memerlukan buku seperti ini sebab anak adalah amanah Allah yang tak ternii Sesurgalai. Misalnya, kelak ketika kita meninggal, maka masih ada tiga peluang pahala yang bisa terus mengalir kepada kita. Salah satunya, berupa doa anak-anak shalih yang selalu mendoakan orang tuanya.
Oleh karena itu, para orang tua hendaklah berilmu. Hal ini, agar mereka bisa mendidik anaknya dengan baik. Jangan sampai kita menjadi orang tua yang menyesal lantaran ”tak bisa menjawab pertanyaan sang buah hati”. Perhatikan hal berikut ini.
Ad-Darimi menceritakan dari Urwah, bahwa ia pernah mengumpulkan putra-putranya dan berkata, ”Wahai putra-putraku, tuntutlah ilmu. Jika saat ini kalian adalah anak-anak kecil bagi suatu generasi, maka tidak lama lagi kalian akan menjadi senior bagi generasi yang lain. Betapa buruknya orang tua yang ketika ditanyai suatu hal tidak dapat menjawabnya karena tidak memiliki pengetahuan tentangnya” (h. xi).
Berilmu dan Menulislah
Semua umat Islam harus berilmu. Segenap kaum Muslimin harus bisa menyampaikan ajaran Islam, dengan lisan dan/atau tulisan. Untuk itu, sebagai orang tua kita harus menyiapan anak kita untuk bisa seperti itu. Perhatikan hal di bawah ini.
Baca juga: Tiga Guru Hebat: Muhammad Kholil, Ahmad Khatib Al-Minangkabawi, dan Ahmad Surkati
Ad-Darimi meriwayatkan dari Al-Hasan, bahwa ia memanggil putra-putra dan para keponakannya. Lalu ia berkata, ”Wahai putra-putraku dan para keponanganku, kalian adalah anak-anak kecil bagi satu generasi. Hanya saja, tidak lama lagi kalian akan menjadi senior bagi generasi lainnya. Jadi, tuntutlah ilmu. Siapa pun dari kalian yang tidak dapat menarasikan ilmu (dalam versi lain; tidak mampu menghafalnya), maka hendaklah ia menulisnya dan meletakkannya di rumahnya (h. xi).
Lengkap dan Padu
Kata Ibnu Jarir, kita harus mengajari anak-anak kita tentang agama, kebaikan, dan tata-krama yang sangat diperlukan. Adapun sebagai usaha untuk itu, antara lain, dengan mengajarkan perintah Allah untuk mengerjakan shalat dan bersabar dalam mengerjakannya (ini sesuai Thaha: 132). Singkat kata, ajari anak dan keluarga kita dengan memberi peringatan sesuai Asyu’ara: 214 (h. 4-5).
Terkait, buku ini panduan mendidik anak yang lengkap. Hal ini karena merangkum ajaran Islam dari Al-Qur’an, hadis sahih, dan pendapat-pendapat ulama terkemuka. Tujuannya, agar tersedia pedoman dalam membimbing anak agar tumbuh-kembang menjadi pribadi yang salih, memiliki akhlak yang mulia, serta memahami dan mengamalkan ajaran Islam dengan benar (h. vii).
Di dalam buku ini ada 29 pokok bahasan. Pada masing-masing pokok bahasan ada sejumlah pasal yang menjelaskan secara khusus tema-tema tertentu. Di antara bab-bab yang merupakan bagian dari 29 pokok bahasan itu, adalah sebagai berikut:
- Kewajiban Orang Tua Mengajari Anak tentang Agama, Kebaikan, dan Tata Krama yang Sangat Diperlukan.
- Kesalehan Orang Tua Salah Satu Penyebab Terbesar bagi Kesalehan Anak-Anak Mereka dan Perlindungan Setelah Orang Tua Tiada.
- Mempersiapkan Manusia untuk Hal yang Hebat Sejak Masa Kecilnya (Apa yang Pertama Kali Diajarkan kepada Anak-Anak).
- Kesalehan Orang Tua dan Anak-Anak adalah Alasan Mereka Dikumpulkan di Surga.
