Feature

Mahasiswa KKN UM Surabaya Gelar Penyuluhan Dampak Pernikahan Dini

97
×

Mahasiswa KKN UM Surabaya Gelar Penyuluhan Dampak Pernikahan Dini

Sebarkan artikel ini
Salsabela Nur Suci Parwati, mahasiswi S1 Psikologi UM Surabaya menyampaikan pentingnya menunda pernikahan dini. (Tagar.co/Muhammad Fatih Nurrohman)

Pentingnya menunda pernikahan dini demi masa depan gemilang menjadi fokus mahasiswa KKN UM Surabaya. Mereka menggelar penyuluhan untuk siswa-siswi SMPN 2 Mojowarno.

Tagar.co — Aula SMPN 2 Mojowarno di Desa Japanan, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang, penuh dengan ratusan siswa, Senin, 4 Agustus 2025. Mereka merupakan peserta penyuluhan “Pentingnya Menunda Pernikahan Dini Demi Masa Depan Gemilang”.

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) menyampaikannya di depan 210 siswa kelas IX dari enam kelas. Mereka mengikuti kegiatan ini dengan antusias.

Penyuluhan ini bertujuan membuka wawasan siswa tentang dampak buruk pernikahan dini, terutama pada usia sekolah. Salsabela Nur Suci Parwati, mahasiswi S1 Psikologi UM Surabaya yang juga peserta KKN, menjadi narasumber utama.

Dalam paparannya, Bella memaparkan secara gamblang berbagai dampak negatif pernikahan dini. Baik dari sisi psikologis, pendidikan, maupun sosial.

Baca Juga: Rayakan HUT RI, Mahasiswa KKN UM Surabaya Kuatkan Kekeluargaan dan Sportivitas

Mahasiswa KKN bersama peserta sosialisasi. (Tagar.co/Muhammad Fatih Nurrohman)

Pendidikan Kunci Masa Depan

Bella menegaskan, menikah di usia remaja dapat merampas hak anak untuk melanjutkan pendidikan. Dampak lain yang tak kalah serius adalah risiko tekanan mental yang meningkat, serta terhambatnya potensi remaja dalam mengembangkan diri secara optimal.

Baca Juga:  Mahasiswa UMM Ubah Maggot Jadi Cuan Warga

“Remaja perlu menyadari, masa depan dapat diraih melalui pendidikan dan perencanaan yang matang. Bukan melalui keputusan terburu-buru seperti menikah di usia sekolah,” tegasnya di hadapan para siswa.

Suasana penyuluhan berlangsung interaktif. Para siswa aktif melontarkan pertanyaan dan pendapat. Hal inu menunjukkan isu ini sangat relevan dengan kehidupan mereka. Diskusi yang hidup menandakan para siswa mulai menyadari pentingnya pendidikan dan perencanaan masa depan.

Tak berhenti di penyuluhan, mahasiswa KKN dan pihak sekolah berencana mengadakan Focus Group Discussion (FGD). Kegiatan ini bertujuan memperdalam pemahaman siswa dan membuka ruang dialog terkait risiko pernikahan dini. Melalui FGD, Bella berharap, siswa bisa saling berbagi dan menguatkan satu sama lain dalam mengambil keputusan yang bijak.

Pihak sekolah mengapresiasi inisiatif para mahasiswa KKN. Mereka berharap kegiatan ini dapat menjadi pemicu kesadaran kolektif bagi siswa untuk memikirkan masa depan mereka secara lebih matang. Dengan bekal pengetahuan ini, para siswa pun harapannya bisa mengambil keputusan yang bijak dan berani meraih masa depan gemilang melalui pendidikan. (#)

Baca Juga:  Gema Harmoni Bambu Mias Bungah Curi Perhatian di Panggung Konpida IPM Gresik

Jurnalis Neni Afif Sujatyana Penyunting Sayyidah Nuriyah