Feature

Film Djuanda: Menelusuri Perjuangan Kader Muhammadiyah sang Pemersatu Laut Indonesia

305
×

Film Djuanda: Menelusuri Perjuangan Kader Muhammadiyah sang Pemersatu Laut Indonesia

Sebarkan artikel ini
Suasana Auditorium K.H. Ahmad Azhar Basyir di Gedung Cendikia Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) saat pemutaran film Djuanda: Pemersatu Laut Indonesia, Sabtu (8/3/25) (Tagar.co/Istimewa)

Film Djuanda: Pemersatu Laut Indonesia mengangkat kisah perjuangan Ir. Djuanda dalam menegaskan kedaulatan Indonesia. Sebuah inspirasi bagi kader Muhammadiyah untuk memahami sejarah dan semangat perjuangan bangsa.

Tagar.co – Suasana Auditorium K.H. Ahmad Azhar Basyir di Gedung Cendikia Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) dipenuhi antusiasme lebih dari 500 warga Muhammadiyah pada Sabtu (08/03/25). Mereka datang dari berbagai daerah, termasuk Jakarta, Banten, Jawa Barat, hingga Sumatra, untuk menyaksikan pemutaran perdana film Djuanda: Pemersatu Laut Indonesia di Jakarta. Sebelumnya, film ini telah tayang di Yogyakarta.

Baca juga: Film Ipar Adalah Maut Terinspirasi Hadis Nabi?

Film biopik yang diproduksi oleh Lembaga Seni Budaya Pimpinan Pusat Muhammadiyah (LSB PP Muhammadiyah) dan Mix Production ini mengangkat perjalanan hidup Ir. Djuanda Kartawidjaja, sosok yang berjasa dalam menegaskan kedaulatan Indonesia sebagai negara kepulauan. Karya ini tidak hanya menggambarkan perjuangan Djuanda dalam aspek politik dan pemerintahan, tetapi juga menyoroti perannya sebagai kader Muhammadiyah.

Mendikdasmen Abdul Mu’ti saat memberi pengantar pemutaran film Djuanda: Pemersatu Laut Indonesia, di Suasana Auditorium K.H. Ahmad Azhar Basyir di Gedung Cendikia Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) Sabtu (8/3/25) (Tagar.co/Istimewa)

Peran Djuanda

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed., dalam kesempatan tersebut menegaskan pentingnya peran Djuanda dalam sejarah Indonesia. Baginya, tanpa perjuangan Djuanda, Indonesia mungkin tidak akan memiliki wilayah seluas sekarang. Ia menyoroti bagaimana Deklarasi Djuanda menjadi tonggak penting dalam memastikan seluruh pulau yang ada di Indonesia menjadi satu kesatuan.

Baca Juga:  Membangun Pendidikan Bermutu: Dari Lagu Anak hingga Senam Otak

Selain itu, Mu’ti juga melihat film ini sebagai media pembelajaran bagi generasi muda Muhammadiyah agar lebih memahami peran para kader dalam kehidupan kebangsaan, keislaman, dan kemuhammadiyahan. Harapannya, film ini dapat menginspirasi lahirnya kader-kader baru yang memiliki semangat perjuangan seperti Djuanda.

Momen pemutaran perdana ini juga dihadiri oleh Ismeth Wibowo, cucu pertama Ir. Djuanda. Dalam sambutannya, Ismeth berbagi kisah tentang dedikasi sang kakek yang sejak muda telah mengabdikan diri di Muhammadiyah, bahkan menolak tawaran gaji tinggi dari pemerintah kolonial Belanda demi mengajar di sekolah Muhammadiyah.

Film Djuanda: Pemersatu Laut Indonesia membawa penonton menyusuri perjalanan hidup Djuanda, mulai dari masa kecilnya di sekolah Belanda hingga perannya sebagai deklarator Deklarasi Djuanda. Tidak hanya itu, film ini juga menampilkan kiprah Djuanda dalam pemerintahan, di mana ia pernah menduduki 17 posisi menteri dalam kabinet Presiden Sukarno.

Pemutaran film ini menjadi bagian dari rangkaian acara hari ketiga Pengkajian Ramadan 1446 H yang diselenggarakan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Dengan adanya film ini, diharapkan masyarakat, khususnya kader Muhammadiyah, semakin memahami dan mengapresiasi perjuangan Djuanda dalam menjaga kedaulatan Indonesia. (#)

Baca Juga:  Hadiah Lebaran bagi Guru: Tunjangan Cair Langsung ke Rekening!

Penyunting Mohammad Nurfatoni