
Kekhilafan atau kesalahan tidak hanya dilakukan manusia biasa. Nabi pun ada yang melakukan kesalahan.
Oleh Ustaz Ahmad Hariyadi, M.Si, Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam An-Najah Indonesia Mandiri (STAINIM).
Tagar.co – Berikut ini beberapa kisah Nabi yang melakukan kesalahan dan sikap yang ditunjukkannya setelah itu.
Nabi Adam
Secara ringkas dapat diceritakan bahwa Nabi Adam mendapat larangan untuk memakan buah khuldi, namun setan membisikkan pikiran-pikiran jahat kepadanya. Sehingga keduanya (Adam dan Hawa) memakannya. (lihat surat Thaha/20:120-121)
“… Dan durhakalah Adam kepada Tuhan dan sesatlah ia. Kemudian Tuhan memilihnya, maka Dia menerima taubatnya dan memberinya petunjuk.” (Thaha/20:121-122)
Nabi Yunus
“Dan ingatlah ketika Dzun Nun (Yunus) pergi dalam keadaan marah, ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya, maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap ‘Bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha suci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang dzalim’. Maka Kami telah memperkenankan doanya dan menyelamatkannya daripada kedukaan. Dan demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman.” (Al-Anbiya/21:87-88)
Nabi Daud
Ketika mereka masuk menemui Daud lalu ia terkejut karena kedatangan mereka. Mereka berkata, ‘jangan takut: kami adalah dua orang yang berperkara yang salah satu dari kami berbuat zalim kepada yang lain; maka berilah keputusan antara kami dengan adil dan janganlah kamu menyimpang dari kebenaran dan tunjukkanlah kami ke jalan yang lurus. Sesungguhnya saudaraku mempunyai sembilan puluh sembilan ekor kambing betina dan aku mempunyai seekor saja. Maka dia berkata serahkanlah kambingmu kepadaku dan dia mengalahkan aku dalam perdebatan. Daud berkata, ‘Sesungguhnya dia telah berbuat zalim kepadamu dengan meminta kambingmu itu untuk ditambahkan kepada kambingnva. Dan sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang berserikat itu sebagian mereka berbuat zalim kepada sebagian yang lain, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh; dan amat sedikit mereka ini’ dan Daud mengetahui bahwa Kami mengujinya; maka ia meminta ampun kepada Tuhannya menyungkur sujud dan bertobat. (Shad/38:22-25)
Berdasar ayat di atas Yusuf Qardhawi menyatakan bahwa kesalahan yang dilakukan Daud adalah memutuskan perkara secara tergesa-sesa dengan hanya mendengar kesaksian dari satu pihak dan mengabaikan pihak yang lain.
Daud tidak mendengar pengaduan pihak lain yang bersengketa dan tidak memberinya kesempatan untuk membela diri.
Nabi Musa
Sebelum menjadi seorang Rasul, Musa pernah melakukan kesalahan karena membunuh orang. Suatu saat ada dua orang yang berkelahi, satu dari golongan Bani Israil (golongan Musa) dan yang lain dari kaum Fir’aun.
Ketika orang yang berasal dari golongannya meminta tolong kepada Musa, maka Musa meninju musuhnya sehingga meninggal.
Musa menyadari bahwa perbuatannya itu adalah perbuatan setan dan setan adalah musuhnya.
Musa berdoa ‘Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah menganiaya diriku sendiri karena itu ampunilah aku. Ya Tuhanku, demi nikmat yang telah Engkau karuniakan kepadaku, aku sekali-kali tidak akan menjadi penolong bagi orang-orang yang berdosa’. Maka Allah mengampuninya, sesungguhnya Allah Dialah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (Al-Qashash/28:16-16)
Setelah menjadi seorang rasul Musa pernah meminta kepada Tuhan, ‘Ya Tuhan, tampakkanlah (diri-Mu) kepadaku agar aku dapat melihat Engkau’. Allah berfirman, ‘Kamu sekali-kali tidak sanggup melihatKu, tapi lihatlah ke bukit itu jika ia tetap di tempatnya (sebagaimana sediakala) niscaya kamu dapat melihat-Ku’. Maka tatkala Tuhannya menampakkan diri kepada gunung itu, dijadikannya gunung itu hancur luluh dan Musa pun jatuh pingsan. Setelah sadar kembali Musa berkata, Maha suci Engkau, aku bertobat kepada Engkau dan aku orang yang pertama-tama beriman’ (Al-Araf/7:143)
Hanya ada satu pilihan pada orang Mukmin yang telah melakukan kesalahan yaitu bertobat. kemudian berusaha tidak mengulangi kesalahannya. (#)
Penyunting Mohammad Nurfatoni