Feature

Pengalaman Mengajar di Sekolah Lain, Guru MIM Dupan Merasakan Ini

98
×

Pengalaman Mengajar di Sekolah Lain, Guru MIM Dupan Merasakan Ini

Sebarkan artikel ini
Pengalaman mengajar
Guru MIM Dupan, Tiris Ahmadha, menghadirkan pembelajaran IPAS dengan media inovatif bernama Chitato IPAS Chips di SD Musix. (Tagar.co/Tiris Ahmadha)

Program Teacher Exchange SD/MI Muhammadiyah menjadikan guru punya selingan mengajar di sekolah lain. Ini menjadi pengalaman untuk evaluasi dan meningkatkan kualitas.

Tagar.co – Pengalaman mengajar di sekolah lain dilakukan dua guru MI Muhammadiyah 28 Bangkingan Surabaya Ratna Fitriati, S.Pd.I. (Wali Kelas 2) dan Tiris Ahmadha, S.Pd. (Wali Kelas 4).

Keduanya mengajar di SD Muhammadiyah 6 Gadung Surabaya yang populer disebut SD Musix, Rabu (24/9/2025).

Mereka mengikuti program Teacher Exchange SD/MI Muhammadiyah se-Kota Surabaya. Program ini diselenggarakan oleh Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) SD/MI Muhammadiyah Kota Surabaya.

Kehadiran mereka disambut hangat oleh kepala sekolah, guru, serta para siswa SD Musix. Suasana pembelajaran menjadi berbeda karena kehadiran mereka.

Tiris Ahmadha mengajar di kelas 2. Dia menghadirkan pembelajaran IPAS dengan media inovatif bernama Chitato IPAS Chips. Sebuah permainan edukatif berisi soal-soal pemantik yang dikemas seperti keripik dalam kemasan menarik.

Materi yang dibahas Peran dan Tanggung Jawab di Lingkungan Rumah, Sekolah, dan Masyarakat.

Ustazah Tiris menjelaskan, melalui media ini, siswa diajak untuk mengambil chips dari kantong berisi pertanyaan.

Baca Juga:  Bertabur Bintang, MIM 28 Rayakan Prestasi Siswa

Pertanyaan itu seperti siapa yang berperan membimbing kegiatan belajar disekolah ? Apa yang dimaksud dengan peran? Setelah mendapat pertanyaan anak-anak menjawab soal tersebut dengan semangat.

Suasana kelas menjadi sangat hidup karena anak-anak bergembira. Mereka berlomba menjawab pertanyaan yang diambil dari kantong keripik. Dengan menjawab anak-anak juga belajar tanggung jawab melalui permainan ini.

“Alhamdulillah, anak-anak sangat antusias. Media sederhana ini bisa membuat mereka lebih aktif berpikir, berdiskusi, dan memahami bahwa setiap orang punya peran penting baik di rumah, sekolah, maupun masyarakat,” ujar Ustazah Tiris, guru MI Muhammadiyah Dupan, sebutan keren MI Muhammadiyah 28.

Ratna Fitriati yang praktik mengajar di kelas 4 juga merasakan pertukaran pengalaman mengajar di sekolah lain ini.

Dia mengatakan, guru-guru Muhammadiyah diharapkan dapat meningkatkan kreativitas, memperluas wawasan pedagogis, sekaligus mempererat ukhuwah antar sekolah Muhammadiyah di Surabaya.

“Alhamdulillah, kegiatan ini menjadi kesempatan berharga untuk belajar bersama dan saling berbagi inspirasi dalam mengajar. Semoga pengalaman ini bisa saya terapkan kembali di kelas,” kata Ustazah Ratna.

Baca Juga:  Jagoan Cilik MIM Dupan Lolos Semifinal KSNR 7 Se-Indonesia

Dia menyampaikan, program Teacher Exchange ini bertujuan memperkuat kolaborasi antar guru, berbagi praktik baik, serta menghadirkan suasana pembelajaran yang lebih variatif bagi para siswa.

Program ini, sambung dia, merupakan agenda rutin K3S SD/MI Muhammadiyah Kota Surabaya. Diharapkan kualitas pendidikan di sekolah-sekolah Muhammadiyah semakin meningkat, serta mampu mencetak generasi yang berkarakter, berilmu, dan berakhlak mulia. (#)

Jurnalis Tiris Ahmadha  Penyunting Sugeng Purwanto