Utama

Mendikdasmen: Program Prioritas Pendidikan Tetap Berjalan di Tengah Efisiensi Anggaran

267
×

Mendikdasmen: Program Prioritas Pendidikan Tetap Berjalan di Tengah Efisiensi Anggaran

Sebarkan artikel ini
Mendikdasmen Abdul Mu’ti (tengah) dalam Rapat Kerja bersama Kemenristek dan Kementerian Kebudayaan dengan Komisi X DPR RI, Rabu (12/2/25)/ Tampak Menristekdikti Satryo Soemantri Brodjonegoro dan Menteri Kebudayaan Fadli Yon (kanan)

Kemendikdasmen pastikan program prioritas pendidikan tetap berjalan meski ada efisiensi anggaran. PIP, tunjangan guru, dan PPG tetap berlanjut untuk mendukung pemerataan akses pendidikan berkualitas di Indonesia.

Tagar.co – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menegaskan komitmennya untuk tetap menjalankan program prioritas pendidikan meskipun terjadi penyesuaian anggaran.

Dalam Rapat Kerja bersama Komisi X DPR RI, Rabu (12/2/25), Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti memastikan bahwa bantuan sosial Program Indonesia Pintar (PIP), tunjangan guru non-ASN, gaji pegawai, serta program Pendidikan Profesi Guru (PPG) tetap terlaksana pada tahun anggaran 2025.

Langkah efisiensi yang dilakukan sejalan dengan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 mengenai penghematan anggaran negara. Namun, Mendikdasmen menegaskan bahwa pemangkasan anggaran dari Rp33,5 triliun menjadi Rp26,27 triliun tidak akan mengganggu keberlangsungan layanan pendidikan dan kesejahteraan tenaga pendidik.

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) berkomitmen menjaga kualitas pendidikan nasional dengan mengutamakan program-program prioritas pendidikan yang berdampak langsung kepada masyarakat. Penyediaan bantuan sosial melalui Program Indonesia pintar (PIP) untuk jenjang SD/SMP/SMA/SMK dan penyediaan berbagai tunjangan guru non-ASN baik untuk guru negeri dan swasta tetap dipenuhi dalam anggaran Kemendikdasmen Tahun Anggaran (TA) 2025.

Baca Juga:  Kemendikdasmen Perkuat Bahasa Ibu sebagai Identitas Bangsa

Kemendikdasmen melakukan penyesuaian anggaran dari Rp33,5 triliun menjadi Rp26,27 triliun, sejalan dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang efisiensi belanja dalam pelaksanaan APBN dan APBD. Mendikdasmen menambahkan anggaran hasil efisiensi masih dimungkinkan untuk dilakukan pembahasan lebih lanjut untuk penggunaannya.

“Langkah ini tetap memperhatikan keberlanjutan program pendidikan dan kesejahteraan tenaga pendidik,” ujar Abdul Mu’ti, dikutip dari siaran pers Kemendikdasmen yang diterima Tagar.co, Kamis (13/2/25) malam.

Mendikdasmen juga menjelaskan efisiensi operasional dilakukan tanpa mengganggu layanan pada unit utama dan Unit Pelaksana Teknis (UPT) di daerah. Selain itu, anggaran juga dialokasikan untuk program prioritas seperti peningkatan pendidikan vokasi untuk menghasilkan lulusan siap kerja, perlindungan dan pengembangan bahasa daerah agar tetap lestari, akreditasi sekolah guna menjamin mutu pendidikan, serta pelaksanaan Tes Kemampuan Akademik (TKA) yang akan diselenggarakan pada November 2025.

Pemerintah juga tetap berfokus pada pembangunan dan revitalisasi sekolah di mana pengalihan anggaran masih menunggu penyelesaian Inpres.

Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian mengapresiasi upaya Kemendikdasmen dalam memperjuangkan anggaran pendidikan guna menjaga keberlangsungan program prioritas. “Tadi dijelaskan bahwa belanja ASN diselamatkan, Bansos termasuk PIP bisa diselamatkan dari pemotongan, kontrak dan belanja barang yang sudah berjalan dipastikan bisa berlanjut. Program Prioritas Presiden sudah dialokasikan,” ucapnya lega.

Baca Juga:  Kemendikdasmen dan UNFPA Berkolaborasi untuk Pendidikan Kesehatan Reproduksi yang Lebih Baik

Melalui pemetaan risiko dan mitigasi yang disiapkan, Kemendikdasmen optimistis kualitas pendidikan akan tetap terjaga. “Kami berkomitmen untuk terus menjaga mutu pendidikan nasional dan memastikan bahwa setiap anak Indonesia mendapatkan haknya untuk belajar dengan baik,” ujar Mendikdasmen.

Mendikdasmen Abdul Mu’ti (tengah) dalam Rapat Kerja bersama Komisi X DPR RI, Rabu (12/2/25)

Mitigasi Efisiensi Anggaran

Kemendikdasmen akan meningkatkan transparansi dalam penggunaan anggaran di lingkup Kementerian. “Efisiensi anggaran dilakukan untuk mengoptimalkan penggunaan dana yang tersedia tanpa mengurangi kualitas layanan pendidikan. Langkah ini bertujuan memastikan bahwa alokasi dana difokuskan pada program-program prioritas yang memberikan dampak langsung terhadap peningkatan mutu pendidikan,” ucap Sekretaris Jenderal (Sesjen) Kemendikdasmen, Suharti melanjutkan paparan Mendikdasmen.

Dicontohkan Suharti bahwa Kemendikdasmen juga mengubah skema kegiatan yang sebelumnya dilaksanakan secara luring, kini sebagian dilaksanakan secara daring. “Lomba-lomba sebagian akan dilaksanakan secara daring seperti di masa Covid. Begitu juga kegiatan pelatihan sebagian akan dilaksanakan secara daring,” katanya.

Suharti juga menekankan upaya serius jajaran Kemendikdasmen dalam merespons arahan efisiensi oleh Presiden. “Pak Menteri meminta budaya hidup sederhana diterapkan di Kementerian termasuk agar semua penerbangan menggunakan kelas ekonomi, tidak terkecuali untuk menteri, wakil menteri, dan pejabat eselon I,” jelasnya.

Baca Juga:  Komitmen Kemendikdasmen: Guru Bahasa Inggris Lebih Mahir, Siswa Lebih Kompetitif

Anggota Komisi X DPR RI, Sofyan Tan menyatakan dukungan penuh terhadap usulan Kemendikdasmen. “Kami mendukung sepenuhnya, semoga usulan-usulan yang disampaikan dapat terwujud dan ada tambahan anggaran untuk memenuhi kekurangan tersebut,” tuturnya.

Senada, dukungan untuk memperjuangkan anggaran pendidikan turut disampaikan Anggota Komisi X DPR RI, Muhammad Nur. Hal ini sesuai dengan amanat konstitusi, Pemerintah diwajibkan untuk menjamin terselenggaranya sistem pendidikan yang adil dan merata bagi seluruh bangsa Indonesia. Ia mengapresiasi upaya kementerian memperjuangkan anggarannya demi keberlanjutan program yang menyasar bagi terwujudnya generasi unggul 2045.

“Saya apresiasi betul upaya kementerian ini memperjuangkan anggaran terutama untuk para guru yang harus didahulukan karena ini adalah perkara wajib,” jelasnya optimistis penambahan anggaran pendidikan akan disetujui Presiden. (#)

Penyunting Mohammad Nurfatoni