Cinta Rasulullah, ribuan warga Kabupaten Semarang memadati Masjid Agung Al Mabrur. Semua kompak melantunkan selawat bersama KH Anwar Zahi.
Tagar.co – Halaman Masjid Agung Al Mabrur, Sidomulyo, Ungaran Timur, Kabupaten Semarang, pada Kamis (24/4/2025) malam berubah menjadi lautan manusia. Ribuan warga dari berbagai penjuru memadati gelaran “Kabupaten Semarang Berselawat” yang menghadirkan mubalig kondang, KH Anwar Zahid.
Acara selepas Isya ini menjadi momentum sakral untuk mempererat ukhuwah islamiyah sekaligus menumbuhkan kecintaan mendalam kepada Rasulullah Muhammad SAW. Bupati Semarang, H. Ngesti Nugraha, bersama Wakil Bupati Hj. Nur Arifah, jajaran Forkopimda, dan para pimpinan OPD turut hadir. Mereka menunjukkan dukungan penuh pemerintah daerah terhadap syiar Islam.
Sebelum acara utama, KH Anwar Zahid diterima dengan hangat di Rumah Dinas Bupati, memperlihatkan kedekatan antara ulama dan umara. KH Anwar Zahid, menyampaikan ceramah dengan gaya yang khas, lugas, menyelingi humor namun sarat makna.
Ia menyampaikan rasa haru dan bangganya dapat kembali bersilaturahmi dengan warga Semarang dalam majelis selawat. Katanya, cinta kepada Rasulullah adalah fondasi utama bagi setiap muslim.
Lantunan selawat pun menggema syahdu di bawah langit malam Ungaran, dipimpin oleh para habaib dan majelis dzikir. Ribuan jamaah, tua muda, larut dalam pujian-pujian kepada Nabi Muhammad SAW
Dalam tausiyahnya, KH Anwar Zahid menjelaskan, selawat bukan sekadar ucapan di bibir, melainkan manifestasi cinta yang memiliki kekuatan spiritual mendalam.
Kemudian ia mengutip hadist Rasulullah SAW:
مَنْ صَلَّى عَلَيَّ وَاحِدَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
Artinya, “Barang siapa yang berselawat kepadaku sekali, maka Allah akan berselawat kepadanya sepuluh kali.” (HR. Muslim, no. 408)
Lebih lanjut, KH Anwar Zahid mengajak umat Islam untuk menjadikan Rasulullah sebagai suri teladan utama dalam seluruh aspek kehidupan. Baik personal, keluarga, maupun sosial.
Perkuat Ketahanan Sosial
Bupati H. Ngesti Nugraha dalam sambutannya mengapresiasi antusiasme masyarakat dan kerja keras panitia. Ia meyakini, majelis selawat seperti ini tidak hanya meningkatkan spiritualitas, tetapi juga memperkuat ketahanan sosial dan nilai-nilai kebersamaan.
“Melalui selawat, kita menyatukan hati dan niat untuk membangun Kabupaten Semarang yang religius, damai, dan penuh kasih sayang,” tuturnya.
Senada dengannya, Wakil Bupati Hj. Nur Arifah menambahkan, kegiatan keagamaan ini menjadi pengingat penting di tengah arus globalisasi, agar masyarakat tetap berpegang pada nilai-nilai ilahiyah.
Acara yang berlangsung hingga tengah malam ini meninggalkan kesan mendalam bagi para jamaah. Siti Maryam, seorang jemaah dari Tengaran, menyebut acara ini sebagai oase di tengah kehidupan duniawi yang padat. Ia berharap, kegiatan serupa dapat menjadi agenda rutin Pemkab Semarang.
Selawat, Jembatan Cinta
Semarang Berselawat lebih dari sekadar acara keagamaan. Inilah ikhtiar kolektif untuk menghidupkan kembali hati yang mungkin terlalaikan, menyatukan langkah umat, dan memupuk cinta kepada Nabi Muhammad SAW, sang pembawa rahmat bagi seluruh alam.
Sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Qur’an:
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
“Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, berselawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (QS. Al-Ahzab: 56)
Semarang telah membuktikan, cinta kepada Rasulullah bukan sekadar retorika, melainkan aksi nyata yang menggetarkan langit dan meresap dalam jiwa setiap warganya. (#)
Jurnalis Dwi Taufan Hidayat Penyunting Sayyidah Nuriyah
