
Ketua Panitia Sunaryo mengungkapkan rasa bahagia dan syukurnya dapat kembali bertemu dengan para guru yang telah berjasa dalam hidupnya
Tagar.co – Sebuah perhelatan akbar baru saja digelar oleh para alumni SMEA/SMK Pemuda Krian Sidoarjo (Smedaka). Ratusan alumni dari berbagai angkatan tumpah ruah dalam reuni akbar yang diselenggarakan di halaman Smedaka, Jalan Raya Kemasan, Krian, Sidoarjo, pada Ahad (22/12/2024).
Suasana haru, bangga, dan penuh keakraban menyelimuti acara yang diprakarsai oleh angkatan 1983 ini.
Sunaryo, Ketua Panitia Reuni Akbar yang juga merupakan alumni Smedaka jurusan Tata Niaga angkatan 1983, tak dapat menyembunyikan rasa bangganya.
“Alhamdulillah, acara ini berjalan dengan lancar. Lebih dari 800 alumni dari berbagai angkatan hadir, melebihi ekspektasi kami,” ungkapnya dengan antusias kepada tim Tagar.co.
Baca juga: Reuni Emas Alumni Smedaka: Nostalgia dan Harapan untuk Kejayaan Sekolah
Dalam sambutannya, Sunaryo mengajak para alumni untuk sejenak menapak tilas perjalanan Smedaka.
Sekolah yang berdiri kokoh sejak tahun 1972 ini dirintis oleh Sri Suparto dan Mas’ud Dimyati. Di angkatan pertamanya, Smedaka hanya memiliki 18 siswa. Kini, sekolah ini telah berkembang pesat dan melahirkan ribuan alumni yang sukses di berbagai bidang.
“Tujuan utama dari reuni akbar ini adalah untuk menjalin silaturahmi antar alumni, mengenang masa-masa keemasan di Smedaka,” tegas Sunaryo.
“Kami juga berterima kasih kepada Ibu Kepala Sekolah, Ibu Desy, yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas untuk terselenggaranya acara ini.”
Lebih lanjut, pensiunan pegawai BPJS Ketenagakerjaan ini menceritakan keberhasilannya mengumpulkan ratusan alumni dari berbagai generasi. Kehadiran para guru dan mantan kepala sekolah lintas generasi semakin menambah semarak dan kehangatan suasana.
“Alhamdulillah, meskipun sedang musim hujan, Allah Swt mengabulkan doa kita. Hingga acara selesai, hujan tidak turun. Langit hanya mendung, sehingga suasana reuni menjadi lebih kondusif karena tidak terlalu panas,” ucapnya penuh syukur.
Sunaryo juga mengungkapkan rasa bahagia dan syukurnya dapat kembali bertemu dengan para guru yang telah berjasa dalam hidupnya. Di antara para guru yang hadir adalah Dra. Hj. Tutik Budiarti, Dra. Hj. Nursuli Ulfah, dan Dr. H. Sutiono, M.M.
“Alhamdulillah, Bapak dan Ibu guru kami masih diberi kesehatan dan umur panjang. Semoga keberkahan ilmu yang mereka berikan senantiasa mengalir kepada kami semua,” ungkapnya dengan haru.
Kisah Masa Sekolah
Pria yang akrab disapa Pak Naryo ini juga berbagi secuil kisah masa lalunya di Smedaka. Ia mengaku bahwa dirinya bukanlah murid yang berprestasi seperti teman-temannya. Namun, nasihat-nasihat dari para gurulah yang memotivasinya untuk terus belajar dan berusaha.
“Saya pernah diberi nasihat oleh guru yang sangat membekas. Nasihat itulah yang menjadi salah satu pendorong saya untuk sukses,” kenangnya.
Baca juga: Gemulai Tari Talang, Merajut Kenangan di Reuni Akbar Smedaka
“Alhamdulillah, berkat nasihat-nasihat guru, saya bisa seperti sekarang, sesuai dengan cita-cita orang tua.”
Reuni Akbar Smedaka ini bukan hanya ajang temu kangen, tetapi juga menjadi bukti nyata bahwa ikatan persaudaraan antar alumni Smedaka tetap terjalin kuat meskipun terpisah oleh waktu dan jarak.
Semangat kebersamaan dan rasa cinta terhadap almamater terpancar jelas dari wajah-wajah bahagia yang hadir dalam perhelatan ini. (#)
Jurnalis Emil Mukhtar Efendi Penyunting Mohammad Nurfatoni












