Talkshow inspiratif mewarnai pengukuhan PDPM Kota Probolinggo 2023-2027. Menghadirkan tiga narasumber berkompeten.
Tagar.co – Di Kota Probolinggo yang tenang Sabtu, 19 Oktober 2024, Puri Manggala Bakti— aula Pemerintah Kota Probolinggo yang berlokasi di Jalan Panglima Sudirman No.19 Kota Probolinggo, Jawa Timur, menjadi saksi bisu dari acara pengukuhan Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Kota Probolinggo periode 2023-2027.
Acara ini bukan hanya seremonial biasa, namun juga menjadi panggung bagi sebuah talkshow inspiratif dengan tema ‘Pemuda Negarawan, Harmoni Memajukan Kota Probolinggo’.
Ruangan itu dipenuhi oleh berbagai tokoh penting seperti Pimpinan Daerah Muhammadiyah, Pimpinan Daerah Aisyiyah, hingga perwakilan dari berbagai organisasi kepemudaan dan pendidikan.
Misdiyanto, M.Kom, yang memandu acara, dengan hangat memperkenalkan tiga narasumber yang masing-masing membawa pengalaman dan pengetahuan yang mendalam.
Ulasan Tiga Narasumber
Moh. Sonhadji, M.Sos, membuka sesi dengan menceritakan sejarah peran pemuda dalam tonggak sejarah Indonesia, dari lahirnya Budi Utomo hingga Sumpah Pemuda dan Proklamasi Kemerdekaan. “Pemuda adalah garda terdepan perubahan,” tegasnya, menggugah semangat para hadirin.
Kisah mengharukan datang dari Mohammad Abas, S.Sos. Dia menceritakan tentang profil dirinya bahwa sejak kecil dibesarkan di lingkungan Muhammadiyah. “Saya hampir meneteskan air mata saat menyanyikan lagu Sang Surya pada pembukaan tadi”, ujarnya.
Ia menjelaskan empat pilar untuk mencetak pemuda negarawan: Islam Berkemajuan, keilmuan, kewirausahaan sosial, dan politik kebangsaan. “Setiap pilar ini adalah langkah untuk kita keluar dari kemiskinan dan kemerosotan,” ujarnya dengan penuh semangat.
Dr. Pradana Boy Zulian, S.Ag, M.A.P., menambahkan bahwa pemuda bisa sukses melalui berbagai pintu sesuai potensinya, baik itu dakwah, bisnis, pendidikan, atau politik. “Jadilah politikus yang bijak dan jujur,” pesannya.
Sesi Tanya Jawab
Acara semakin hidup dengan sesi tanya jawab. Arif Nurhidayat, S.Pd., bertanya tentang cara berkontribusi dalam pemerintahan. “Tunjukkan kontribusi nyata, maka pemerintah akan melirik,” jawab Mohammad Abas.
Sementara Fahmi Shiddiqi bertanya tentang pengembangan UMKM, yang dijawab abas dengan saran praktis tentang perizinan dan pemasaran digital.
“Pertama harus mengurus izin operasional pendirian UMKM. Jika bukan produk sendiri namun masih bermitra bisa mengajukan pendirian cabang pruduk tersebut. Agar dikenal masyarakat bisa mendaftar aplikasi ekatalog sebagai pemasaran, insyaallah lembaga-lembaga akan mengetahui dan memesan sebagai kebutuhan di lembaganya melalui aplikasi tersebut,” jelasnya
Talkshow ini bukan hanya sekadar berbagi informasi, tetapi juga menjadi momen penuh inspirasi dan semangat bagi semua yang hadir, diakhiri dengan sesi foto bersama yang penuh senyum dan harapan baru untuk Probolinggo yang lebih baik, dipimpin oleh para pemuda yang siap membawa perubahan.(#)
Jurnalis Wike Widiawati Penyunting Mohammad Nurfatoni
