Telaah

Dahsyatnya Hari Akhir: Pesan Surah Al-Zalzalah untuk Kita

218
×

Dahsyatnya Hari Akhir: Pesan Surah Al-Zalzalah untuk Kita

Sebarkan artikel ini
Foto hanya ilustrasi AI, bukan yang sebenarnya.

Surah Al-Zalzalah menggambarkan kedahsyatan Hari Kiamat dan pertanggungjawaban atas setiap amal. Bumi akan bersaksi, dan tiada satu pun perbuatan tersembunyi. Apa yang telah kita siapkan?

Oleh Dwi Taufan Hidayat, Ketua Lembaga Dakwah Komunitas Pimpinan Cabang Muhammadiyah Bergas, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.

Tagar.coSurah Al-Zalzalah adalah salah satu surah yang mengingatkan manusia akan dahsyatnya hari kiamat dan pertanggungjawaban atas setiap amal perbuatan. Surah ini menggambarkan kejadian besar yang akan terjadi ketika bumi diguncangkan dengan hebat, dan manusia akan melihat hasil dari amalnya, sekecil apa pun.

Allah ﷻ berfirman:

إِذَا زُلْزِلَتِ الْأَرْضُ زِلْزَالَهَا ۝ وَأَخْرَجَتِ الْأَرْضُ أَثْقَالَهَا ۝ وَقَالَ الْإِنْسَانُ مَا لَهَا ۝ يَوْمَئِذٍ تُحَدِّثُ أَخْبَارَهَا ۝ بِأَنَّ رَبَّكَ أَوْحَى لَهَا ۝

“Apabila bumi diguncangkan dengan guncangan yang dahsyat, dan bumi mengeluarkan beban-beban beratnya, dan manusia bertanya, ‘Apa yang terjadi pada bumi ini?’ Pada hari itu, bumi menceritakan beritanya, karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan (yang demikian itu) kepadanya.” (Al-Zalzalah: 1-5)

Baca juga: Penguasa Zalim Benci Rakyat Beriman, Tafsir Surat Al-Buruj

Dari ayat-ayat ini, terdapat banyak pelajaran yang dapat kita renungkan agar semakin sadar akan pentingnya memperbaiki amal dan mempersiapkan diri menghadapi hari perhitungan.

1. Pemahaman yang Mendalam Mengubah Amal Perbuatan

Muhammad bin Ka‘ab Rahimahullah pernah berkata:

“Sungguh, membaca (Surah) ‘إِذَا زُلْزِلَتِ ٱلْأَرْضُ’ sepanjang malam hingga subuh sambil merenungkan maknanya, lebih aku sukai daripada membaca Al-Qur’an seluruhnya dengan cepat.” (Rihlah Tadabur, 6/640)

Baca Juga:  Menyeberangi Siratalmustakim: Cermin Amal di Dunia, Penentu Nasib di Akhirat

Betapa sering kita membaca Surah Az-Zalzalah, tetapi betapa sedikit kita benar-benar memahami dan meresapi maknanya! Jika kita benar-benar menghayati ayat-ayatnya, niscaya kita tidak akan menyia-nyiakan waktu sedetik pun kecuali untuk berbuat kebaikan.

Renungkanlah, sudah berapa banyak waktu yang terbuang sia-sia? Sudah berapa banyak kesempatan untuk berbuat baik yang telah berlalu tanpa kita manfaatkan? Jika kita memahami bahwa sekecil apa pun kebaikan akan diperhitungkan di hari kiamat, kita pasti akan lebih bersungguh-sungguh dalam beribadah dan menjauhi maksiat.

Rasulullah ﷺ bersabda:

اتَّقُوا النَّارَ وَلَوْ بِشِقِّ تَمْرَةٍ

“Lindungilah diri kalian dari neraka walaupun dengan (bersedekah) sebutir kurma.” (H.R. Bukhari No. 1413; Muslim No. 1016)

Maka, jangan remehkan sekecil apa pun kebaikan. Sebaliknya, jangan pula menganggap ringan sekecil apa pun dosa, karena semua akan diperhitungkan oleh Allah.

2. Peristiwa Dahsyat di Hari Kiamat

Surah ini menggambarkan kejadian dahsyat yang akan terjadi saat kiamat. Kuburan-kuburan yang sunyi akan kembali terbuka, dan jasad-jasad yang telah lama hancur akan dibangkitkan kembali.

