Feature

Disertasi Risk Management Antarkan Wiwik Sulistiyowati Menjadi Doktor

98
×

Disertasi Risk Management Antarkan Wiwik Sulistiyowati Menjadi Doktor

Sebarkan artikel ini
Ketua Tim PKM Majelis Tabligh Pimpinan Daerah Muhammadiyah Sidoarjo Wiwik Sulistiyowati saat Promosi Doktor Teknik Industri ITS Kamis (25/09/2025) di Aula Sinarmas ITS Surabaya (Tagar.co/Muhammad Zainul Arifin)

Melalui disertasi Risk Management in Quality Improvement Project, Wiwik Sulistiyowati membuktikan ketabahan dan dedikasinya hingga resmi menyandang gelar Doktor Teknik Industri dari ITS Surabaya.

Tagar.co – Suasana di Gedung Sinarmas Lantai 2 ITS Surabaya, Kamis (25/9/2025), terasa penuh makna. Doa, haru, dan kebanggaan berpadu dalam satu momen bersejarah ketika Dr. Wiwik Sulistiyowati, S.T., M.T., Ketua Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) Majelis Tabligh Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Sidoarjo, resmi meraih gelar doktor.

Sidang promosi doktor itu berlangsung dalam atmosfer akademik yang khidmat. Deretan kursi biru terisi penuh oleh keluarga, kolega, hingga pimpinan kampus.

Di meja panel depan, para profesor penguji duduk serius menyimak. Sementara di podium, Wiwik berdiri mantap memaparkan disertasinya, Risk Management in Quality Improvement Project.

Sosoknya juga terpampang jelas di layar besar, membuat seluruh hadirin bisa mengikuti setiap argumen yang ia sampaikan. Nuansa tegang bercampur haru menyelimuti ruangan, menandai puncak perjalanan panjangnya.

“Proses studi ini penuh perjuangan,” ucap Wiwik dengan mata berbinar, menahan rasa syukur.

Baca Juga:  Hari Pertama di Kampus Dayeh University: Keramahan yang Berkesan

“Namun berkat dukungan pembimbing dan berbagai pihak, saya bisa menyelesaikan studi ini dengan baik.” Kalimat sederhana itu seakan merangkum tahun-tahun panjang penuh kerja keras, doa, dan keteguhan hati.

Dukungan Kampus dan Keluarga

Wiwik tak lupa menyampaikan apresiasi kepada Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, tempat ia mengabdi. “Saya berterima kasih kepada Rektor Universitas Muhammadiyah Sidoarjo yang sangat mendukung pengembangan sumber daya manusia. Dukungan itu sungguh berarti,” katanya.

Kehangatan keluarga juga hadir di momen penting tersebut. Suaminya, Febri Aris Susanto, dan ibunda tercinta yang datang jauh-jauh dari Magetan tampak menyatu dalam rasa bangga. Doa mereka, bersama sahabat dan kolega, menjadi energi yang melengkapi perjalanan akademik Wiwik.

Pengakuan dari sang Pembimbing

Prof. Dr. Ir. Mokhammad Suef, M.Sc. (Eng), pembimbing disertasi Wiwik, menuturkan rasa bangganya. “Wiwik adalah mahasiswa bimbinganku yang paling kuat dan tabah. Dengan proses yang lama, akhirnya bisa menuntaskan dengan baik,” ungkapnya.

Ia pun menitipkan pesan sarat makna: “Semoga pengalaman ini menjadikan Wiwik lebih tangguh dan siap menghadapi tantangan di masa depan.”

Baca Juga:  Cermin Pendidikan dari Malaysia dan Singapura: Refleksi atas Buku Lawatan ke Negeri Jiran

Hadirin yang Larut dalam Syukur

Acara itu juga dihadiri Rektor Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, Hidayatulloh, beserta jajaran pimpinan kampus. Hadir pula M. Zainul Arifin, Kepala SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo, serta rekan-rekan sejawat yang turut larut dalam suasana syukur.

Mereka menyaksikan buah dari perjalanan panjang seorang akademisi yang mengabdikan dirinya bukan hanya untuk ilmu, tetapi juga untuk masyarakat.

Lebih dari Sekadar Gelar

Gelar doktor yang disandang Wiwik bukan sekadar capaian pribadi. Ia menjadi penanda semangat pengembangan ilmu pengetahuan dan dedikasi untuk pengabdian. Harapan besar tersemat agar keberhasilan ini membuka ruang kontribusi yang lebih luas, baik di dunia akademik maupun sosial.

Hari itu, di Surabaya, perjalanan seorang perempuan tabah menemukan maknanya. Sebuah gelar yang akan dikenang bukan semata-mata sebagai titel akademik, melainkan juga sebagai teladan perjuangan dan pengabdian. (#)

Jurnalis Naimul Hajar Penyunting Mohammad Nurfatoni