Pembakar sampah minim asap buatan mahasiswa UMG ini bisa mengatasi penumpukan sampah di desa-desa dengan biaya murah.
Tagar.co – Pembakar sampah minim asap diciptakan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG) ketika Kuliah Kerja Nyata (KKN) Purwodadi, Sidayu.
Ada 14 mahasiswa UMG yang KKN di desa ini. Mereka dari Program Studi Teknik Industri, Teknik Informatika, PGSD, dan Farmasi. KKN berlangsung mulai 5 Agustus hingga 13 September 2024.
Pembakar sampah itu dinamakan ASMA. Singkatan dari Alat Pembakaran Sampah Minim Asap. Peluncuran alat ini dilakukan di Balai Desa Puwodadi Sidayu, Rabu (4/9/2024).
Kepala Desa Purwodadi Drs Kastar menerima alat itu yang diserahkan oleh Ketua Kelompok KKN Raden Muh. Shabiq.
Shabiq mengatakan, penggunaan alat itu masih dalam masa pemantauan hingga 13 September 2024 untuk melihat hasilnya.
”Inovasi ini diharapkan dapat memberikan solusi bagi masyarakat desa dalam mengelola sampah dengan lebih efisien,” kata Shabiq.
Baca Juga Wisuda Ke-45 UMG Cetak Sejarah Baru
Dia menjelaskan, ASMA terbuat dari drum oli bekas. Harganya Rp 150 ribu. Cara membuatnya drum dipotong jadi dua bagian. Cara pembuatan bisa dilihat di video ini.
Satu potong tong untuk bagian luar. Sisi bawahnya dibuat lubang-lubang melingkar. Fungsinya untuk aliran udara (oksigen) dari samping. Tutup bawahnya dilepas lalu dibentuk seperti kincir. Fungsinya untuk aliran udara dari bawah.
Satu potong tong lagi dibuat untuk bagian dalam. Ukuran lingkarannya harus diperkecil. Bagian atas diiris sepanjang 20 cm lantas ditekuk ke dalam. Di bawah tekukan dibuat lubang lagi sepanjang lingkaran. Setelah jadi tong bagian dalam dimasukkan dan siap digunakan.
”Dengan desain yang cermat, alat ini menghasilkan asap yang jauh lebih sedikit dibandingkan dengan pembakaran konvensional,” katanya.
Menurut dia, tong pembakaran sampah ini mengurangi polusi udara. Alat ini sejalan dengan prinsip keberlanjutan, yang mempromosikan pemanfaatan kembali limbah untuk menciptakan solusi baru yang bermanfaat.
Dia menjelaskan, keunggulan ASMA adalah kemampuannya mengolah berbagai jenis sampah sisa makanan, dedaunan, kertas, kardus. Kecuali logam dan kaca.
”Alat ini membantu masyarakat mengurangi tumpukan sampah dengan proses pembakaran lebih bersih,” tuturnya.
Apresiasi Kades
Kepala Desa Purwodadi Drs. Kastar mengapresiasi dengan inovasi tong pembakar sampah ini. “Kami sangat berterima kasih kepada mahasiswa KKN Universitas Muhammadiyah Gresik yang telah membawa solusi nyata untuk masalah sampah di desa kami,” katanya.
Dia mengatakan, pembakar sampah ini mengurangi polusi udara dan memberi edukasi kepada masyarakat pentingnya menjaga lingkungan.
”Inovasi ini sangat penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah yang baik dan bertanggung jawab,” tandasnya.
Shabiq menambahkan, mahasiswa kelompok KKN UMG juga menyusun buku panduan tentang cara pembuatan ASMA. Buku panduan ini diserahkan kepada masyarakat pada Jumat, 20 September 2024.
“Dengan panduan ini, kami berharap masyarakat dapat mempelajari dan membuat alat ini secara mandiri. Ini adalah kesempatan bagi mereka untuk belajar bagaimana memanfaatkan bahan bekas dan mengurangi limbah,” kata dia.
Baca Juga Faqih Usman Building, Mercusuar Baru UMG
Melalui edukasi ini, diharapkan warga desa dapat memiliki keterampilan yang bermanfaat dalam mengelola sampah sendiri dan menjaga kebersihan lingkungan.
Dia berharap pengelolaan sampah Desa Purwodadi menjadi contoh bagi desa lain sehingga semua desa menjadi bersih.
”Program ASMA salah satu kontribusi KKN Universitas Muhammadiyah Gresik mendukung keberlanjutan lingkungan di desa-desa sekitar. (#)
Jurnalis Muhammad Shabiq Penyunting Sugeng Purwanto