
Gerakan Perempuan Mengaji PCA Wringinanom mengungkap sukses Ramadan dengan 5S. Jemaah antusias mengikuti meski jalan utama Wringinanom masih banjir.
Tagar.co – Ahad pagi (16/3/2025), jalan utama Wringinanom masih dalam situasi banjir. Meski demikian, ini tidak menyurutkan semangat Ibu-ibu Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Wringinanom, Gresik, Jawa Timur, untuk hadir di Gerakan Perempuan Mengaji (GPM).
Mengusung tema “Prestasi Ramadan Sukses dengan 5S”, pukul 06.00 WIB, kajian berlangsung. Jemaah awali dengan membaca Quran Surat Al-Kahfi ayat 23-21.
Mereka menghadirkan Siti Fatimah, S.Ag di Masjid Nurul Huda PRA Tlanak. Ia menjelaskan puasa yang sebenarnya menjadikan orang yang bertakwa, merupakan ibadah langsung kepada Allah.
Ketua PCA Cerme ini menyampaikan, manusia sebagi khalifah. Sehingga mempunya kewajiban yang tertuang di QS Al-Baqarah ayat 30. Dia katakan, orang sukses dalam Ramadan ialah sukses menjalani 5 S.
S pertama, salat. Ibadah pertama yang dihisab Allah. Jika salatnya baik maka amal lainnya akan mengikuti baik.
“Mintalah, berdoalah, menangislah kepada Allah. Jangan kepada dukun, orang pintar atau manusia. Allah akan menjawab doa kita,” tegasnya.
Setiap bacaan dalam salat mengandung doa. “Maka itu salatlah dengan tumakninah, jangan tergesa-gesa,” lanjutnya.

Sedekah
S kedua adalah Sedekah. “Bulan Ramadan ini, tingkatan sedekah kita. Tidak harus dengan materi, tetapi bisa dengan ucapan yang baik dan bisa dimengerti serta paham,” tuturnya.
Selanjutnya, ucapan yang lemah lembut, tidak hoaks, dan nyaman terdengar.
Ia menekankan, sedekah bisa memantik rezeki. Dalam hadits, ada sepasang suami istri di jaman nabi Musa.
Pasangan suami istri tersebut minta doakan Nabi Musa kaya. Allah kabulkan doa Nabi Musa.
Pasangan tersebut mendapat kekayaan hanya satu tahun. Kekayaan tersebut mereka jadikan rumah. Tiap hari ia sedekah kepada fakir miskin. Lama kelamaan rezekinya bertambah banyak.
Nabi Musa mengadu kepada Allah, “Mengapa rezeki pasangan tersebut bertambah banyak dalam bertahun-tahun? padahal saya berdoa hanya meminta satu tahun.”
Allah menjawab, “Saya hanya memberi satu pintu rezeki.” Tapi ia buka tujuh pintu.
“Sedekah subuh harus kita rutinkan. Karena waktu itu malaikat mendoakan kita dengan rizki yang berkah,” imbuhnya.
Senyum
S selanjutnya, senyum. Karena senyum kepada saudaranya juga termasuk sedekah.
S yang keempat, suka mengaji. “Bulan Ramadan ini sudah katam berapa Bu?” tanyanya.
Ia mengajak ibu-ibu yang hadir dari sembilan ranting Aisyiyah ini untuk perbanyak baca Al-Qur’an dan katam di bulan Ramadan.
“Membaca Al-Qur’an di dalam rumah membuat rumah tidak disenangi setan dan sebaliknya, rumah yang tidak dibacakan Quran akan dikerasani setan,” ujarnya.
S yang terakhir adalah sayang suami. “Mau berangkat ngaji, salim dan cium suami. Karena perbuatan tersebut akan melunturkan dosa-dosa kita. Sampun dilakukan, Bu?” tanyanya sambil tersenyum.
Terakhir, ia memimpin berdoa supaya Allah jadikan keluarga mereka mawaddah dan rahma. (#).
Jurnalis Kusmiani Penyunting Sayyidah Nuriyah