Nisa, apa artinya? Adakah sebutan lain bagi wanita selain nisa? Dalam konteks apa Al-Qur’an menyebut wanita dengan nisa?
Oleh Ustaz Ahmad Hariyadi, M.Si, Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam An-Najah Indonesia Mandiri (STAINIM).
Tagar.co – Kata nisa diterjemah oleh bahasa Indonesia menjadi wanita atau perempuan. Terjemahan yang sama juga diberikan pada tiga kata berikut: nisa, unsa, dan mar’ah. Dengan melihat penggunaan masing-masing kata dalam Al-Quran, akan tampak perbedaan penekanan makna setiap kata.
Kata nisa digunakan Al-Qur’an sebanyak 57 kali. Beberapa di antaranya: Al-Baqarah/2:231, An-Nisa’/4:176, Al Hujurat/49:11, dan lain-Iain. Kata nisa juga diabadikan Al-Qur’an sebagai nama surat, yaitu surat keempat, Surat An-Nisa.
Penggunaan Kata Nisa dalam Al-Quran
1. Taharah (Bersuci)
“… Jika kamu telah menyentuh nisa dan tidak ada air, maka bertayamumlah dengan tanah yang bersih (Al-Maidah/5:6; baca juga An-Nisa’/4:43). Jika nisa’ sedang haid, jangan didekati hingga mereka suci (Al-Baqarah/2:222, baca juga Ath-Talaq/65:4).
2. Busana
“Dan nisa tua yang sudah tidak haid lagi, yang tiada ingin kawin lagi, boleh menanggalkan pakaian dengan tidak bermaksud menampakkan perhiasan…” (An-Nur/24:60) “… dan hendaklah wanita yang beriman menutupkan kain kudung ke dadanya dan jangan menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau …” (An-Nur/24:31).
Baca juga: Ihsan, Kisah Teladan sang Penggembala Kambing
3. Perkawinan
“Janganlah kamu kawini nisa yang telah dikawini oleh bapakmu, kecuali pada masa yang telah lampau…” (An-Nisa’/4:22) “dan diharamkan juga kamu mengawini nisa yang telah bersuami …” (An-Nisa’/4:24). “Berikanlah maskawin kepada nisa yang kamu nikahi sebagai pemberian dengan penuh kerelaan …” (An-Nisa’/4:4).
4. Perceraian
“Jika kamu menceraikan nisa (istrimu), lalu mereka mendekati masa idah-nya maka rujukilah mereka dengan cara yang makruf atau ceraikanlah mereka dengan cara yang makruf pula.” (Al-Baqarah/2:231). “Tidak ada kewajiban membayar mahar kepadamu jika kamu menceraikan nisa (istrimu) sebelum kamu bercampur dengan mereka dan belum menentukan maharnya.” (Al-Baqarah/2:236).
Baca juga: Sabar dalam Suka dan Duka
5. Kasus Firaun
“Mereka (Fir’aun dan pengikutnya) menimpakan kepadamu siksaan yang seberat-beratnya, mereka menyembelih anak-anakmu yang laki-laki dan membiarkan hidup anak-anakmu yang nisa…” (Al-Baqarah/2:49; baca juga Al-A’raf/7:127,141; Ibrahim/14:6; Al-Qoshosh/28:4; dan Al-Mu’min/40:25).
6. Istri
“Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan nisa (istrimu), mereka adalah pakaian bagimu dan kamupun pakaian bagi mereka …” (Al-Baqarah/2:187).
“Nisa (istrimu) adalah seperti tanah tempat kamu bercocok tanam, maka datangilah tanah tempat bercocok-tanammu bagaimana saja kamu kehendaki …” (Al-Baqarah/2:223).
Kedudukan dalam Keluarga
Dari beberapa penggunaan kata nisa di atas bisa dilihat bahwa nisa berarti wanita yang berkaitan dengan kedudukannya dalam keluarga. Nisa merupakan ibu dari anak-anaknya dan istri dari suaminya. Dialah yang menjadi pengelola dalam rumah tangganya.
Di era globalisasi ini, sangat sulit mendapatkan seorang wanita yang berfungsi sebagai ibu dari anak-anaknya. Kasih sayang kepada anak diidentikkan dengan oleh-oleh yang dibawa pulang dari kantor atau besarnya biaya yang dikeluarkan untuk sekolahnya. (#)
Penyunting Mohammad Nurfatoni