Telaah

Istigfar Solusi Segala Masalah

193
×

Istigfar Solusi Segala Masalah

Sebarkan artikel ini
Istigfar menjadi nasihat Imam Hasan Al-Basri untuk menyelesaikan berbagai masalah. Nasihat ini populer disampaikan dalam majelis pengajian.
Tanah merekah karena kemarau.

Empat orang datang menyampaikan masalah yang berbeda kepada Imam Hasan Al-Basri. Jawaban sang imam hanya satu untuk menyelesaikan semuanya.

Tagar.co – Istigfar adalah nasihat dari Imam Hasan Al-Basri untuk menyelesaikan masalah. Kisah ini populer disampaikan di majelis pengajian.

Imam Hasan Al-Basri adalah generasi tabiin. Kelahiran Madinah tahun 642 M dan wafat di Basra, Irak, tahun 728 M di usia 86 tahun.

Hidup di zaman Khalifah Muawiyah hingga Umar bin Abdul Aziz, Menguasai hadis dan Al-Quran dari Abdullah bin Abbas, Abdullah bin Umar, Anas bin Malik, Ubay bin Kaab, dan sahabat lainnya.

Ayahnya bernama Yasar dan ibunya Khairah. Keduanya adalah budak. Yasar budak Zaid bin Tsabit. Dia tawanan yang dibawa oleh Khalid bin Walid setelah menaklukkan Maisan, daerah Basra.

Ibunya adalah budak Ummu Salamah, istri Nabi Muhammad Saw. Keduanya dimerdekakan di zaman Khalifah Umar bin Khattab.

Setelah keduanya menikah mempunyai anak Hasan hidup di Madinah. Kemudian pindah ke Basra ke tanah kelahiran ayahnya.

Baca Juga:  Haul dan Milad, Antara Budaya dan Syariat

Imam Hasan Al-Basri tumbuh besar di kota Basra. Dia mengajar di madrasah dan dikenal sebagai ulama yang zuhud dan ahli fikih.

Ada kisah yang diceritakan dalam kitab Tafsir Al-Maraghi. Suatu hari Imam Hasan Al-Basri didatangi seseorang. Orang ini menyampaikan masalah menghadapi masa paceklik.

Imam Hasan Al-Basri menasihati supaya istigfar (minta ampunan) kepada Allah.

Kemudian ada lagi orang datang mengeluh hidupnya miskin. Imam Hasan Al Basri berkata,”Istigfar kepada Allah.”

Di lain waktu datang orang ketiga mengadukan masalah sudah lama menikah belum mendapatkan anak. Imam Hasan Al-Basri memberi saran untuk istighfar kepada Allah.

Setelah itu datang lagi orang mengeluhkan musim kemarau menyebabkan kebunnya kering tak bisa menanam. Hasan Al-Basri juga menyarankan agar istigfar.

Mendengar semua masalah diselesaikan dengan istigfar, ada muridnya yang bertanya,”Berapa orang yang datang kepadamu mengadukan masalahnya, tapi engkau hanya menyuruhnya istigfar?”

Imam Hasan Al-Bashri menjelaskan,”Aku tidak mengatakan apapun, karena sesungguhnya Allah Swt telah berfirman

فَقُلْتُ ٱسْتَغْفِرُوا۟ رَبَّكُمْ إِنَّهُۥ كَانَ غَفَّارًۭا

Baca Juga:  Ramadan dan Refleksi Diri dalam Jiwa-Jiwa Kering

يُرْسِلِ ٱلسَّمَآءَ عَلَيْكُم مِّدْرَارًۭا

وَيُمْدِدْكُم بِأَمْوَٰلٍۢ وَبَنِينَ وَيَجْعَل لَّكُمْ جَنَّـٰتٍۢ وَيَجْعَل لَّكُمْ أَنْهَـٰرًۭا

Maka Aku katakan kepada mereka: istigfar (mohon ampunan) kepada Rabbmu, sesungguhnya dia adalah Maha Pengampun niscaya Dia mengirimkan hujan lebat dari langit kepadamu dan membanyakkan harta dan anak-anak dan menjadikan bagimu kebun-kebun subur dan menjadikan bagimu sungai-sungai.” Surah Nuh (71) ayat 10-12 (#)

Penyunting Sugeng Purwanto