MUI Melawat ke Malaysia Perkuat Kerja Sama Sistem Jaminan Halal
MUI kerja sama dengan Jabatan Kemajuan Islam Malaysia memperkuat sistem jaminan halal antara negara serumpun.
Tagar.co – MUI melawat ke Malaysia, salah satu agendanya memperkuat sistem jaminan halal (SJH) dua negara serumpun ini.
Hal ini disampaikan Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Amirsyah Tambunan usai pertemuan dengan Bahagian Pengurusan Halal di Jabatan Kemajuan Islam Malaysia (Jakim), Jumat (8/11/2024).
Rombongan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) ke Malaysia dipimpin Ketua MUI Dr Cholil Nafis.
Menurut Amirsyah Tambunan, Indonesia dan Malaysia perlu memperkuat sistem jaminan halal sehingga dapat meningkatkan nilai tambah guna meningkatkan nilai perdagangan kedua negara.
”Ke depan penguatan SJH di berbagai negara merupakan keniscayaan untuk mewujudkan Indonesia Pusat Halal Dunia, diawali negara ASEAN,” kata Amirsyah.
Baca Juga MUI Kunjungi UMAM, Kampus Indonesia Pertama di Luar Negeri
Dikatakan, masalah halal berlaku universal bagi umat manusia seperti disebutkan dalam al-Quran
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ كُلُوْا مِمَّا فِى الْاَرْضِ حَلٰلًا طَيِّبًا ۖوَّلَا تَتَّبِعُوْا خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِۗ اِنَّهٗ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ
Wahai manusia! Makanlah dari (makanan) yang halal dan baik yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagimu.
Karena itu, sambung dia, ayat ini mengajak semua umat manusia tanpa kecuali agar mengonsumsi makanan, minuman, kosmetik yang halal.
Sekretaris Pengarah Majelis Halal Malaysia Nohammad Zamri bin Mohammed Shafik menuturkan, sejalan dengan masalah ini, Direktori Halal Malaysia merupakan sumber maklumat untuk mengetahui produk-produk, premis makanan dan perkidmatan yang dipersijilkan halal.
”Maklumat merangkumi persijilan halal yang di Malaysia disahkan oleh Jakim sebagai maklumat persijilan halal luar negara.
Bahagian Pengurusan Halal adalah salah satu dari bagian tugas Jakim yang bertanggung jawab menjalankan pensijilan halal di Malaysia bersama-sama Jabatan Agama Islam.
Pensijilan halal dimulai tahun 1965 oleh Jabatan Agama Islam Selangor (JAIS). Kemudian pensijilan halal dialihkan ke Jakim pada tahun 1974. Jadi sudah berlangsung 50 tahun.
Baca Juga Warung Soto Lamongan di Kuala lumpur, Nikmatnya serasa Makan di Jatim
Amirsyah menambahkan, Sistem Jaminan Halal di Indonesia pertama kali dipelopori MUI. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal mengatur kewenangan lembaga yang menerbitkan sertifikasi halal.
Dijelaskan, kehadiran Badan Penyelengara Jaminan Produk Halal (BPJPH) memperkuat sertifikasi halal yang telah puluhan tahun ditangani oleh MUI (Majelis Ulama Indonesia).
Kini Badan Jaminan Produk Halal naik kelas di bawah presiden yang dipimpin Haikal Hasan dan Dahnil Anzar Simanjuntak.
”Sertifikasi halal ditransformasi dan ditingkatkan dari bersifat voluntary menjadi obligatory, artinya sesuatu diwajibkan atas dasar undang-undang untuk kemaslahatan seluruh bangsa,” tuturnya. (#)
Peyunting Sugeng Purwanto