Inspirasi Lukman
Mari tengok bab ”Mempersiapkan Manusia untuk Hal yang Hebat Sejak Masa Kecilnya”. Di sini, ada pertanyaan menarik: Apa yang pertama kali diajarkan kepada anak-anak?
Jawabnya adalah, mulailah dengan mengajarkan kepada anak-anak dari yang pertama kali diajarkan Luqman Al-Hakim kepada anaknya. Hal ini, ada disebutkan dalam Al-Qur’an Surat Luqman ayat 12 sampai 19 (h.86-90).
Pada pokoknya, perkuatlah tauhid. Berbaktilah kepada orang tua. Bersyukurlah kepada Allah dan berterima kasihlah kepada orang tua. Harus selalu merasa diawasi Allah. Dirikanlah shalat dan suruhlah manusia mengerjakan yang baik dan cegah mereka dari perbuatan yang mungkar. Bersabarlah terhadap apa yang menimpa kita. Jauhi sikap sombong. Sederhanalah jika kita berjalan. Lunakkanlah suara kita.
Agar Sesurga
Sekarang kita cermati bab ”Kesalehan Orang Tua dan Anak-Anak adalah Alasan Mereka Dikumpulkan di Surga”. Bahasan dimulai dengan mengutip Al-Qur’an Surat Ar-Ra’d: 23-24.
Atas Ar-Ra’d: 23-24, Ibnu Katsir mengatakan bahwa Allah mempertemukan mereka dengan orang yang mereka cintai di surga. Mereka itu dari kalangan orang tua, anak-anak dan kerabat yang layak masuk surga di antara orang-orang beriman. Untuk membuat mereka senang dengan orang-orang yang mereka cintai di surga, hingga bisa menaikkan level yang lebih rendah ke level yang lebih tinggi karena anugerah dan kebaikan dari Allah (h. 192).
Dari penjelasan Ibnu Katsir di atas, ada berita baik. Bahwa, misalnya seorang anak ada di level surga yang lebih rendah ketimbang si ayah, maka si ayah bisa ”menarik” sang anak untuk tinggal bersamanya di level yang sama.
Perspektif Al-Albani
Ada pernyataan Al-Albani tentang mendidik anak yang menarik. Dia bilang, bahwa penanaman akhlak sejak dini akan membentuk perangai seseorang sampai dewasa kelak. Perangai itu, sedemikian rupa tidak akan berubah hingga orang itu meninggal dunia. Masih kata Al-Albani, dia yakin bahwa adanya perubahan akhlak hampir mustahil. Meski begitu tetap berhati-hati, terkait dengan sabda Rasulullah Saw tentang realitas kehidupan yang bisa berubah secara diametral (h.225).
Perubahan drastis seperti yang dimaksud, tergambar pada riwayat berikut ini: ”Sesungguhnya di antara kamu ada orang yang melakukan perbuatan ahli surga sehingga jarak antara dirinya dengan surga hanya tinggal sehasta, akan tetapi catatan mendahuluinya, akhirnya dia melakukan perbuatan ahli neraka, ia pun masuk ke neraka.
Sesungguhnya di antara kamu ada orang yang melakukan perbuatan ahli neraka sehingga jarak antara dirinya dengan neraka hanya tinggal sehasta, akan tetapi catatan mendahuluinya, akhirnya dia melakukan perbuatan ahli surga, ia pun masuk ke surga” (H.R. Bukhari dan Muslim).
Menarik dan Perlu
Cover buku menarik. Warnanya biru muda, cerah. Ilustrasinya, menginspirasi. Dengan judul yang kuat, orang akan mudah terdorong untuk meraih dan membacanya.
Buku ini insya Allah bermanfaat besar. Terutama bagi para orang tua yang secara serius ingin mendidik anaknya dengan sebaik-baiknya. Maka, akan baik jika kita segera memiliki, membaca, dan mempraktikkannya. Alhamdulillah!
Data Buku
Judul: Ajari Anakmu tentang Akhirat
Penulis: Syaikh Abu Usamah bin Ahmad Al-Jahdari
Penerbit: Pustaka Al-Kautsar, Jakarta
Tahun Terbit: 2024
Tebal: xx + 280 halaman
Penyunting Mohammad Nurfatoni