Muhadjir Effendy baru saja menyelesaikan amanah sebagai Menko PMK di Kabinet Indonesia Maju 2019-2024. Kini ia diangkat Presiden Prabowo Subianto sebagai penasihat khusus.
Tagar.co – Dalam suasana pagi yang segar di Istana Negara, Selasa (22/10/2024), Presiden Prabowo Subianto melantik utusan khusus, penasihat khusus, dan kepala badan yang akan membantunya dalam menjalankan roda pemerintahan 2024-2029.
Di antara nama-nama tersebut, Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.A.P., mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), tampil menonjol dengan jabatan barunya sebagai Penasihat Khusus Presiden Urusan Haji.
Baca juga: Prabowo Lantik 25 Pejabat: Dari Utusan Khusus dan Penasihat Presiden hingga Kepala Badan
Muhadjir Effendy, yang dikenal dengan rekam jejak kepemimpinan yang mengesankan, bukanlah nama baru di kancah nasional. Setelah memimpin UMM selama tiga periode dari tahun 2000 hingga 2016, dia mendapatkan kepercayaan dari Presiden Joko Widodo untuk menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
Kemudian pada periode kedua Jokowi dia menjadi Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) hingga tahun ini. Selain itu, ia juga sebagai Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan menjabat sebagai Ketua Badan Pembina Harian UMM.
Penunjukan Muhadjir ini menambah deretan alumni UMM yang berkiprah di pemerintahan. Sebelumnya, Prof. Fauzan, juga mantan rektor UMM, telah dipercaya menjadi Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi di Kabinet Merah Putih. Hal ini menunjukkan bahwa UMM tidak hanya sebagai institusi pendidikan tetapi juga sebagai pencetak pemimpin-pemimpin nasional.
Rektor UMM saat ini, Prof. Dr. Nazaruddin Malik, M.Si., mengungkapkan rasa bangganya, “UMM selalu berusaha memberikan peluang luas bagi sivitas akademika untuk mengembangkan bakat kepemimpinan. Ini adalah cara kami memberikan kontribusi kepada negara.”
Nazar menambahkan, “Pemilihan Prof Muhadjir dan Prof Fauzan membuktikan bahwa UMM berhasil menghasilkan sumber daya manusia yang unggul dan berkontribusi di tingkat nasional.”
Baca juga: Fauzan Jaga Tradisi Rektor UMM Jadi Anggota Kabinet
Muhadjir dan Fauzan bukanlah yang pertama dari UMM yang menorehkan prestasi di tingkat nasional. Sebelumnya, Prof. Abdul Malik Fadjar, juga dari UMM, pernah menjabat sebagai Menteri Agama dan kemudian Menteri Pendidikan Nasional di dua periode kabinet yang berbeda.
Dengan amanah baru ini, harapan besar tertumpu pada pundak Muhadjir untuk memberikan kontribusi nyata, terutama dalam urusan haji yang menjadi salah satu pilar penting bagi umat Muslim di Indonesia.
“Mari kita doakan agar mereka dapat menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya, memberikan solusi atas berbagai tantangan yang ada,” tutup Nazar dengan optimis.
Kampus Putih kini semakin dikenal bukan hanya karena warna catnya, tetapi karena warna-warni kepemimpinan yang dihasilkannya untuk negeri.
Baca juga: Kader-Kader Muhammadiyah di Kabinet Merah Putih
Penasihat Khusus Presiden
Selain Muhadjir Effendy, Presiden Prabowo Subianto juga menunjuk enam tokoh sebagai penasihat khusus. Mereka adaah:
- Wiranto Penasihat Khusus Presiden Bidang Politik dan Keamanan
- Prof. Ir. Purnomo Yusgiantoro, M.Sc., M.A., Ph.D. Penasihat Knhusus Presiden urusan Energi
- Prof. Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, S.E., M.U.P., Ph.D. Penasihat Khusus Presiden urusan Ekonomi
- Jenderal TNI (Purn.) Prof. Dr. H. Dudung Abdurachman, S.E., M.M. Penasihat Khusus Presiden urusan Pertahanan Nasional
- Letnan Jenderal TNI (Purn.) Prof. Dr. dr. Terawan Agus Putranto, Sp.Rad(K) Penasihat Khusus Presiden urusan Kesehatan Nasional
- Jenderal TNI (HOR) (Purn.) Luhut Binsar Pandjaitan Penasihat Khusus Presiden Bidang Digitalisasi dan Teknologi Pemerintahan (#)
Mohammad Nurfatoni, dari berbagai sumber