Allah ﷻ berfirman:

وَأَخْرَجَتِ الْأَرْضُ أَثْقَالَهَا

“Dan bumi mengeluarkan beban-beban beratnya.” (Al-Zalzalah: 2)

Bumi akan mengeluarkan segala isinya, termasuk manusia yang telah terkubur selama berabad-abad. Semua akan dibangkitkan untuk menghadapi perhitungan amal.

Baca Juga:  Iktikaf bersama Keluarga: Sunah, Keutamaan, dan Panduan Pelaksanaannya

Allah ﷻ juga berfirman:

وَنُفِخَ فِي الصُّورِ فَإِذَا هُمْ مِنَ الْأَجْدَاثِ إِلَىٰ رَبِّهِمْ يَنْسِلُونَ

“Dan ditiuplah sangkakala, maka tiba-tiba mereka keluar dengan cepat dari kuburnya menuju Tuhan mereka.” (Yasin: 51)

Di saat itu, tidak ada tempat bersembunyi dan tidak ada yang bisa lari dari ketetapan Allah.

3. Bumi Menjadi Saksi atas Perbuatan Manusia

Allah ﷻ berfirman:

يَوْمَئِذٍ تُحَدِّثُ أَخْبَارَهَا ۝ بِأَنَّ رَبَّكَ أَوْحَى لَهَا

“Pada hari itu, bumi menyampaikan beritanya, karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan (yang demikian itu) kepadanya.” (Al-Zalzalah: 4-5)

Bumi yang selama ini diam, kelak akan bersaksi atas semua perbuatan manusia. Setiap langkah kaki, setiap tempat yang disinggahi, dan setiap amal yang dilakukan di atasnya akan diungkap oleh bumi di hadapan Allah.

Dari Abu Hurairah Radiyallahuanhu, Rasulullah ﷺ bersabda:

تَشْهَدُ عَلَى كُلِّ عَبْدٍ وَأَمَةٍ بِمَا عَمِلَ عَلَى ظَهْرِهَا، تَقُولُ عَمِلَ يَوْمَ كَذَا وَكَذَا كَذَا وَكَذَا

“Bumi akan bersaksi atas setiap hamba, baik laki-laki maupun perempuan, tentang apa yang mereka lakukan di atasnya. Ia akan berkata: ‘Pada hari ini dan itu, ia telah melakukan ini dan itu.'” (H.R. Tirmidzi, no. 2429)

Maka, jika kamera pengawas (CCTV) saja bisa membuat orang takut berbuat kejahatan karena rekamannya dapat menjadi bukti, bukankah seharusnya kita lebih takut kepada persaksian bumi di hadapan Allah kelak?

Baca Juga:  Haul dan Milad, Antara Budaya dan Syariat

4. Tidak Ada Tempat untuk Bersembunyi

Bumi tidak akan menyembunyikan satu pun informasi dari Rabb-nya. Semua amal akan dicatat tanpa ada yang tersembunyi sedikit pun.

Allah ﷻ berfirman:

فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ ۝ وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ

“Maka barang siapa mengerjakan kebaikan sebesar zarrah, niscaya dia akan melihat (balasannya). Dan barang siapa mengerjakan kejahatan sebesar zarrah, niscaya dia akan melihat (balasannya).” (Al-Zalzalah: 7-8)

Seseorang mungkin bisa bersembunyi dari manusia, tetapi ia tidak akan pernah bisa bersembunyi dari Allah.

Jadikan Takwa sebagai Pengawas Utama

Dunia ini hanyalah perjalanan menuju akhirat. Jika kita benar-benar memahami hakikat kehidupan, kita akan lebih takut kepada Allah daripada takut kepada manusia.

Imam Hasan Al-Bashri rahimahullah berkata:

“Wahai anak Adam, sesungguhnya engkau hanyalah kumpulan hari. Setiap kali satu hari berlalu, maka hilanglah sebagian darimu.”

Oleh karena itu, jangan sia-siakan waktu dan kesempatan untuk beramal saleh. Jadikan rasa takut kepada Allah sebagai pengawas utama dalam setiap langkah kehidupan kita.

Semoga Allah menjadikan kita orang-orang yang selalu mengingat hari akhir dan mempersiapkan bekal terbaik untuk menghadapinya. Amin Yarabalalamin. (#)

Penyunting Mohammad Nurfatoni